TRIBUNTRENDS.COM - Tabir misteri tewasnya putra dari Maman Suherman, anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon satu persatu mulai terungkap.
Kondisi yang dinilai publik menyulitkan penyelidikan rupanya dianggap bukan persoalan bagi aparat kepolisian.
Berawal dari dugaan perampokan, polisi kemudian memastikan bahwa tewasnya Muhammad Axle Harman Miller (9) murni kasus pembunuhan Selasa, (16/12/2025).
Baca juga: Ada Lonceng Kembar di Solo, Pernah Ditawar Rp 100 Juta, Ternyata Buatan Belanda: di Gereja & Keraton
Kebetulan demi kebetulan yang terlihat memudahkan pembunuh menghabisi nyawa anak tak berdosa tersebut tanpa perlawanan kini jadi menyulitkan pembongkaran pelaku.
Mulai dari asisten rumah tangga (ART) yang sedang izin tidak masuk kerja.
Ayah dan ibu Axle tidak berada di rumah.
Hingga CCTV di dalam rumah yang tidak berfungsi atau rusak.
Melansir dari Kompas.com, Kapolres Cilegon Martua Raja Taripar Laut Silitonga kepada wartawan di Cilegon mengungkapkan bahwa meski minimnya alat bukti atau CCTV mati tak akan menjadi kendala.
Sejauh ini, kata Martua, Polres Cilegon masih bekerja mengumpulkan beberapa alat bukti di lapangan.
Martua mengungkapkan, Closed-Circuit Television (CCTV) yang berada di dalam rumah korban saat kejadian dalam kondisi tidak berfungsi atau mati.
Meski tidak ada bukti rekaman, Martua memastikan hal tersebut tidak menjadi kendala penyidik.
"Nggak juga (jadi kendala), nggak juga kesulitan.
Meskipun CCTV itu mati di dalam rumah, tapi kami insya Allah bisa berupaya maksimal dalam mengungkap perkara ini," tegas Martua.
Tewasnya Axel merujuk pada dugaan bahwa pelaku merupakan orang terdekat.
Karena dilakukan saat benar-benar tak ada orang di rumah.
Mengenai dugaan ini, polisi juga memberikan jawabannya.
"Masih dalam pendalaman. Terus didalami ini," kata dia.
Muhammad Axle Harman Miller, bocah laki-laki berusia 9 tahun, ditemukan tak bernyawa di kediamannya sendiri pada Selasa, (16/12/2025).
Ketua RT setempat, Istianto, mengungkapkan bahwa dalam keseharian, kedua orang tua Axle dikenal memiliki kesibukan tinggi sehingga jarang berada di rumah.
Axle diketahui merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, putra dari Maman Suherman, anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon.
Petugas sekuriti dan asisten rumah tangga (ART) diketahui sedang izin tidak masuk kerja.
Orang pertama yang menemukan kondisi Axle adalah kakaknya sendiri, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun berinisial D.
“Pukul 14.20 WIB, ayah korban menerima panggilan telepon dari anak keduanya yang terdengar panik dan meminta pertolongan,” kata Firman.
Mendapat kabar tersebut, ayah Axle langsung bereaksi cepat.
“Mendapat kabar tersebut, ayah korban segera meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan menuju rumahnya.”
Jarak antara lokasi kerja sang ayah dan rumah korban diketahui sekitar 10 kilometer.
“Setibanya di rumah dan membuka pintu, ayah korban mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius disertai pendarahan hebat,” ujar Firman.
Tanpa menunggu lama, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi, didampingi saksi.
Namun takdir berkata lain.
“Setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak RS menyatakan korban telah meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam,” lanjutnya.
***
(TribunTrends.com/MNL)