Pralingga Ratu Gede dan Ratu Lingsir Dilalap Api di Bangli Bali, Panglingsir Cari Makna Niskala
December 22, 2025 07:03 AM

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kebakaran melanda Merajan Alit Dadia Pemecutan di Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Minggu 21 Desember 2025, sekitar pukul 06.30 Wita. 

Kebakaran tersebut menghanguskan gedong penyimpenan, sekaligus pralingga berupa barong, rangda, dan srenggi.

Pantauan Tribun Bali di lokasi kejadian, tampak ketiga pralingga yang disakralkan tersebut mengalami kerusakan akibat dilalap si jago merah. 

Beberapa bagian dari pralingga itu hangus terbakar. 

Baca juga: Kebakaran Landa Merajan Dadia di Banjar Malet Gusti Bangli Bali, Tiga Pralingga Terbakar

Kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh I Gusti Ngurah Agung Paraswara. 

Pria yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu hendak menghaturkan bhakti, di merajan tersebut. 

Tiba-tiba melihat asap tebal mengepul dari gedong penyimpenan. 

Ia kemudian berteriak meminta pertolongan, dan warga sekitar cepat datang untuk membantu memadamkan api.

Saksi lainnya, I Gusti Md Puri, yang saat itu juga berada di lokasi, langsung mengambil air dari kolam ikan koi yang ada di pekarangan rumahnya untuk menyiram api dan membantu mengeluarkan pralingga. 

Kasi Humas Polres Bangli, Iptu I Ketut Gede Ratwijaya mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP, dan mencari tahu penyebab kebakaran. 

Dari hasil olah TKP, diduga penyebab kebakaran adalah konsleting aliran listrik pada aliran piting lampu. 

"Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 350 juta," ujarnya. 

Bendesa Desa Adat Malet Gusti, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, selain gedong penyimpenan, benda terbakar lainnya juga berupa pralingga Ratu Gede berupa barong macan, Srenggi dan Ratu Lingsir berupa rangda. 

"Kerugian sekitar Rp 350 juta," ujar pria yang juga Panglingsir Dadia Pemecutan Banjar Malet Gusti itu. 

Dia menjelaskan bahwa sebelum kejadian, gedong penyimpanan terkunci rapat. Saat itu anaknya hendak mebanten dan pemangku juga sedang ada di merajan. 

"Tiba-tiba ada api. Diduga konsleting listrik. Polisi sudah ke sini, dari Polsek dan Polres Bangli juga datang, kami menerima kejadian ini sebagai musibah," ujarnya. 

Dijelaskan bahwa piodalan di Merajan Alit Dadia Pemecutan ini seharusnya digelar pada beberapa hari lagi. 

Namun karena adanya musibah ini, sehingga pihaknya terlebih dahulu akan meminta petunjuk pada Ida Sulinggih, sekaligus meminta pencerahan terkait makna niskala yang terkandung dalam musibah ini. 

"Karena ada musibah, untuk piodalam belum bisa dipastikan apakah akan dilangsungkan, kami masih menunggu petunjuk dari Ida Nak Lingsir," ujarnya. (weg)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.