TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Kebakaran hebat menghanguskan dua bangunan usaha berupa toko material dan penggilingan padi di Desa Kramat, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Senin (22/12/2025) dini hari. Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik dan menyebabkan kerugian material lebih dari Rp1,4 miliar.
Koordinator Lapangan Pemadam Kebakaran Kabupaten Demak, Muh Imron, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.34 WIB. Petugas menerima laporan dari warga bernama Abdulloh Zaim dan segera menuju lokasi kejadian.
“Kami langsung bergerak ke TKP setelah menerima laporan warga. Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena besarnya kobaran api dan luas bangunan yang terbakar, dan baru berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 07.30 WIB,” ujar Imron saat dikonfirmasi.
Baca juga: Desa Tumpangkrasak Kudus Kini Punya Pamdes Berbasis Energi Hijau
Baca juga: Jejak 30 Tahun Pengabdian dari New York: Sosok Nunu, Nahkoda Baru Bank Indonesia Jateng
Bangunan pertama yang terbakar adalah toko material milik Arifin (55) dengan luas sekitar 25 x 20 meter. Api kemudian merambat ke bangunan penggilingan padi milik Ahmad Taufik (29) yang berada di lokasi berdekatan dengan luas sekitar 15 x 30 meter. Tidak adanya sistem proteksi kebakaran seperti sumber air atau tandon air di lokasi membuat api cepat membesar dan sulit dikendalikan.
Dalam penanganan kebakaran tersebut, Pemadam Kebakaran Kabupaten Demak menerjunkan satu unit mobil pemadam dan dua unit mobil suplai air. Upaya pemadaman juga dibantu oleh Polres Demak, Polsek Dempet, Koramil Dempet, Regu 4 Pos Damkar Demak, serta sejumlah relawan.
Berdasarkan data sementara, kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai sekitar Rp1 miliar untuk toko material dan sekitar Rp400 juta untuk penggilingan padi. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Petugas mengimbau para pelaku usaha untuk melengkapi bangunan dengan sistem proteksi kebakaran yang memadai, minimal dengan menyediakan sumber air atau tandon berkapasitas sekitar 50 kubik dan pompa portable untuk keadaan darurat. Masyarakat juga diminta lebih waspada terhadap penggunaan listrik, terutama pada bangunan dengan instalasi listrik lama, guna mencegah terjadinya korsleting.(afn)