TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DPD Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Yogyakarta resmi meluncurkan gerakan "Ibu Sehat Keluarga Kuat", Minggu (21/12/2025).
Peluncuran ditandai dengan kemeriahan Lomba Kreasi Senam 'Go PKS Go' dan 'Tepuk Sakinah' yang digelar di Balai Budaya Gambiran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Agenda tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ibu, sekaligus mengimplementasikan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) PKS.
Ketua Bidang Perempuan dan Keluarga (BIPEKA) DPD PKS Kota Yogyakarta, Rubi Utami Varalin, menuturkan, bahwa pondasi utama sebuah bangsa bermula dari ketahanan keluarga.
"Kondisi keluarga di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, baik dari sisi pendidikan, adab, hingga ekonomi. Ibu adalah senter atau pusatnya. Maka, kami istimewakan mereka lewat gerakan 'Ibu Sehat Keluarga Kuat'," ujarnya.
Untuk menyentuh akar rumput, PKS Kota Yogyakarta mengandalkan program unggulan bernama Rumah Keluarga Indonesia (RKI), yang sampai sejauh ini telah terealisasi di 105 titik tersebar di 14 kemantren.
Rubi menjelaskan, RKI bukan sekadar wadah berkumpul biasa, karena mengandung pendampingan konkret secara reguler setiap pekan, mulai dari tingkat kelurahan hingga RW.
"Kami melihat kalau hanya sekadar ceramah umum, yang pesannya kadang tidak langsung kena. Tapi, lewat wadah RKI yang anggotanya skala kecil, 10 sampai 50 orang, intervensi ke keluarga jadi lebih mudah," jelasnya.
Baca juga: Volume Penumpang Kereta Api di KAI Daop 6 Yogyakarta Mulai Meningkat
Lebih lanjut, Rubi menekankan, bahwa BIPEKA PKS Kota Yogyakarya kini mulai masuk ke ranah literasi hukum untuk menekan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Menurutnya, banyak perempuan dewasa ini yang memilih bertahan dalam lingkaran kekerasan, lantaran merasa tidak memiliki sandaran atau paham hukum.
"Kadangkala isinya tidak melulu pengajian. Kami masukkan literasi hukum. Banyak KDRT dibiarkan karena merasa tidak ada sandaran, padahal ada hukum yang mengatur. Itu kita edukasi di RKI," tegasnua.
Tidak hanya soal hukum, isu kesehatan seperti stunting yang masih dijumpai di wilayah Kota Pelajar, turut menjadi perhatian utama menyongsong 2026.
Dijelaskan, saat ini, BIPEKA PKS Kota Yogyakarta pun rutin menggelar cooking class yang dipadukan dengan pemahaman sains terkait gizi sederhana menyasar kaum ibu.
"Misalnya, kenapa telur tidak boleh direbus terlalu lama? Karena nilai gizinya bisa berkurang. Hal-hal teknis seperti asupan gizi ini kami sampaikan agar ibu-ibu paham cara menjaga kesehatan anak secara saintifik," urainya.
Menariknya, berdasarkan data internal BIPEKA, sekitar 70 persen anggota RKI di wilayah Kota Yogyakarta mempunyai kegemaran pada olahraga senam.
Hal tersebut, yang lantas mendasari pihaknya untuk menggelar lomba senam kreasi yang diikuti oleh sebanyak 32 tim dari berbagai kemantren.
"Warga Kota Yogya itu sangat kreatif. Kami ingin senam jadi bagian keseharian agar harapan 'Ibu Sehat Keluarga Kuat' benar-benar terimplementasi, bukan sekadar wacana," pungkasnya.
Kegiatan tersebut, turut dihadiri dan dinilai langsung oleh Ketua BIPEKA DPW PKS DIY, Ary Kurniawati, serta juri dari Asosiasi Instruktur Aerobic dan Fitness (ASIAFI).
Melalui semangat berlomba-lomba dalam kebaikan, PKS berharap RKI mampu menjadi oase bagi keluarga-keluarga di Kota Yogyakarta. (*)