TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Pemerintah Kota Padang secara resmi mengakhiri masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi, Senin (22/12/2025).
Status ini berakhir setelah masa perpanjangan yang berlangsung sejak 16 hingga 22 Desember 2025 selesai.
Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil koordinasi antar-instansi, Pemerintah Kota Padang kini memasuki fase Transisi Pemulihan Darurat.
Baca juga: Cerita Warga Huntara Kapalo Koto Menyiapkan Mandoa di Tengah Pemulihan Bencana
Dalam fase transisi ini, BPBD akan bersinergi dengan Bappeda, Dinas Perkim, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan pendataan menyeluruh terkait dampak bencana.
“Fokus selama fase ini adalah penanganan pengungsi, perumahan masyarakat, dan perbaikan infrastruktur publik,” ujar Hendri saat dihubungi, Senin (22/12/2025).
Baca juga: Banjir Bandang Berulang di Batu Busuk Padang, Nenek 70 Tahun Trauma dan Pilih Mengungsi
Pemerintah akan mengintegrasikan seluruh data kerusakan untuk diajukan ke pemerintah pusat guna mendapatkan dukungan anggaran.
Proses ini juga melibatkan para praktisi dan akademisi dari berbagai universitas untuk memastikan akurasi data.
Hendri menambahkan bahwa fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab-Rekon) dijadwalkan baru akan dimulai pada tahun 2026 mendatang.
Baca juga: Rumah Hasil Tani Alizar Hilang Disapu Galodo Padang, Hanya Bisa Tertawa Meski Sesak Menahan Air Mata
“Fase rehab dan rekon membutuhkan anggaran besar, makanya data harus dikirim ke pusat terlebih dahulu untuk menetapkan kebutuhan dana yang diperlukan,” jelasnya.
Berdasarkan data terbaru dari BPBD Kota Padang, berikut adalah rincian kerusakan akibat bencana hidrometeorologi tersebut:
Sektor Perumahan:
- 195 unit rumah hanyut.
- 424 unit rumah mengalami kerusakan (ringan hingga berat).
Baca juga: Semen Padang Turun Tangan Bersihkan Kayu di Pantai Parupuk, Wamenhut Target 3 Hari Bersih
Infrastruktur Publik:
- 9 jembatan rusak berat.
- 12 titik jalan rusak berat.
- 3 kantor pemerintahan rusak berat.
Baca juga: Penghuni Huntara di Batu Busuak Padang Adakan Mandoa, Berharap Diberi Keselamatan
Sumber Daya Air dan Sanitasi:
- 1 intake rusak berat.
- 23 titik bendungan dan Irigasi Desa (DI) rusak berat.
- 2 unit tebing sungai rusak berat.
Baca juga: Cara Bobon Santoso Pulihkan Mental Korban Banjir di Padang, Masak Besar Ribuan Porsi
- 9 drainase rusak berat.
- 9 lokasi Pamsimas di empat kecamatan rusak berat. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)