Apa itu Hamburan Rayleigh, Fenomena Langit Merah Bikin Warga Banten Resah, Dikira Bencana
December 21, 2025 08:03 PM

BANGKAPOS.COM -- Apa itu Hamburan Rayleigh, fenomena langit merah yang bikin warga Banten geger.

Kejadian alam mewarnai langit pesisir Pantai Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (18/12/2025) sore.

Langit di kawasan tersebut mendadak berubah merah pekat menyerupai warna darah, sehingga memicu keresahan warga pesisir.

Baca juga: Pecah Tangis Haji Maman Dapati Anaknya 22 Luka Tusukan, Sang Istri Kemana? Tetangga Bongkar Sosoknya

Perubahan warna langit terjadi tak lama setelah hujan deras mengguyur wilayah Pandeglang.

Di tengah maraknya kabar bencana alam yang melanda sejumlah kawasan pesisir Indonesia, fenomena tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya musibah.

Sejumlah warga mengabadikan momen langit merah itu dan membagikannya di media sosial.

Pantauan menunjukkan, fenomena tersebut terlihat di beberapa kecamatan, mulai dari Panimbang, Labuan, Pagelaran, Cigeulis, hingga Menes.

 Penjelasan BMKG: Hamburan Rayleigh

Menanggapi fenomena tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa langit merah di Pantai Panimbang bukan pertanda bencana. Peristiwa itu merupakan fenomena alam yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh (Rayleigh scattering).

Kepala BBMKG Wilayah II, Hartanto, menjelaskan warna merah muncul akibat pembiasan cahaya matahari saat posisinya rendah menjelang matahari terbenam.

“Pada kondisi itu, cahaya matahari menempuh jarak lebih panjang di atmosfer. Warna bergelombang pendek seperti biru dan ungu tersaring, sehingga warna merah dan jingga terlihat lebih dominan,” jelas Hartanto, Jumat (19/12/2025).

Pengaruh Musim Hujan

Hartanto menambahkan, warna merah yang terlihat sangat pekat turut dipengaruhi oleh tingginya kelembapan udara serta kandungan uap air di atmosfer yang meningkat seiring masuknya musim hujan.

“Kondisi atmosfer yang jenuh uap air memperkuat pantulan warna merah pada awan,” ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, serta selalu memantau informasi resmi cuaca melalui kanal BMKG.

Warga Sempat Resah

Salah seorang warga Panimbang, Doni (36), mengaku terkejut melihat perubahan warna langit tersebut.

“Sekitar jam enam sore setelah hujan. Selama puluhan tahun tinggal di sini, baru kali ini lihat langit merah darah seperti itu,” tuturnya.
Ia mengatakan, warna langit yang tidak biasa sempat membuat warga khawatir.

“Biasanya kuning keemasan kalau sore, tapi ini beda banget. Warga sempat takut,” ujarnya.

BMKG Ingatkan Potensi Siklon Tropis

Di sisi lain, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tiga sistem siklon tropis yang terpantau di sekitar wilayah Indonesia, yakni Siklon Bakung serta bibit siklon 93S dan 95S.

Informasi tersebut disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara. Ketiga sistem berada di wilayah selatan Indonesia dan berpotensi memengaruhi kondisi cuaca nasional dalam beberapa hari ke depan.

“Siklon Bakung sempat mencapai kategori 3 dengan kecepatan angin hingga 65 knot, lalu melemah kembali ke kategori 2,” jelas Faisal.

BMKG berharap intensitas siklon terus menurun dan menjauh dari wilayah Indonesia.

Saat ini, Indonesia juga berperan aktif sebagai Tropical Cyclone Warning Center di bawah koordinasi World Meteorological Organization (WMO), bekerja sama dengan Australia, Jepang, dan India.

(Bangkapos.com/Tribun Jatim/Tribun Banten)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.