Pemkab Tegal Jamin Guci Tegal Aman Pasca Diterjang Banjir Bandang, Aktivitas Wisata Kembali Normal 
December 22, 2025 08:07 AM

TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Bupati Ischak memastikan aktivitas pariwisata di kawasan Guci berjalan tetap normal, meskipun wahana seperti pemandian air panas Pancuran 13 sebagai ikon Guci belum dapat digunakan karena perlu waktu untuk proses perbaikan. 

Hal itu ia sampaikan saat Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman, meninjau Taman Wisata Alam (TWA) Pancuran 13 milik BKSDA Jawa Tengah pada Minggu (21/12/2025).

Sejumlah fasilitas kondisinya rusak karena tertimbun material banjir bandang Kali Gung yang terjadi pada Sabtu (20/12/2025). 

Sedangkan pemandian air panas Pancuran 5 milik Pemkab Tegal diperkirakan sudah mulai dapat digunakan Senin (22/12/2025) setelah material tanah yang masuk ke dalam kolam pemandian dibersihkan.

Menurutnya, di Guci ini banyak destinasi wisatanya, jadi wisatawan masih bisa menikmati suasana Guci seperti biasa.

"Adapun yang terdampak langsung banjir DAS Kaligung seperti Pancuran 13, Pancuran 5 dan kolam renang Barokah milik swasta memang belum bisa diakses,” terang Bupati Ischak dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com. 

Meskipun tidak mengakibatkan korban jiwa ataupun luka, sambung Bupati Ischak, kejadian banjir bandang ini merusak sejumlah jaringan pipa air panas milik warga dan pelaku usaha penginapan yang sumber mata air terbesarnya berada di Pancuran 13.

Saat ini, warga Desa Guci dan Desa Rembul bersama sejumlah unsur TNI-Polri, BPBD, Perhutani hingga Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal bergotong-royong membuka kembali sumber air panas yang tersumbat material tanah dan batuan.

“Kami terus memantau pembersihan lokasi untuk percepatan agar Pancuran 13 kembali normal, bisa dinikmati oleh wisatawan dan jaringan pipa untuk distribusi air panas bisa normal tersambung kembali,” ungkap Bupati Ischak.

Soal tenggat waktu penyelesaian pembersihan lokasi di Pancuran 13, Bupati Ischak meneruskan informasi dari BKSDA Jawa Tengah yang menargetkan selesai dalam tujuh hari ke depan.

Baca juga: Pasca Diterjang Banjir Bandang Sungai Gung, Bupati Tegal Ischak Pastikan Keamanan Objek Wisata Guci

Untuk mengantisipasi kejadian bencana di tengah cuaca ekstrem akhir-akhir ini, pihaknya melalui BPBD Kabupaten Tegal akan mengintensifkan sistem monitoring dan menggunakan data prakiraan cuaca sebagai early warning system untuk mendeteksi potensi bencana dan menekan risiko dampak buruk yang ditimbulkan. 

Bupati Ischak tidak menampik jika berkurangnya tutupan lahan hutan di kawasan lereng Gunung Slamet yang terkonversi menjadi lahan pertanian sayuran ikut berkonstribusi pada kejadian banjir bandang kali ini. 

Sehingga upaya pengawasan bersama unsur TNI-Polri, Perhutani, BKSDA Jawa Tengah hingga pemerintah pusat akan dilakukan untuk memetakan lahan kritis di kawasan hutan terutama hutan lindung.

“Lahan kritis di kawasan hutan lindung yang gundul akan ditanami pohon, dan tahun 2026 untuk pengadaan bibit pohonnya akan kami siapkan,” ujarnya. 

Sementara itu, Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Rachmat Fediantono, mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi informasi konten yang berlebihan di media sosial yang tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan terkait dampak bencana banjir bandang di Sungai Gung Guci. 

Pihaknya juga berjanji akan menindak tegas pelaku perambahan lahan hutan untuk aktivitas yang tidak sesuai peruntukannya.

“Apabila ada kegiatan-kegiatan di seputaran Gunung Slamet, kami komitmen akan menindak tegas pelakunya,” tegas Letkol Inf Rachmat. 

Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni, mengakui penyebaran konten ataupun narasi kejadian bencana yang berlebihan di media sosial turut memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Guci.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.