TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara menyoroti soal kenaikan harga 3 komoditas inti menjelang Natal 2025.
Pada inspeksi pasar pertama yang dilakukan TPID bersama Wakil Bupati Malinau, Jakaria menemukan ada 3 jenis barang yang harganya naik jelang Natal 2025.
Pantauan Tim Gabungan pada inspeksi kedua hari ini, Senin (2/12/2025) harga ketiga komoditas ini masih bertahan tinggi.
Baca juga: 3 Komoditas Dominasi Kenaikan Harga di Pasar Malinau Jelang Natal 2025
"Bawang, selain itu Minyakita dan kacang tanah ini yang harganya naik selisih cukup jauh," ujar Bupati Malinau, Wempi W Mawa seusai sidak, Senin (22/12/2025).
Kenaikan harga untuk ketiga komoditas ini berkisar di angka mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu lebih mahal dari harga normal.
TPID yang merupakan gabungan instansi Pemkab Malinau, Polres, TNI, Kejaksaan hingga pengadilan akan melacak jalur distribusi ketiga komoditas ini.
Secara khusus dalam sidak tersebut, Wempi W Mawa meminta Kapolres Malinau, AKBP Imam Irawan untuk memeriksa jalur distribusi.
Secara khusus alur kenaikan tajam pada jenis komoditas tertentu.
"Tolong dicek pak, distribusinya ini karena selisih harganya cukup jauh," ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran TribunKaltara.com di Pasar Induk Malinau hari ini, harga bawang merah mengalami kenaikan yang agresif.
Dari pekan lalu seharga Rp 40 ribu, saat ini naik mencapai Rp 60–65 ribu per kilogram atau selisih Rp 20 ribu.
Baca juga: Ekspansi Komoditas Masuk Program Satgas Pertanian Malinau Tahun 2026
Sama halnya kacang tanah, dari Rp 25 ribu sekilo menjadi Rp 48 ribu per kilo.
Sementara Minyakita kenaikan harga dari Rp 19 ribu, menjadi Rp 22 ribu per liter.
TPID rencananya akan melacak jalur distribusi untuk mengidentifikasi penyebab kenaikan.
Kenaikan harga secara agresif disebut bisa diakibatkan karena pengaruh rantai pasok atau ada aktivitas spekulan yang menaikkan sepihak harga.
(*)
Penulis: Mohammad Supri