Pecah Tangis Haji Maman Dapati Anaknya 22 Luka Tusukan, Sang Istri Kemana? Tetangga Bongkar Sosoknya
December 21, 2025 07:03 PM

 

BANGKAPOS.COM - Pecah tangis Maman Suherman tak terbendung ketika mendapati anaknya yang masih 9 tahun jadi korban pembunuhan di rumah mewah mereka di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten.

Tubuh kecil anak Politisi PKS yang berinsial A ditemukan di rumah dengan 22 luka tusukan yang mematikan.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa (16/12/2025).

Dalam video yang beredar di media sosial, Maman Suherman terlihat tak bisa menyembunyikan rasa dukanya.

Baca juga: 5 Menit Mencekam Mahasiswa ISBA, Didatangi Dua Orang Berseragam Satpol PP Lalu Ditampar dan Dicekik

Menggunakan kemeja warna putih, ia terekam menangis terisak sambil ditenangkan oleh orang sekitar.

Namun dalam video itu, Maman Suherman tampak sendiri, sang istri tidak ikut terekam.

Hal ini lantas membuat netizen bertanya-tanya tentang sosok istri Maman Suherman.

Dikutip dari Tribunnews, seorang tetangga sempat memberi kesaksian soal istri Maman Suherman.

Wanita berusia lanjut bernama Gina (nama disamarkan), sudah tujuh tahun bertetangga dengan keluarga Maman Suherman.

Ia menjadi saksi bagaimana kebaikan keluarga petinggi PKS itu.

ANAK POLITISI TEWAS - MAHM, yang masih berusia 9 tahun, ditemukan tewas di rumah mereka di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kabupaten Cilegon, Selasa (16/12/2025).
ANAK POLITISI TEWAS - MAHM, yang masih berusia 9 tahun, ditemukan tewas di rumah mereka di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kabupaten Cilegon, Selasa (16/12/2025). (Istimewa/Tribun Banten)

Gina menyebut Maman dan sang istri adalah sosok yang ramah dan sopan.

Mereka tak sungkan menyapa terlebih dahulu ketika berpapasan dengan tetangga.

Maman dan istrinya kerap membuka jendela mobil untuk menyapa Gina yang kebetulan ada di depan rumah.

"Haji Maman sosok yang baik banget. Dia menyapa kalau lewat. Misalnya pas ketemu, walaupun di dalam mobil dia buka jendela, 'Bu, permisi Bu'," kata Gina kepada Tribunnews.com, Kamis (18/12/2025). "Istrinya juga gitu, lewat itu ya menyapa juga," kata dia. 

Ada yang menyebut istri Maman Suherman bekerja di bank, namun informasi ini belum bisa dikonfirmasi.

Hingga saat ini belum ada informasi yang valid tentang identitas istri Maman Suherman.

Anak Haji Maman Dikenal Baik

Tak hanya Maman Suherman dan istrinya, Gina juga menyebut A sebagai sosok anak yang baik.

Meniru sikap orangtuanya, A selalu berlaku sopan ketika bertemu tetangga di jalan.

"Dia (MAHM) anaknya baik kok. Kalau ketemu ya senyum, gini (menundukkan kepala). Dan suka bercanda dengan cucu saya yang masih kecil (balita)," ucap Gina. 

Baca juga: Ketika Polisi dan Emak-emak Adu Mulut, Seret Istri Kasatpol PP Pangkalpinang, Gagal Dimediasi  

Tak hanya itu, Gina menyebut, dia kerap melihat Maman Suherman dan putranya, MAHM, berjalan kaki bersama untuk shalat subuh berjemaah di masjid kompleks perumahan itu. 

"Emang Pak Haji (Maman) salat enggak pernah ketinggalan. Dia sama anaknya yang paling kecil (korban MAHM) itu sering jalan lewat sini, mau shalat subuh ke masjid," ungkap Gina.

Kondisi Rumah Haji Maman

Rumah Maman Suherman berdiri di atas tanah kavling seluar 500 meter persegi.

Rumah mewah itu didominasi warna putih pada dinding dan warna emas pada bagian pagar maupun teralis-teralisnya.
 

Maman menyisakan tanah yang cukup lapang untuk halaman depan rumah.

BOCAH TEWAS DIBUNUH -- Suasana TKP rumah tempat kejadian penusukan bocah 9 tahun, yang berada di wilayah perumahan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Selasa (16/12/2025) malam. Polisi sudah periksa tujuh saksi terkait kasus tewasnya bocah di Kota Cilegon, Banten. Mereka juga tak menemukan adanya barang yang hilang (TRIBUNBANTEN.COM/AHMAD HARIS)

Tanah tersebut digunakan untuk pendopo, parkiran mobil, dan taman kecil di sisi-sisi halaman rumah.

Kemewahan rumah semakin terasa dengan lampu gantung bergaya Eropa klasik yang tergantung pada dua teras rumah.

Kini di luar pagar rumah itu, banyak karangan bunga ucapan duka cita atas tragedi yang menimpa keluarga Maman Suherman.

Bukan Korban Perampokan

Awalnya, beredar narasi yang menyebut A adalah korban rampok yang menyambangi rumah Maman Suherman.

Namun dugaan perampokan itu kini telah beralih menjadi pembunuhan.

A diduga merupakan korban pembunuhan salah sasaran.

Sebab, tidak ditemukan barang berharga yang hilang dari rumah Maman Suherman.

Baca juga: Si Raja Bongkar Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di-OTT KPK Punya Ford Mustang Miliaran Rupiah

Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan menyatakan hasil visum menunjukkan adanya 19 luka tusukan dan 3 bekas kekerasan benda tumpul.

Korban meninggal karena mengalami pendarahan.

Polisi masih mencari barang yang digunakan untuk membunuh korban dan memburu pelaku.

"Untuk benda-benda tersebut belum ada, itu masih dicari, belum ditemukan," katanya, dikutip dari TribunBanten.com.

Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama menerangkan ada 8 saksi yang telah diperiksa mulai keluarga hingga tetangga.

Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga diamankan.

“Dari kemarin kita sudah bergerak cepat, baik dari olah TKP maupun hingga sekarang kita belum berhenti untuk mencari bagaimana peristiwa ini bisa terjadi,” tuturnya.

Pelaku Diduga Orang Dalam yang Dendam

Motif pembunuhan Muhammad Axle Herman Miller (9), putra politisi PKS Cilegon Maman Suherman, dianalisis oleh kriminolog Adrianus Meliala.

Dikutip dari TribunBogor.com, Adrianus menilai, dugaan kuat di balik tewasnya bocah tersebut berkaitan dengan aksi pencurian yang berujung gagal.

Sebelumnya, penyidik Polres Cilegon telah memastikan bahwa kematian Axle merupakan kasus pembunuhan, bukan perampokan seperti isu yang sempat beredar.

Dugaan Pelaku Orang Dalam atau Kenal Keluarga

Menurut Adrianus, pelaku diduga merupakan orang yang mengenal lingkungan dan keluarga korban.

Ia menilai, kecil kemungkinan pelaku adalah orang asing yang sama sekali tidak memiliki akses ke rumah korban.

“Bisa diduga pencurian itu dilakukan oleh orang dalam. Bisa ART, satpam, atau tamu yang datang tanpa termonitor,

Bisa juga saudara atau kenalan lama yang diterima bertamu dan tidak menimbulkan kecurigaan,” ujar Adrianus dalam tayangan Kompas TV, Jumat (19/12/2025).

RUMAH KORBAN - Tampak rumah mewah di BBS Kota Cilegon Provinsi Banten yang menjadi lokasi pembunuhan, Rabu, (17/12/2025). Korban meninggal dunia seorang bocah NAHM berusia 9 tahun, anak dari H. Maman Suherman seorang pengusaha sekaligus Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon.
RUMAH KORBAN - Tampak rumah mewah di BBS Kota Cilegon Provinsi Banten yang menjadi lokasi pembunuhan, Rabu, (17/12/2025). Korban meninggal dunia seorang bocah NAHM berusia 9 tahun, anak dari H. Maman Suherman seorang pengusaha sekaligus Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon. (TribunBanten.com/Muhammad Uqel Assathir)

Ia menduga pelaku masuk ke rumah dengan cara yang tidak mencurigakan, sebelum akhirnya aksinya diketahui oleh korban.

Adrianus menduga, Axle menjadi korban karena melihat langsung aksi pelaku di dalam rumah.

“Dalam ruangan ada anak yang melihat. Saya menduga pelakunya bukan orang jauh. Polisi tentu punya insting dan dugaan ke arah itu,” katanya.

Kemungkinan Motif Dendam 

Selain pencurian gagal, Adrianus juga membuka kemungkinan adanya motif dendam dalam pembunuhan tersebut.

Ia menilai, jumlah luka tusukan yang banyak bisa mengindikasikan luapan emosi pelaku.

“Kalau motifnya dendam, mungkin ada hubungan yang kurang baik sebelumnya, lalu ada pemicu besar yang meledak menjadi kemarahan dan berujung pada belasan tusukan,” ungkapnya.

Baca juga: Sosok Albertinus Parlinggoman Kajari HSU di-OTT KPK, Lulusan Doktor Pernah Terima 50.000 Dolar AS 

Ia menyebut, potensi pelaku bisa berasal dari lingkaran terdekat keluarga, seperti ART, sopir, atau pekerja lain yang merasa tersinggung.

“Bisa saja ada ketersinggungan dengan keluarga, lalu anak menjadi sasaran,” lanjut Adrianus.

Spekulasi Motif Politik Dinilai Kecil

Terkait spekulasi motif politik, Adrianus menilai kemungkinan tersebut sangat kecil.

Isu ini mencuat karena peristiwa pembunuhan terjadi dua hari setelah Maman Suherman dilantik sebagai Dewan Pakar PKS Cilegon pada 14 Desember 2025, sementara Axle tewas pada 16 Desember 2025.

Namun, Adrianus menilai mengaitkan peristiwa tersebut dengan politik lebih bersifat cocokologi.

“Dari pengalaman, sering kali tidak benar mengaitkan kejadian seperti ini dengan konteks politik. Saya lebih melihat motif dendam atau pencurian gagal sebagai kemungkinan yang lebih masuk akal,” ujarnya.

Adrianus menambahkan, jabatan Maman Suherman sebagai dewan pakar bukan posisi yang cukup strategis untuk memicu konflik politik serius.

“Bapaknya bukan ketua DPD atau jabatan yang vital, sebagai penasihat, kecil kemungkinan menimbulkan kemarahan atau sakit hati secara politik,” pungkasnya.

Hingga kini, polisi masih terus mendalami kasus tersebut untuk mengungkap pelaku dan motif sebenarnya di balik pembunuhan Axle.

(TribunBanten.com/Tribunnews.com/TribunBogor.com/TribunTrends.com/Bangkapos.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.