Sungai Kaliregoyo Lumajang Meluap, Warga sempat Terjebak Luapan Lahar dari Gunung Semeru
December 22, 2025 06:57 AM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah hulu Gunung Semeru sejak siang hingga menjelang sore hari menyebabkan peningkatan debit aliran lahar di Sungai Kaliregoyo, Minggu (21/12/2025).

Aliran lahar yang begitu deras tersebut bahkan membuat seorang warga terpantau sempat terjebak di aliran sungai sesaat aliran lahar datang menerjang. 

Warga bernama Afan menginformasikan jika warga yang sempat terjebak aliran lahar diketahui bekerja sebagai penambang bernama Mail.

Mail dikenal oleh warga sebagai warga Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Ratusan Warga Binaan Lapas Bondowoso Digeledah dan Dites Urine, Pastikan Aman Jelang Nataru 2025

Menurut keterangan Afan, Mail diketahui berusaha menepi begitu mengetahui informasi datangnya aliran lahar. 

Namun aliran lahar begitu cepat hingga akhirnya ia terjebak di tengah sungai. 

Beruntung, Mail dapat melawati Kaliregoyo dengan selamat. 

"Warga yang sempat terjebak diketahui bernama Pak Mail. Beliau warga Randuan alhamdulillah selamat dan langsung pulang," beber Afan. 

Sementara itu, aliran lahar diketahui mengarah ke wilayah selatan Semeru, khususnya Kecamatan Candipuro bahkan hingga Kecamatan Pasirian tepatnya di sisi selatan jembatan limpas di wilayah setempat. Bahkan material lahar mengalir hingga badan jembatan limpas Gondoruso tersebut 

Berdasarkan pantauan, luapan aliran Kaliregoyo terpantau cukup deras dengan membawa material campuran berupa lumpur awal, pasir vulkanik, hingga bebatuan dari Gunung Semeru. 

Pada pukul 14:40 WIB debit air yang meningkat membuat aliran sungai tampak keruh dan bergerak cepat.

Warga di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, terlihat meningkatkan kewaspadaan. Sejak sore hari, sejumlah warga berjaga di sekitar bantaran sungai, meski tetap menjaga jarak aman dari aliran lahar. 

Mereka memantau langsung kondisi sungai untuk memastikan apakah luapan berpotensi masuk ke area permukiman.

Aliran lahar masih berada di dalam badan sungai. Namun derasnya arus membuat warga memilih tetap siaga, mengingat hujan di kawasan hulu Semeru masih berpotensi terjadi dan dapat menambah volume aliran.

Informasi menyebutkan jika amplitudo getaran aliran lahar kali ini mencapai lebih dari 40 milimeter. 

Kaliregoyo sendiri merupakan salah satu jalur aliran lahar Gunung Semeru yang kerap aktif saat terjadi hujan di kawasan puncak dan lereng gunung.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi warga di sepanjang aliran sungai, terutama di wilayah Candipuro hingga Pasirian yang berada di jalur hilir.

Hingga sore hari, BPBD Kabupaten Lumajang belum menerima laporan terkait dampak terjadinya luapan lahar dari aliran Kaliregoyo. Dampak kerusakan hingga kini nihil.

"Kami menghimbau kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan dan menghindari zona berbahaya rawan banjir di sepanjang aliran Kaliregoyo," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono ketika dikonfirmasi.

Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti perkembangan kondisi cuaca serta aliran sungai, mengingat potensi hujan susulan di kawasan hulu Gunung Semeru masih cukup tinggi.

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.