TRIBUN-SULBAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi munculnya bibit siklon 93 yang perlu diwaspadai masyarakat.
BMKG meminta masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat untuk mewaspadai dampak tidak langsung dari fenomena alam tersebut.
Dampak yang dimaksud adalah mulai dari potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sulbar Senin 22 Desember, BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Baca juga: Pusdalops BPBD Sulbar Pastikan Sulawesi Barat Aman dari Dampak Langsung TD Ex-Siklon Tropis Senyar
Bibit Siklon 93S terpantau oleh BMKG di wilayah Samudra Hindia barat daya Jawa Barat.
Kondisi cuaca tersebut diprediksi oleh BMKG dapat berkembang dan menimbulkan dampak dalam kurung waktu 24 hingga 72 jam ke depan.
Tribun-Sulbar.com melansir dari Tribun Jabar, berdasarkan analisis TCWC Jakarta per Minggu (21/12/2025) pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 93S terpantau berada di sekitar 12,1° LS dan 103,8° BT.
Kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum 996 hPa.
Sistem ini berada dalam Area of Monitoring (AoM) dan memiliki potensi tinggi berkembang menjadi siklon tropis kategori 1 hingga kategori 2.
TCWC (Tropical Cyclone Warning Center) adalah lembaga meteorologi resmi yang bertugas memantau gangguan tropis, menganalisis potensi terbentuknya siklon tropis dan mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem.
Analisis TCWC adalah kajian atau pemantauan cuaca yang dilakukan oleh TCWC (Tropical Cyclone Warning Center) untuk mendeteksi, menilai, dan memprediksi siklon tropis serta dampaknya.
Di kawasan Indonesia, TCWC yang sering dirujuk adalah:
TCWC Jakarta (BMKG)
TCWC Darwin (Australia)
Teguh Rahayu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung menjelaskan pusat siklon bergerak menjauhi wilayah Indonesia, namun dampaknya tetap perlu diantisipasi.
Sebab dampaknya akan berpotensi memicu hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi, terutama di wilayah pesisir dan perairan.
"Bibit Siklon Tropis 93S memang diprakirakan bergerak ke arah barat menjauhi Indonesia, namun dampak tidak langsungnya masih berpotensi memicu hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi, terutama di wilayah pesisir dan perairan selatan Jawa Barat," ujar Rahayu, Senin (22/12/2025).
Kondisi atmosfer saat ini kata Rahayu sangat mendukung penguatan sistem, mulai suhu muka laut yang hangat, kelembapan udara yang tinggi, hingga geseran angin vertikal yang lemah.
"Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, serta nelayan yang beraktivitas di laut selatan Jawa," katanya.
BMKG mencatat, dampak tidak langsung dari Bibit Siklon 93S meliputi: potensi angin kencang gelombang laut kategori sedang hingga 2,5 meter di perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat, termasuk Samudra Hindia selatan Jawa Barat.
BMKG Bandung mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terbaru dan tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami mengimbau masyarakat selalu mengakses informasi resmi BMKG dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah serta aparat setempat demi keselamatan bersama," kata Rahayu.
Apa Itu Bibit Siklon 93S?
Bibit siklon 93S adalah sistem cuaca awal yang sedang berkembang di Samudra Hindia selatan Jawa Barat dan berpotensi menjadi siklon tropis dalam beberapa hari.
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memantau sistem ini sejak 11 Desember 2025, dan memperingatkan adanya dampak tidak langsung berupa hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.
Bibit siklon tropis adalah tahap awal terbentuknya siklon tropis.
Pada fase ini, sistem tekanan rendah mulai menunjukkan sirkulasi angin berputar dan peningkatan kecepatan angin.
Jika kondisinya mendukung (misalnya suhu permukaan laut hangat dan kelembapan tinggi), bibit siklon bisa berkembang menjadi siklon tropis dengan kategori tertentu.
Posisi & Kondisi Bibit Siklon 93S
Bibit Siklon 93 S terpantau di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat.
Koordinat sekitar 12° LS dan 103–105° BT.
Kecepatan angin maksimum: sekitar 35 knot (±65 km/jam).
Tekanan udara minimum: ±996 hPa.
Potensi Perkembangan
BMKG memperkirakan bibit siklon 93S bisa berkembang menjadi siklon tropis kategori 1 hingga 2 dalam 24–72 jam.
Kecepatan angin dapat meningkat hingga 83 km/jam atau lebih.
Meski sistem ini bergerak menjauhi Indonesia, dampak tidak langsung tetap perlu diwaspadai.
Dampak yang Mungkin Terjadi di Indonesia
Hujan sedang hingga lebat di wilayah Bali, NTB, NTT, dan sebagian Jawa.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT.
Angin kencang yang bisa memengaruhi aktivitas pelayaran dan penerbangan.
Hal yang Perlu Diwaspadai
Masyarakat pesisir dan nelayan perlu memperhatikan peringatan gelombang tinggi.
Warga di Jawa Barat dan sekitarnya diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang.
BMKG terus melakukan pemantauan intensif 24 jam untuk memperbarui informasi perkembangan bibit siklon ini.
Prakiraan Cuaca Periode 22 – 25 Desember 2025
Dari data BMKG, cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan.
Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, yakni:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kep. Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Banten
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat Daya
Papua Barat
Papua Tengah
Papua
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
Siaga (Hujan lebat – sangat lebat):
Jawa Timur
Sulawesi Selatan
Papua Pegunungan
Papua Selatan
Angin Kencang:
Kep. Riau
Sumatera Barat
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
NTB
NTT
Bali
Sulawesi Selatan
Maluku
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum.
Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.