PROHABA.CO - Peristiwa kebakaran tragis terjadi di Jalan Lindung, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (18/12/2025) malam.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak lima orang meninggal dunia akibat terjebak di lantai dua rumah yang terbakar.
Jasad mereka ditemukan dalam kondisi berpelukan, menandakan upaya terakhir untuk bertahan hidup.
Api pertama kali muncul sekitar pukul 20.10 WIB dari halaman rumah, lalu merambat ke bangunan yang juga difungsikan sebagai toko aksesoris.
Kebakaran baru bisa dikendalikan sekitar pukul 22.30 WIB, dilanjutkan proses pendinginan hingga Jumat (19/12/2025) dini hari.
Lokasi yang berada di permukiman padat dengan akses jalan sempit membuat proses pemadaman semakin sulit.
Selain itu, keberadaan bahan mudah terbakar seperti aksesoris dan material produksi mempercepat api menjalar.
Hasil penelusuran sementara menyebutkan api berasal dari mobil listrik yang sedang dicas di halaman rumah.
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, menjelaskan percikan api mengenai minyak cat dan thinner untuk aksesoris vas bunga sehingga api membesar,” paparnya, dikutip dari TribunJakarta.com.
Sebanyak 22 mobil pemadam kebakaran dan 110 personel dikerahkan untuk mengatasi kobaran api.
Baca juga: Ditinggal Ibu Pergi Beli Makanan, 4 Balita di Kendari Terjebak Kebakaran, 3 Tewas Berpelukan
Baca juga: Polres Agara Ringkus 2 PSK dan Satu Muncikari, Libatkan Anak di Bawah Umur dalam Prostitusi Online
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Budi Haryono, menuturkan para korban terjebak di lantai dua karena akses keluar rumah terbatas.
Pintu utama terhalang mobil listrik, sementara akses lain tertutup teralis besi.
Warga sempat berusaha membongkar teralis dengan linggis, bahkan petugas mendengar teriakan dari lantai dua, namun upaya penyelamatan gagal.
Korban meninggal akibat menghirup asap pekat.
Budi mengingatkan agar pemasangan teralis tetap memperhatikan aspek keselamatan, yakni bisa dibuka dari dalam untuk jalur evakuasi.
Ketua RT setempat, Sumardi, menyebutkan korban terdiri dari empat anggota keluarga dan seorang baby sitter.
"Saya dengar informasi dari warga ada terjebak sekitar lima orang.
Ada istrinya, lalu ada orangtuanya, lalu ada anaknya yang laki-laki, cucunya, dan satu lagi susternya," ujarnya.
Mereka adalah:
Bunhui (56), perempuan
Tiong A Moi (70), laki-laki
Natilia (24), perempuan
Gisel (7), perempuan
Seorang baby sitter, perempuan
Baca juga: Kebakaran Hebat di Teupin Mane Bireuen, Rumah dan Bengkel Sepmor Rata dengan Tanah
Baca juga: Tragedi Kebakaran di Anggana: Tiga Balita Tewas, Puluhan Ketua RT Bungkam Saat Diminta Keterangan
Baca juga: Korban Meninggal Bencana Banjir dan Longsor di Aceh Capai 451 Orang, Terbanyak di Aceh Utara