BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Berbagai kekayaan budaya dari penjuru Kabupaten Tanah Bumbu ditampilkan dengan penuh semangat dalam kegiatan Karnaval Etnik Budaya di Desa Gunung Antasari, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Minggu (21/12/2025).
Kegiatan yang merupakan rangkaian dari Aksi Festival Budaya ini diikuti oleh lebih dari seribu peserta. Mereka merupakan perwakilan dari 12 kecamatan, paguyuban, lembaga adat, hingga sanggar budaya.
Rombongan karnaval memulai perjalanan (start) dari titik nol di lapangan seberang Masjid Agung Al-Falah menuju pertigaan KFC Batulicin, lalu kembali lagi ke titik nol.
Selama perjalanan, para peserta menampilkan ciri khas masing-masing, seperti kuda lumping, seni jaranan Campursari Manggiyo Wijoyo Putro dari Desa Pematang Ulin, atraksi budaya Dayak, dan berbagai penampilan lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Tanah Bumbu, melalui Plt. Sekretaris Dinas, Hj. Nooryana, mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk melestarikan kebudayaan di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Alhamdulillah, antusiasme peserta sangat tinggi. Total peserta yang terdaftar mencapai 1.080 orang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Melihat besarnya antusiasme masyarakat, kegiatan ini direncanakan menjadi agenda rutin tahunan.
Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eryanto Rais, membuka langsung kegiatan tersebut.
Baca juga: Kecelakaan di Lintas Kalsel-Kaltim Kotabaru, Sopir Mobil Boks Tewas Terbakar
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Kabupaten Tanah Bumbu dikenal sebagai daerah yang majemuk, tempat beragam etnis, budaya, dan tradisi hidup berdampingan secara harmonis. Keberagaman tersebut adalah kekuatan, bukan perbedaan yang memisahkan, melainkan kekayaan yang menyatukan. Melalui karnaval ini, pemerintah ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Tanah Bumbu adalah daerah yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebersamaan.
Menurutnya, Karnaval Etnik Budaya ini juga merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam menjaga, melestarikan, serta mengembangkan kekayaan budaya daerah. Melalui busana adat, tarian tradisional, musik daerah, dan ekspresi seni lainnya, terlihat betapa kayanya khazanah budaya yang tumbuh di masyarakat.
Karnaval ini juga menjadi media edukasi, ruang ekspresi, serta sarana memperkuat persatuan. Budaya adalah perekat sosial sekaligus aset strategis dalam mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saya berharap tumbuh rasa cinta dan bangga generasi muda terhadap budaya lokal, sehingga nilai-nilai luhur tidak tergerus arus globalisasi, melainkan mampu beradaptasi tanpa kehilangan jati diri,” harapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikry Syahrin)