SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat penguatan ekonomi desa.
Dalam kunjungannya ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Plosowahyu, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim), Senin (22/12/2025), Yandri menargetkan puluhan ribu gerai koperasi mulai beroperasi pada akhir tahun ini.
Didampingi Wakil Menteri Ahmad Riza Patria, kunjungan ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan gerai koperasi desa.
Mendes Yandri menjelaskan, bahwa dari target nasional 80 ribu desa, pemerintah telah memetakan 45 ribu lahan yang kini memasuki tahap verifikasi. Secara fisik, pembangunan KDMP telah melampaui angka 20 ribu unit.
“Target kami, akhir tahun 2025 ini sebanyak 20 ribu KDMP selesai dibangun dan beroperasi. Setelah itu, pada 2026 akan kembali digenjot untuk desa-desa lainnya,” ujar Yandri Susanto di hadapan awak media.
Pemerintah memproyeksikan total 75 ribu desa di luar kelurahan akan memiliki gerai KDMP ,paling lambat pada pertengahan tahun 2026.
Fokus utama saat ini, adalah memastikan status hukum lahan agar pembangunan berjalan tanpa kendala legalitas.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat, Menteri Yandri menegaskan bahwa kehadiran KDMP bukan merupakan ancaman bagi pedagang kecil atau warung-warung desa yang sudah ada.
“KDMP ini hadir untuk mengurangi kesenjangan, bukan mematikan usaha rakyat. Warung-warung tetap berjalan dan akan dilayani melalui sistem distribusi yang lebih baik,” tegasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah berencana membangun gudang distribusi besar di tingkat kabupaten.
Gudang tersebut, akan berfungsi sebagai pusat grosir yang menyuplai barang ke KDMP maupun warung desa dengan harga yang lebih kompetitif.
Yandri juga menekankan pentingnya kolaborasi antara KDMP dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Menurutnya, kedua lembaga ini harus saling melengkapi untuk memperbesar skala ekonomi desa.
“Semua kebijakan pemerintah ini tidak untuk melemahkan atau mematikan pihak lain, tetapi untuk membesarkan ekonomi desa secara bersama-sama,” tambah Yandri.
Kepala Desa Plosowahyu, Agus Susanto, menyambut hangat inisiatif ini.
Ia melaporkan bahwa pembangunan gerai di desanya telah mencapai 54 persen, dan sudah bersinergi dengan unit usaha BUMDes, seperti peternakan kambing dan budidaya ikan lele.
“Untuk pengembangan potensi desa seperti ternak dan perikanan, ke depan bisa dianggarkan melalui Dana Desa 2026 sebagai prioritas yang disepakati bersama,” pungkas Agus.