Fakta Baru Siswi SD Bunuh Ibu Kandung, Tetangga Dengar Suara Kejar-kejaran dan Teriakan Minta Tolong
December 22, 2025 04:20 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Peristiwa dugaan siswi kelas 6 SD, Al (12), membunuh ibu kandung di Kecamatan Medan Sunggal, Medan pada 10 November 2025 masih disorot.

Bahkan, peristiwa itu masih membekas di ingatan para tetangga.

Seperti Rossa, yang tinggal tepat di sebelah rumah korban inisial FS (42), mengaku sempat mendengar hal-hal janggal di rumah korban.

"Sebelum korban diketahui sudah tewas, saya mendengar suara layaknya orang kejar-kejaran," kata Rossa, Rabu (17/12/2025) mengutip TribunMedan.com.

Suara itu, kata Rossa, ia dengar sangat jelas.

Kala itu pukul 04.30, Rossa hendak pergi ke kamar mandi.

Baca juga: Faktor Pemicu Siswi SD Sampai Bunuh Ibu Kandung Terungkap, Ngaku Tidak Nyaman Perilaku sang Mama

Baca juga: Alasan Inara Rusli Pilih Rujuk pada Insanul Fahmi Disorot Marissya Icha, Sentil Soal Harga Diri

"Dari rumah korban itu terdengar seperti ada orang naik-tun dalam waktu berdekatan," kata Rossa.

Lantaran curiga, Rossa meminta pendapat kepada suaminya.

"Kata suami saya, mungkin kucing sedang mengejar tikus," kenang Rossa.

Di saat rasa curiga perlahan hilang, Rossa kembali mendengar suara tak biasa dari rumah korban.

"Nah, aku mendengar suara 'Tolong' seperti orang habis disiksa seperti itu. Suaranya itu seperti sedih sekali," ungkapnya.

Karena tak mengira akan terjadi sesuatu, Rossa pun melanjutkan aktivitasnya.

Sampai akhirnya, sekitar pukul 06:00 WIB, Rossa menerima telepon dari tetangga sebelah kiri rumahnya bernama Tatik.

Tatik menelepon, memberi kabar kalau tetangga sebelah kanan Rossa, bernama Faiza Soraya telah tewas bersimbah darah.

Wanita yang mengenakan hijab berwarna hitam ini pun syok, karena tak menyangka Soraya tewas.

"Meskipun saya di sebelah rumah gak mendengar suara keributan. Justru saya ditelepon dia (tetangga) kok gak tahu kejadian disini,"katanya.

"Tetangganya dibunuh kok gak tahu. Saya ditelpon ibu Tatik pas sudah ramai," sambungnya.

Polisi belum Tetapkan Tersangka

Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, mengatakan, sebanyak 16 saksi sudah dimintai keterangan.

Belasan saksi yang diperiksa ini mulai dari terduga pelaku, hingga saksi ahli

Jumlah tersebut kemungkinan bakal terus bertambah, sesuai kebutuhan penyelidikan dan penyidikan.

Untuk hak-hak Al, sampai hari ini masih dipenuhi mulai dari makan, belajar dan beribadah.

Mengenai adanya terduga pelaku lain, Calvijn menyebut masih terus diselidiki.

Kondisi kakak pelaku

Diduga jadi pemicu Al membunuh ibu kandung, sosok kakak pun jadi perbincangan.

Baru-baru ini viral di media sosial video yang merekam Az kakak terduga pelaku pembunuhan ibu kandung sedang berada di kafe.

Dalam video yang dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagram rumpi_gosip terlihat Az mengenakan jilbab motif polkadot semringah saat kamera merekamnya.

Sementara di sekeliling Az ada beberapa wanita dewasa.

Video tersebut diambil di tanggal 15 Desember 2025, atau lima hari setelah Faizah, ibunda Az tewas dibunuh.

Gelagat Az di kafe pun jadi perbincangan.

Az sempat memperlihatkan jarinya di tangan kiri yang diperban.

Kabarnya memang Az mengalami luka-luka usai insiden sang adik, Al membunuh ibunya.

Bukan cuma Az, di video tersebut juga terlihat ada suami korban sekaligus ayah terduga pelaku, Alham.

Sama dengan Az, Alham terlihat santai duduk di kafe.

Melihat momen kakak pelaku semringah usai insiden pembunuhan sang ibu kandung, netizen ramai berkomentar.

"Anak sulung semoga segera sadar ya banyak hal yg gak beres sih di kasus ini, semoga hukum bisa bener2 adik ya,"

"Pelan tapi pasti kebenaran akan terbukti, semoga alm damai disisiNya dan membantu utk menunjukan kebenaran itu,"

"Si kakak msh bisa ke cafe? Padahal adik nya malah bela dia, fix ada yg salah dgn kakak & ayah nya koq tega sekali ke si adek,"

"Anaknya no 1 senyam senyum liat camera, bapaknya nongkrong bareng teman2 di cafe.. anaknya no 2 dikantor polisi.. aneh kali keluarga ini ya,"

"Ibunya meninggal dunia secr tragis koq ga ada sedih2nya,"

Keluarga korban buka suara

Terkait dengan isu bahwa Al membunuh ibunya karena dendam itu, keluarga korban ternyata tidak mempercayainya.

Salah satu keluarga korban yakni Dimas angkat bicara seraya mengurai analisa.

Dimas mengaku ragu akan cerita dari suami korban kepada kepala lingkungan.

"Izin klarifikasi karna ini keluarga saya, Kejadian subuh pagi, diduga si adek bunuh mamanya. Kami sekeluarga gak percaya karna alasan yang gak masuk di logika bahwa adeknya dendam karna kakaknya dimarahin mamanya," kata Dimas dalam komentarnya di postingan akun lambe turah yang disematkan.

Kata Dimas, tidak ada saksi yang melihat langsung Al membunuh ibunya.

"Apa gak ada saksi?" tanya netizen.

"Gak ada, kakaknya (anak sulung) lihat mamanya udah bersimbah darah," kata Dimas.

Lantaran hal itu, Dimas meminta kepolisian untuk memeriksa Alham juga.

"Semua adalah alibi si ayah nya bilang adeknya di kamar megang pisau bunuh mamanya dan dia katanya tidur di atas jadi gak dengar katanya tolong pak polisi selidiki ini jantan," imbuh Dimas.

Alasan terbesar keluarga korban tak percaya dengan cerita Alham adalah karena tabiatnya sebelum kejadian.

Diungkap Dimas, suami korban adalah sosok peselingkuh.

Dimas pun bercerita kalau korban suami pelaku minta cerai tapi korban, Faizah tak menurutinya.

"Yang buat kami gak percaya adalah sebelum kejadian si jantan ini selingkuh dan udah minta cerai tapi si istri gak mau dan udah pisah ranjang dan ntah kenapa bisa balik lagi ke rumah itu," imbuh Dimas.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun-Medan.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.