Fakta-fakta Kantor Polisi Dibakar Ratusan Warga, Massa Terima Info Pengedar Narkoba Dilepaskan
December 21, 2025 11:29 PM

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kantor Polsek di Sumatera Utara (Sumut) dibakar ratusan warga Sabtu (20/12/2025) kemarin.

Aksi pembakaran terjadi karena masyarakat tidak puas dengan kebijakan yang dilakukan Polisi.

Aksi itu dipicu soal dugaan polisi melepaskan seorang bandar narkoba yang sebelumnya telah ditangkap warga.

Kantor Polsek Muara Batang Gadis jadi sasaran ratusan warga Desa Singkuang, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara yang sudah tersulut emosi.

Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua turut jadi sasaran kemarahan warga.

Insiden pembakaran kantor polisi merupakan aksi lanjutan warga yang sebelumnya menggeruduk rumah diduga milik pengedar narkoba di Desa Singkuang. 

Selain itu, massa yang didominasi emak-emak, juga melakukan sweeping untuk meringkus pengedar narkoba di kampung mereka.

Upaya warga berhasil.

Seorang pria terduga pengedar narkoba di Singkuang, bernama Romadon, akhirnya diamankan ke Polsek Muara Batang Gadis.

 

Berikut 5 fakta aksi warga berujung bakar Polsek Muara Batang Gadis :

1. Geruduk Rumah Terduga Pengedar Narkoba

Ibu-ibu pengajian di Kecamatan Muara Batang Gadis, bersama pemuda dan warga lainnya, menggeruduk rumah yang diduga milik bandar narkoba di kampung tersebut, pada Selasa 16 Desember 2025.

Warga menduga sejumlah orang terlibat dalam peredaran narkoba sehingga terjadi aksi pelemparan terhadap rumah dan ruko yang dianggap berkaitan dengan terduga pelaku. Selain itu massa membakar rumah tersebut.

2. Sweeping dan Amankan Pria Terduga Pengedar Narkoba

Tak sampai di situ, warga Desa Singkuang melakukan sweeping pada Jumat (19/12/2025). Massa mencari pengedar narkoba di kampung tersebut.

Kepolisian kemudian mengamankan satu orang pria yang jadi sasaran massa. 

Pria terduga pengedar narkoba itu dibawa ke Polsek Muara Batang Gadis, untuk mencegah tindakan anarkis massa.

Namun, tak berselang lama, kabar bahwa terduga dilepaskan oleh kepolisian sampai ke telinga masyarakat hingga memicu kekecewaan.

3. Blokir Jalan dan Datangi Mapolsek

Warga kembali melakukan aksi dengan memblokade jalan penghubung Singkuang–Natal.

Massa kemudian bergerak ke Polsek Muara Batang Gadis.

Di mapolsek, massa mengamuk dan menggulingkan mobil dinas Polri.

Massa juga melakukan pembakaran sepeda motor yang terparkir di mapolsek.

Api pun berkobar hingga mengenai sebagian atap gedung mapolsek.

4. Kapolres Madina Sebut Kabur

Kapolres Madina AKBP Ari Sofandi Paloh mengatakan, satu orang yang diduga terlibat jaringan narkoba, melarikan diri.

"Saat ini sedang kami lakukan pengejaran hingga ke wilayah Sumatera Barat,” kata Ari, Sabtu (20/12/2025).

Menurut dia, kepolisian mengamankan satu orang ke Polsek Muara Batang Gadis, untuk mencegah tindakan anarkis yang lebih meluas, termasuk potensi penganiayaan dan pembakaran oleh massa.

Orang yang diamankan tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka. “Ini masih sebatas dugaan. Yang bersangkutan diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, bukan karena ditemukan barang bukti,” ujarnya.

Ari menyebutkan, langkah pengamanan dilakukan agar situasi tidak berkembang menjadi tindakan pidana baru. 

5. Penjelasan Kabid Humas Polda

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintunkan menyampaikan, sekelompok warga dari Desa Singkuang I dan Singkuang II mendatangi Polsek Muara Batang Gadis, yang berujung pada aksi pengerusakan dan pembakaran fasilitas kepolisian.

"Peristiwa itu dipicu beredarnya informasi keliru di tengah masyarakat terkait dugaan praktik “tangkap lepas” terhadap seorang warga bernama Romadon, yang sebelumnya diamankan polisi dalam perkara dugaan tindak pidana narkoba," ujarnya Sabtu (20/12/2025).

Berdasarkan laporan kepolisian, Romadon diamankan di Polsek Muara Batang Gadis pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.

Namun, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 05.00 WIB, Romadon diketahui melarikan diri dari tahanan.

Personel Polsek kemudian melakukan pencarian hingga ke Desa Singkuang II. Namun, hingga Sabtu siang, keberadaan Romadon belum berhasil diketahui.

Ditambahkan Kombes Ferry, sekitar pukul 11.00 WIB, kurang lebih 400 warga mendatangi Polsek Muara Batang Gadis untuk mempertanyakan keberadaan Romadon. 

"Aparat kepolisian telah memberikan penjelasan bahwa yang bersangkutan melarikan diri dan menegaskan tidak ada praktik tangkap lepas sebagaimana informasi yang beredar," tuturnya.

Meski demikian, situasi perlahan memanas. Sejumlah warga yang berada di luar kantor Polsek mulai melakukan pelemparan batu ke arah bangunan.

Sebagian massa kemudian masuk ke dalam area Polsek dan merusak kendaraan dinas, termasuk membalikkan satu unit mobil dinas Isuzu D-Max serta merusak dua unit sepeda motor dinas jenis Verza.

"Karena situasi semakin tidak kondusif dan demi keselamatan, seluruh personel Polsek terpaksa meninggalkan lokasi dan menyelamatkan diri," ujarnya.

Massa kemudian membakar bangunan Polsek beserta dua unit sepeda motor dinas. 

( Tribunpekanbaru.com / Tribunmedan )

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.