Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dosen Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Fitri Amalia, PH.D, meraih Anugerah Ilmuwan Muda Terbaik Bidang Inovasi Sosial Humaniora dalam ajang Anugerah Diktisaintek Tahun 2025.
Penghargaan tersebut diberikan atas pengembangan aplikasi Sistem Informasi Debit-Kredit Enterprise Resource Planning (SIDEK-ERP), dan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI).
Dua inovasi tersebut berkaitan dengan digitalisasi UMKM dan penguatan tata kelola transformasi digital pemerintah daerah.
Fitri Amalia mengungkapkan SIDEK-ERP merupakan aplikasi yang dikembangkan sejak tahun 2023.
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
"Aplikasi SIDEK-ERP dikembangkan untuk memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan pengelolaan bisnis dan keuangan UMKM dan pembelajaran akuntansi digital di tingkat SMA/SMK maupun perguruan tinggi," ungkapnya melalui keterangan tertulis.
Pelaporan keuangan yang kurang terstruktur dapat memengaruhi akses UMKM terhadap pendanaan formal.
"Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu sistem informasi yang dapat membantu UMKM mengatasi tantangan ini yang menggabungkan berbagai fungsi bisnis, seperti keuangan, produksi, pemasaran, dan manajemen persediaan, dalam satu platform," ujarnya.
Hingga saat ini, aplikasi ini telah digunakan oleh lebih dari seribu pengguna yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan mendapat respons positif dari pelaku UMKM, siswa, serta mahasiswa.
Baca juga: Mahasiswa UGM Dapat Sarapan Gratis Selama UAS
Sementara itu, GM-DTGI merupakan instrumen untuk mengukur dan memperkuat tata kelola transformasi digital pemerintah daerah tingkat kabupaten dan kota di Indonesia.
Ada tujuh pilar utama sebagai pendukung yaitu Tata Kelola dan Kepemimpinan, Peraturan dan Kebijakan, Reformasi Administrasi Publik dan Manajemen Perubahan, Tata Kelola Data; Ekosistem Digital, Desain Platform Berpusat Pada Pengguna, serta Keamanan Siber dan Privasi.
"GM-DTGI juga menjadi instrumen strategis untuk mengukur kesiapan dan implementasi tata kelola transformasi digital pada pemerintah daerah kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Penilaian dilakukan melalui 50 indikator komprehensif untuk memberikan evaluasi berbasis data dan panduan strategis dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan transparansi digital," ujarnya. (*)