TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fakta baru terungkap dalam penyelidikan kecelakaan tunggal bus PO Cahaya Trans yang terjadi di Simpang Susun Krapyak, Tol Dalam Kota Semarang.
Sopir bus yang terlibat dalam peristiwa maut tersebut diketahui masih tergolong baru dalam melayani rute jarak jauh.
Informasi itu disampaikan oleh Robi Sugianto (51), kernet bus asal Bumiayu, Kabupaten Brebes, yang selamat dalam kecelakaan dan kini masih menjalani perawatan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Adhyatma MPH (Tugurejo), Kota Semarang.
Menurut keterangan Robi, sopir bus tersebut baru dua kali menjalani perjalanan pulang-pergi (PP) untuk rute Bogor–Yogyakarta sebelum kecelakaan terjadi.
“Sopirnya baru dua kali PP.
Tadinya kan sudah reyen empat hari, terus jalan baru dua PP ini kecelakaan,” ujar Robi dengan suara pelan sambil menahan nyeri.
Robi juga menyebutkan bahwa sopir bus masih berusia muda dan berasal dari Padang, Sumatera Barat.
“Sopirnya cuma lecet-lecet, sekarang di kantor polisi.
Sopirnya masih muda, orang Padang,” imbuh dia.
Baca juga: Isak Tangis di IGD RS Tugurejo, Pengakuan Purwoko Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus di Tol Semarang
Baca juga: Kernet Bus Maut Tol Krapyak Semarang Ungkap Fakta Sopir Masih Baru Dua Kali PP Bogor–Yogyakarta
Baca juga: Kesaksian Robi Kernet Bus Kecelakaan Maut di Tol Krapyak Semarang: Tiba-tiba Miring ke Kanan
Dalam insiden kecelakaan tersebut, sopir dilaporkan hanya mengalami luka ringan dan saat ini telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Selain itu, Robi mengungkapkan bahwa selama perjalanan dirinya tidak merasakan bus melaju dengan kecepatan tinggi.
“Kalau ngebut sepertinya tidak.
Sepertinya jalan biasa,” ungkap dia.
Sementara Robi menyampaikan kesaksiannya, suasana IGD RSUD dr. Adhyatma MPH pada Senin (22/12/2025) masih dipenuhi aktivitas penanganan korban kecelakaan bus maut tersebut.
Tangis keluarga, langkah cepat tenaga medis, dan aroma obat-obatan bercampur menjadi satu.
Sebanyak sembilan korban luka dirawat di RSUD dr. Adhyatma MPH.
Mereka merupakan bagian dari 17 korban luka, sementara 16 penumpang lainnya meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal yang terjadi pada Senin dini hari pukul 00.45 WIB di Simpang Susun Krapyak, ruas Tol Kota Semarang.
Di satu di antara bed IGD, Robi terbaring lemas dengan kaki kanan bengkak dan diperban tebal akibat patah tulang.
Kepalanya juga dibalut perban.
Meski menahan nyeri, kesadarannya masih penuh.
Dia ditemani keluarga yang menunggu di dekatnya, dengan wajah cemas dan penuh harap.
Dengan suara terputus-putus, Robi kembali mengingat detik-detik sebelum kecelakaan terjadi.
“Busnya tiba-tiba miring ke kanan.
Saya nemenin sopir, saya kernetnya.
Duduk di paling depan,” tuturnya.
Dalam hitungan detik, bus menghantam pembatas jalan.
Robi mengaku sempat sadar sejenak sebelum akhirnya tergeletak di tengah jalan dengan rasa sakit hebat di kaki.
Saat membuka mata kembali, ia sudah berada di rumah sakit.
Sebanyak 15 penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu korban meninggal saat menjalani perawatan medis di RS Tugu.
Kapolda Jawa Tengahc Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut.
Dia memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan maksimal dan profesional.
“Seluruh korban, baik meninggal maupun luka-luka, kami pastikan mendapatkan pelayanan yang maksimal,” kata Kapolda.
Kapolda menjelaskan bahwa pengemudi bus merupakan sopir cadangan dan saat ini telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr. Adhyatma MPH, Kinetika Sinantri menegaskan pihaknya akan terus memberikan penanganan terbaik bagi para korban luka yang masih dirawat.
“Kami turut berduka cita bagi keluarga korban yang meninggal dunia.
Untuk korban luka, tim medis bekerja maksimal sesuai prosedur,” pungkas dia. (*)