TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Hujan turun tipis sore itu, Minggu (21/12/2025), namun lalu lintas di Simpang Bawen, Bawen, Kabupaten Semarang, justru kian ramai.
Di tengah derasnya kendaraan yang saling berebut ruang, Slamet (58) bertugas sambil mengenakan jas hujan.
Tangannya terus bergerak, membuka dan menutup arus kendaraan agar persimpangan vital itu tak terkunci kemacetan.
Baca juga: Sidak Jembatan Pendosawalan, DPRD Jepara Soroti Detail Progres Jelang Nataru
Slamet adalah sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) yang hampir setiap hari membantu mengurai kepadatan di persimpangan yang menghubungkan tiga arah utama, yakni dari Salatiga dan Exit Tol Bawen, dari Kota Semarang, serta dari Ambarawa, Magelang, hingga Yogyakarta.
Sambil membuka jalur dari arah Salatiga dan Exit Tol Bawen dan menahan arus dari arah Ambarawa dan Yogyakarta, Slamet tampak lebih sibuk dibanding biasanya.
Arus kendaraan meningkat seiring dimulainya libur panjang akhir tahun, Natal 2025, dan menjelang Tahun Baru 2026.
Pantauan di lapangan menunjukkan, kepadatan tertinggi terjadi di jalur samping Terminal Bawen menuju arah Ambarawa dan Yogyakarta.
Antrean kendaraan mengular dan berlanjut hingga kawasan Bintangan, Bawen, yang terpantau padat di kedua arah.
Sementara itu, arus dari Bintangan menuju Exit Tol Bawen atau Salatiga juga tak kalah padat, dengan kendaraan bergerak merayap.
Berbeda dengan arus dari arah Kota Semarang yang hanya sesekali padat dan relatif ramai lancar.
“Sore ini mulai ramai sejak pukul 15.30 WIB.
Sampai petang masih ramai, kemungkinan sampai nanti malam,” kata Slamet di sela-sela tugasnya.
Menurut dia, peningkatan volume kendaraan sudah mulai terasa sejak Sabtu (20/12) siang.
“Kalau momen libur panjang dan hari raya memang biasanya ramai, tapi yang paling padat biasanya saat Lebaran,” tambah warga setempat itu.
Di tengah padatnya kendaraan dan hujan yang belum reda, Slamet kembali meniup peluitnya.
Sore itu, Simpang Bawen menjadi gambaran awal bahwa arus liburan akhir tahun telah benar-benar dimulai.
Kepadatan itu bukan tanpa alasan.
Kabupaten Semarang dinilai menjadi satu di antara simpul penting pergerakan masyarakat saat musim liburan.
Hal itu juga diakui Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy.
“Kabupaten Semarang bukan hanya menjadi tujuan masyarakat untuk berlibur, tetapi juga merupakan lintasan utama menuju Solo dan Yogyakarta.
Selain itu, tempat wisatanya juga tidak kalah menarik sehingga menjadi konsentrasi pengamanan kami,” ungkap dia.
Polres Semarang, lanjut Ratna, telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat.
Pengamanan ibadah Natal menjadi prioritas utama, selain pengamanan di tempat wisata dan pengaturan arus lalu lintas.
Baca juga: Jalan Alternatif di Kendal Lebih Mulus, Siap Manjakan Wisatawan di Momen Nataru
“Sebanyak 12 pos kami siapkan untuk memberikan pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat, baik pos pelayanan, pos pengamanan, maupun pos terpadu,” tegas dia.
Terkait puncak arus liburan, pihaknya memperkirakan lonjakan tertinggi terjadi pada 20 dan 21 Desember 2025, seiring dengan momen libur sekolah.
Selain itu, kepolisian juga akan membantu penuh jajaran Dinas Perhubungan dalam penerapan kebijakan larangan melintas bagi truk sumbu tiga, agar perjalanan para pengguna jalan tidak terganggu. (*)