Sosok AKBP Arie Sofandi Paloh Kapolres Madina Kantornya Dibakar Massa, Diduga Lepas Pengedar Narkoba
December 20, 2025 09:03 PM

 

BANGKAPOS.COM -- Polsek Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, dibakar massa pada Sabtu, (20/12/2025).

Insiden ini dipicu karena kekecewaan warga terhadap tindakan kepolisian yang diduga melepaskan seorang pria yang ditangkap sebagai terduga pengedar narkoba.

Kantornya dibakar massa, Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh buka suara.

Ia menyatakan bahwa sweeping yang dilakukan warga merupakan reaksi terhadap dugaan peredaran narkoba di Desa Singkuang.

Dalam proses sweeping, terjadi pelemparan terhadap rumah dan ruko yang diduga terkait dengan jaringan narkoba.

Satu orang yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba berhasil melarikan diri dan saat ini sedang dalam pengejaran hingga ke wilayah Sumatera Barat.

Kepolisian mengamankan satu orang ke Polsek Muara Batang Gadis untuk pemeriksaan lebih lanjut, meskipun orang tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka dan tidak ditemukan barang bukti narkoba.

Kapolres menegaskan bahwa pengamanan tersebut bertujuan untuk mencegah tindakan anarkis yang lebih meluas, termasuk potensi penganiayaan dan pembakaran oleh massa.

Pemeriksaan terhadap terduga akan dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Sosok AKBP Arie Sofandi Paloh

AKBP Arie Sofandi Paloh merupakan Kapolres Madina.

AKBP Arie Sofandi Paloh menggantikan AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Siddiq, yang diangkat menjadi Wakapolresta Serang, Polda Banten.

Penunjukan AKBP Arie Sofandi Paloh ini tertuang dalam surat telegram Kapolri nomor ST/171/I/KEP/2024 dan ST/172/I/KEP/2024 tanggal 23 Januari 2024, yang ditandatangani ASDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo.

Pada Kamis (1/2/2024) silam, serah terima jabatan (sertijab) antara AKBP Arie Sofandi Paloh dan AKBP Muhammad Reza Chairul Siddiq resmi dilangsungkan.

Proses sertijab dilangsungkan di Ballrom Ladang Sari.

AKBP Arie Sofandi Paloh merupakan alumni Akpol 2005.

Selama berdinas di kepolisian, AKBP Arie Sofandi Paloh lama mengabdi di jajaran Polda Aceh.

Tahun 2014, ketika masih menyandang pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), Arie Sofandi Paloh pernah mengemban amanah sebagai Kasat Lantas di Polres Aceh Tengah.

Ia juga pernah tercatat menjabat sebagai Kasubbagdiapers Biro SDM Polda Aceh.

Lalu, di tahun 2022, ketika Arie Sofandi Paloh mengemban pangkat Komisaris Polisi (Kompol), ia dan lima perwira lainnya di Polda Aceh mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimen) angkatan 62.

Setelah lolos menyandang pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Arie Sofandi Paloh kemudian mendapat kesempatan menjabat sebagai Kasubditaudit Ditpamobvit Polda Bengkulu.

Tak lama menjabat di sana, AKBP Arie Sofandi Paloh kemudian ditunjuk menjadi Kapolres Mandailing Natal (Madina).

Hobi Offroad

AKBP Arie Sofandi Paloh diketahui memiliki hobi offroad.

Dalam laman media sosialnya, tampak Arie Sofandi Paloh mengikuti beragam kegiatan offroad bersama rekan-rekannya.

Ia juga tercatat pernah beberapa kali mengikuti kompetisi offroad di sejumlah daerah.

Tidak hanya orffroad mobil, Arie Sofandi Paloh juga gemar bermain motor trail.

Tampak dalam unggahan laman media sosialnya, Arie Sofandi Paloh tengah duduk di jalur berlumpur sambil memberi salam metal tepat di depan motor trailnya.

Kronologi Polsek Madina Dibakar Massa

Berdasarkan kronologinya, kerusuhan ini berawal dari sweeping yang dilakukan oleh warga, mayoritas ibu-ibu, di Desa Singkuang pada Jumat (19/12/2025).

Warga mencurigai adanya peredaran narkoba di wilayah tersebut dan menangkap seorang pria yang diduga sebagai bandar narkoba yakni Romadon.

Pria tersebut kemudian diserahkan ke Polsek Muara Batang Gadis oleh warga.

Namun, kabar beredar bahwa pria tersebut dilepaskan oleh pihak kepolisian.

Kabar ini pun memicu kemarahan dan kekecewaan warga.

Sebelumnya, warga sempat memblokir jalan penghubung antara Singkuang dan Natal sebagai bentuk protes sebelum akhirnya melakukan pembakaran sepeda motor di markas polsek (mapolsek).

Dalam aksi protes yang berlangsung, warga membakar sepeda motor yang berada di halaman Polsek hingga api menjalar ke atap gedung.

Selain itu, mobil dinas polisi juga digulingkan oleh massa.

Kejadian ini menunjukkan tingkat kemarahan warga yang sangat tinggi terhadap dugaan ketidakadilan dalam penanganan kasus narkoba oleh aparat penegak hukum.

Polda Sumut: Kabur

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintunkan menyampaikan, sekelompok warga dari Desa Singkuang I dan Singkuang II mendatangi Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Muara Batang Gadis, yang berujung pada aksi pengerusakan dan pembakaran fasilitas kepolisian.

"Peristiwa itu dipicu beredarnya informasi keliru di tengah masyarakat terkait dugaan praktik “tangkap lepas” terhadap seorang warga bernama Romadon, yang sebelumnya diamankan polisi dalam perkara dugaan tindak pidana narkoba,"ujarnya Sabtu (20/12/2025).

Berdasarkan laporan kepolisian, Romadon diamankan di Mako Polsek Muara Batang Gadis pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.

Namun, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 05.00 WIB, yang bersangkutan diketahui melarikan diri dari tahanan.

Personel Polsek kemudian melakukan pencarian hingga ke Desa Singkuang II. Namun, hingga Sabtu siang, keberadaan Romadon belum berhasil diketahui.

Ditambahkan Kombes Ferry, sekitar pukul 11.00 WIB, kurang lebih 400 warga mendatangi Polsek Muara Batang Gadis untuk mempertanyakan keberadaan Romadon. 

"Aparat kepolisian telah memberikan penjelasan bahwa yang bersangkutan melarikan diri dan menegaskan tidak ada praktik tangkap lepas sebagaimana informasi yang beredar,"tuturnya.

Meski demikian, situasi perlahan memanas. Sejumlah warga yang berada di luar kantor Polsek mulai melakukan pelemparan batu ke arah bangunan.

Sebagian massa kemudian masuk ke dalam area Polsek dan merusak kendaraan dinas, termasuk membalikkan satu unit mobil dinas Isuzu D-Max serta merusak dua unit sepeda motor dinas jenis Verza.

'Karena situasi semakin tidak kondusif dan demi keselamatan, seluruh personel Polsek terpaksa meninggalkan lokasi dan menyelamatkan diri,"ujarnya.

Massa kemudian membakar bangunan Polsek beserta dua unit sepeda motor dinas.

Hingga laporan ini disampaikan, aksi penyerangan dilaporkan masih berlangsung, sementara seluruh personel Polsek berada di lokasi aman.

Kepolisian juga menegaskan bahwa saat Romadon diamankan, tidak ditemukan barang bukti narkoba baik di tubuh maupun di rumahnya.

Polda Sumatera Utara saat ini terus melakukan pemantauan dan penanganan lanjutan guna mengendalikan situasi serta mengembalikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah tersebut.

 Disamping itu Polda Sumut melakukan investigasi terkait kebenaran Ramadon terbukti sebagai pelaku narkotika. 

Penjelasan Kapolres Mandailing Natal (Madina)

Kapolres Madina, AKBP Ari Sofandi Paloh, memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.

Ia menyatakan bahwa sweeping yang dilakukan warga merupakan reaksi terhadap dugaan peredaran narkoba di Desa Singkuang.

Dalam proses sweeping, terjadi pelemparan terhadap rumah dan ruko yang diduga terkait dengan jaringan narkoba.

Satu orang yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba berhasil melarikan diri dan saat ini sedang dalam pengejaran hingga ke wilayah Sumatera Barat.

Kepolisian mengamankan satu orang ke Polsek Muara Batang Gadis untuk pemeriksaan lebih lanjut, meskipun orang tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka dan tidak ditemukan barang bukti narkoba.

Kapolres menegaskan bahwa pengamanan tersebut bertujuan untuk mencegah tindakan anarkis yang lebih meluas, termasuk potensi penganiayaan dan pembakaran oleh massa.

Pemeriksaan terhadap terduga akan dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Insiden Pembakaran Rumah Terduga Bandar Narkoba

Sebelumnya, pada Selasa (16/12/2025), ibu-ibu pengajian di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, bersama pemuda dan warga lainnya, membakar rumah yang diduga milik bandar narkoba.

Aksi ini dilakukan setelah mereka melempari rumah tersebut dengan batu dan kayu sebagai bentuk protes terhadap dugaan peredaran narkoba di daerah mereka.

Polisi segera merespons dengan mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba dan meredam emosi massa agar tidak meluas menjadi tindakan kekerasan yang lebih besar.

Kerusuhan di Polsek Muara Batang Gadis menimbulkan kerusakan fisik pada fasilitas kepolisian dan menciptakan ketegangan sosial di masyarakat.

Kapolres Madina menyatakan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku narkoba apabila terbukti dalam proses penyidikan.

Situasi di lokasi kejadian masih dalam pengawasan aparat keamanan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menjaga ketertiban umum.

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.