SURYA.CO.ID, JOMBANG - Ketika matahari pagi belum sepenuhnya meninggi, ada seorang perempuan bersiap turun ke jalan mengenakan jaket ojek online (ojol) hijau khasnya di halaman rumahnya di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Helm ia genggam, ponsel di tangan, namun sebelum menekan tombol 'online', ada satu hal yang selalu ia pastikan lebih dulu.
Yaitu kedua anaknya telah berangkat sekolah dengan aman di hari normal, atau beraktivitas biasa ketika libur sekolah.
Perempuan itu adalah Rendy Ferbi Cahyana (36). Sejak 2018, jalanan Jombang menjadi ruang kerja sekaligus saksi perjuangannya bertahan hidup.
Sebelum menjadi driver ojol, Rendy adalah seorang ibu rumah tangga. Bahkan saat muda, dari pengakuannya, ia pernah menjadi seorang model. Namun ia mengaku lupa tahun berapa karena sudah terlalu lama.
Profesinya sebagai driver ojol ini bukan sekadar sumber penghasilan, melainkan cara Rendy menjaga keseimbangan antara peran sebagai pencari nafkah dan seorang ibu.
Kehidupan Rendy berubah drastis setelah kepergian sang suami pada 2016. Sejak saat itu, ia harus berdiri sendiri, menghidupi dan membesarkan anak-anaknya tanpa suami. Pilihan menjadi driver ojol diambil bukan tanpa pertimbangan.
"Pekerjaan ini memberi saya waktu yang fleksibel. Saya masih bisa mengurus anak-anak," ucap Rendy saat dikonfirmasi SURYA, Minggu (21/12/2025).
Rutinitas Rendy dimulai sejak Subuh, sekitar pukul 04.30 WIB ia sudah bangun pagi untuk membereskan rumah dan memasak.
Rutinitas itu sudah ia jalani setiap hari, tak ada lelah, karena sudah terbiasa sejak kepergian almarhum suaminya. Ia menyiapkan kebutuhan anak-anak, memastikan sarapan dan keperluan sekolah beres.
Sekitar pukul 07.00 WIB, setelah anak-anak meninggalkan rumah, barulah ia mulai menjalani aktivitas sebagai driver ojol saat telah menerima pesanan. Sepeda motor Beat ia panaskan sebelum menuju menjemput rezeki.
Setiap hari tanpa hari libur, Rendy selalu berada di jalan hingga sore hari sekitar pukul 17.00 WIB. Ia menyusuri jalan demi jalan mengantar penumpang atau pesanan.
Ia tidak setiap waktu di jalan, terkadang Rendy menyempatkan diri untuk rehat sejenak di base camp Warung Ojol Kamtibmas, di Jalan Hasyim Asy'ari, Kelurahan Kaliwungu, Kabupaten Jombang. Di waktu rehat itulah ia sedikit menyempatkan untuk makan dan shalat.
Setelah cukup beristirahat dan bercengkrama dengan sesama driver ojol, Rendy kembali menarik gas sepeda motornya saat notifikasi pesanan muncul di aplikasi ojeknya.
Ia baru menanggalkan jaket ojol saat tiba di rumah sekitar pukul 18.00 WIB dan kembali menjadi seorang ibu untuk kedua anaknya.
Rendi tinggal di rumah bersama ibunya dan dua anaknya, ketika ia bekerja rumah dan kedua anaknya dijaga oleh sang ibu.
"Kalau sudah Maghrib, saya di rumah. Malam itu waktunya menemani anak-anak, belajar, dan ngobrol," ujarnya melanjutkan.
Selama bertahun-tahun di jalan, Rendy telah bertemu banyak cerita. Ada penumpang yang ramah, ada pula yang meninggalkan kesan kurang menyenangkan.
Salah satu pengalaman pahit pernah ia alami saat mengantar penumpang laki-laki yang bersikap tidak nyaman hingga membayar kurang dari tarif seharusnya. "Sempat takut juga, tetapi saya tidak bisa berhenti. Anak-anak tetap harus makan dan sekolah," tuturnya.
Penghasilan dari ngojek, menurut Rendy, tidak pernah pasti. Hari ramai bisa memberinya lebih dari Rp 100.000, sementara di hari sepi satu order pun terasa sangat berarti.
Meski demikian, ia memilih mensyukuri apa pun hasil yang didapat. Baginya setiap kilometer yang ditempuh adalah bentuk tanggung jawab terhadap keluarga kecil yang menunggu di rumah.
Di momen peringatan Hari Ibu, Rendy menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna untuk sesama perempuan, terutama mereka yang berjuang sendiri menopang keluarga.
"Untuk semua ibu hebat, tetap kuat dan jangan menyerah. Apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk masa depan anak-anak," ungkapnya.
Rendy yang juga tergabung dalam komunitas Ojek Online Srikandi Jombang ini tak menggantungkan mimpi yang terlalu tinggi.
Harapannya bersahaja, kesehatan, kekuatan, dan kesempatan untuk terus membersamai tumbuh kembang anak-anaknya. "Selama masih sehat, saya akan terus berusaha," pungkasnya. *****