Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Harga cabai di Pasar Rakyat Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), mengalami kenaikan cukup signifikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Kenaikan tersebut terjadi seiring meningkatnya aktivitas belanja masyarakat.
Pantauan TribunAmbon.com pada Minggu (21/12/2025) menunjukkan, harga cabai rawit menjadi komoditas yang paling mengalami lonjakan.
Baca juga: Pelindo Grub Bagikan 1.000 Bantuan Sembako Kepada Masyarakat Kota Ambon
Baca juga: Harga Bawang di Pasar Bula Masih Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
Saat ini, pedagang mengambilnya dari pemasok dengan harga Rp. 100 ribu per kilogram dan menjualnya kepada konsumen menjadi Rp. 120 ribu.
Sementara cabai panjang diambil dari pemasok seharga Rp. 50 ribu per kilogram dan menjual kembali dengan harga Rp. 70 ribu.
Mama Lan salah satu pedagang mengatakan, kenaikan harga mulai terasa sejak beberapa hari terakhir, seiring meningkatnya permintaan masyarakat yang mempersiapkan kebutuhan dapur mereka.
“Sekarang orang-orang sudah mulai belanja banyak. Rica kecil kami ambil Rp100 ribu, jadi dijual Rp. 120 ribu per kilo. Kalau rica panjang, ambil Rp. 50 ribu, jual Rp. 70 ribu,” ujarnya kepada Tribunambon.com.
Ia menjelaskan, pasokan rica dari daerah penghasil masih tersedia, namun jumlahnya tidak sebanyak hari-hari sebelumnya.
Kondisi tersebut turut mendorong kenaikan harga di tingkat pedagang.
“Barang tetap masuk, tapi tidak terlalu banyak. Kalau permintaan tinggi dan barang terbatas, harga langsung naik,” katanya.
Kata dia, sejak awal Desember 2025, harga cabai di Pasar Rakyat Kota Bula masih relatif lebih rendah.
Saat itu, komoditas cabai panjang dijual Rp. 35 ribu per kilogram, dengan harga pengambilan dari pemasok berada di kisaran Rp. 25 ribu per kilogram.
Sementara cabai rawit berada pada kisaran Rp. 90 ribu hingga Rp. 110 ribu per kilogram, tergantung ukuran dan kualitas.(*)