Kolaborasi Jaringan Aktivis, Gereja dan BUMN di Kupang Bantu Warga Rentan
December 22, 2025 02:19 AM

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Kolabaorasi jaringan aktivis, lembaga agama dan BUMN di Kupang NTT telah menghadirkan sukacita Natal bagi kelompok rentan di wilayah itu. 

Melalui aksi sosial bertajuk Tali Kasih Natal, kolaborasi lintas lembaga itu memberikan ribuan paket bingkisan Natal pada Sabtu (20/12/2025). 

Adapun kolaborasi itu dibangun oleh jaringan aktivis yang terhimpun dalam 98 Resolution Network bersama BUMN Angkasapura Indonesia dan Nindya Karya, Keuskupan Agung Kupang, Sinode GMIT, Pemuda Katolik Komnda NTT, GAMKI serta Yayasan Alfa Omega.

Sebanhyak 2.000 paket bingkisan Natal berupa beras, minyak goreng dan gula pasir dibagikan kepada kelompok rentan yang ada di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang yang telah didata oleh pihak Keuskupan Agung Kupang dan GMIT bersama Pemuda Katolik dan GAMKI NTT.

Baca juga: Uskup Keuskupan Agung Kupang Imbau Umat dan Masyarakat Jaga Kedamaian dan Kerukunan Bangsa

Yoseph Sampurna Nggarang mewakili 98 Resolution Network dalam sambutannya di Aula Keuskupan Agung Kupang mengatakan bahawa Tali Kasih Natal tersebut merupakan wujud nyata dari gotong royong dalam semangat warga perduli warga.

Dia mengatakan, Tali Kasih Natal itu bukan yang pertama. Gerakan yang digagas jaringan aktivis 98 yang bekerja sama dengan sejumlah BUMN ini sebelumnya sudah digelar di berbagai daerah. 

Yos menegaskan, pihaknya sengaja berkolaborasi dengan Lembaga Keuskupan dan GMIT agar bingkisan tersebut benar-benar tepat sasaran dan bisa menjangkau keluarga rentan yang berada di wilayah pedalaman. 

“Keterlibatan dua Institusi kultural besar ini sangat berarti karena memang penerima manfaat yang berjumlah dua ribu ini datanya bersumber dari Gereja. Yang mana mereka dikategorisasi sebagai kaum rentan baik yang ada di pinggiran Kota Kupang maupun yang berada di pedalaman Kabupaten Kupang," ucapnya.

"Kalau selama ini penerima bantuan itu hanya menyasar kelompok rentan di dalam Kota, kali ini Gereja memberi perhatian khusus kepada kaum rentan yang berada di wilayah pedalaman," tegasnya.

Dia mengklaim bahwa menggandeng dua lembaga Gereja bersama Pemuda Katolik dan GAMKI sebagai kolaborasi yang sangat bagus karena penyerahan bingkisan ini benar-benar tepat sasaran.

"Yang hadir merupakan keluarga-keluarga yang rentan. Ada pemulung, pedagang lapak sayur yang pendapatanny hanya 15-30 ribu per hari. Ada juga kaum disabilitas. Mereka ini merupakan keluarga yang perlu mendapat perhatian yang yang selama ini belum tersentuh bantuan dari pemerintah," tambahnya.

Meski begitu, dia menegaskan agar para penerima manfaat dari Tali Kasih Natal ini tidak melihat besar kecilnya bingkisan ini tetapi makna di balik gerakan ini berisi ajakan "agar kita saling peduli". 

"Kalau tidak bisa membantu banyak orang bantu satu orang. Kalau tidak bisa membantu satu orang, jangan menyusahkan orang lain," ujarnya.

Yos juga mengajak para penerima manfaat Tali Kasih ini untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo seperti makan bergizi gratis, sekolah rakyat, pemeriksaan kesehatan gratis dan swasembada pangan sebagai upaya pemenuhan hak asasi manusia.

Ketua Pemuda Katolik Komnda NTT, Yuven Tukung selaku koordinator pelaksana menyampaikan terima kasih kepada Yayasan 98 Resolution Network, BUMN Angkasapura Bandara El Tari Kupang, Nindya Karya yang berkolaborasi untuk aksi sosial itu.

"Mewakili para penerima manfaat, kami menyampaikan terima kasih kepada Angkasapura dan juga Nindikarya dan juga kepada Yayasan 98 Resolution Network," ujar Yuven.

Yuven juga berterima kasih kepada Keuskupan Agung Kupang dan GMIT karena telah mendata kelompok penerima dengan baik, sehingga pemberian bingkisan ini tepat sasaran.

"Penerima benar-benar saudara-saudari kita yang berasal dari keluarga rentan," katanya. 

Melalui Yos Nggarang yang mendapat mandat dari 98 resolution network, kata Yuven, pembagian Tali Kasih Natal itu tidak hanya menjangkau yang berada di Kota Kupang tetapi juga diarahkan ke keluarga rentan yang berada di pedalaman Kabupaten Kupang.

"Dan ini kita sudah dilakukan sesuai permintaan dari Pak Yos. 500 paket untuk kelompok rentan dalam kota. 300 paket di Paroki Haukoto yang merupakan daerah pinggiran Kota Kupang. Kemudian di pedalaman Kabupaten Kupang, 500 paket di Baun yakni di Noelcinas, Oesapi dan Soba. 300 paket di Amarasi Timur. Ini paling jauh, dengan jarak tempuh 3 jam lebih dari Kota Kupang". 

"Saat pendropingan tidak mudah karena di sana terjadi hujan lebat dan mengganggu jaringan komunikasi. Selebihnya melalui GMIT, Yayasan Alfa Omega, 400 paket. Jadi semuanya 2000 paket," kata Yuvens.

"Terima kasih juga kepada Bapa Uskup, Romo Vikjen dan beberapa Romo Keuskupan Agung Kupang yang telah membantu memperlancar acara ini sejak persiapan hingga hari ini."

"Ucapan yang sama juga kami sampaikan kepada Bapak Ketua Sinode GMIT, jajaran Yayasan Alfa dan Omega serta GAMKI yang telah mendata Jemaat rentan di Kota dan Kabupaten Kupang," ucapnya.

Yuvens berharap agar kerja sama Pemuda Katolik, GAMKI dan Keuskupan serta GMIT dengan Angkasapura, Nindiakarya, 98 Resolution Network juga BUMN yang lain bisa berlanjut di masa-masa yang akan datang.

"Semoga kerja sama dan semangat berbagi yang kita lakukan hari ini menjadi awal untuk gerakan warga peduli warga dalam masa yang akan datang," pungkasnya.

Selaras dengan tema Natal

Mewakili Uskup Keuskupan Agung Kupang,  Vikaris Jenderal (Vikjen) Romo Kris Saku, Pr mengapresiasi semangat seluruh pihak baik donatur maupun penyelenggara yang terlibat dalam aksi warga peduli warga tersebut.

Romo Kris menyampaikan, kehadiran Yoseph Sampurna Nggarang yang mewakili 98 Resolution Network juga Angkasapura Indonesia yang diwakili General Manajer wilayah NTT, Teguh Dermawan Saiman serta utusan BUMN Nindia Karya sebagai kehadiran kasih.

"Kehadiran ini juga memperteguh tali kasih sebagaimana tema Natal kali ini, Kehadiran Allah menyelamatkan Keluarga," kata Romo Kris.

Tali kasih warga peduli warga kata dia, juga merupakan moto dari Sinoditas dan solidaritas "Berjalan bersama dan kesetiakawanan"

Dia menerangkan kegiatan ini sebagai bentuk kehadiran Allah yang sungguh nyata dalam kebersamaan seperti ini, yang tidak ada sekat. "Kebersamaan ini juga telah 
membangun persaudaraan dan perdamaian yang nyata. Kalau kita tidak berdamai, tidak mungkin kita bertemu di sini," terangnya.

Ia menambahkan, kehadiran ini juga merupakan tanda iman yang hidup. Tanpa iman yang hidup, kata dia, tidak mungkin gerakan tali kasih warga peduli warga ini terjadi.

"Kebersamaan ini merupakan wujud kasih Allah yang menyelamatkan Keluarga, menyelamatkan kita semua melalui tali kasih yang dipersembahkan 98 Resolution Network, Angkasapura Indonesia, Nindya Karya dan juga Kementerian HAM,"

"Terima kasih untuk niat baik ini untuk tali kasih persaudaraan dan perdamaian untuk menghidupi iman lewat berbuat kasih, berbagi rasa suka cita menjelang natal," tutupnya.

General Manager Angkasapura Bandara El Tari Kupang, Teguh Dermawan Saiman menyampaikan bahwa pemberian bingkisan Natal ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan PT Angkasapura Bandara El Tari Kupang. 

"Pada kesempatan baik ini, kami menyampaikan bingkisan Natal 1000 paket sembako. Kami berharap agar kolaborasi ini dapat berkelanjutan," kata Teguh. 

Sementara itu, seorang Ibu penerima manfaat yang berasal dari komunitas pemulung Kota Kupang menyampaikan terima kasih kepada 98 Resolution Network, PT Angkasapura, Nindya Karya dan Kementerian HAM yang telah membagikan bingkisan Natal kepada kelompok rentan di NTT.

Ia berharap agar gerakan warga peduli warga ini tidak hanya dilakukan sekali tetapi bisa berlanjut pada tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya.

"Terima kasih kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang sudah peduli dengan kami. Bingkisan ini sangat berarti bagi kami, khususnya kami sebagai pemulung. Semoga ke depannya kegiatan ini tetap berlanjut. Kami juga berdoa semoga Bapak-bapak dan Ibu-ibu diberikan kesehatan," ujarnya. (*)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.