Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Ketua Sinode GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor), Pendeta Samuel B. Pandie, S.Th menyampaikan imbauan Natalnya kepada seluruh masyarakat Kota Kupang khususnya untuk Umat Kristen yang akan merayakan Hari Raya Kelahiran Tuhan Yesus Kristus.
Saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Senin (22/12/2025) menyampaikan bahwa dalam perayaan Natal tahun ini, ia meminta untuk fokus Natal dengan tema "Allah Menyelamatkan Setiap Keluarga" mulai dijalankan dari gerakan di dalam keluarga dengan edukasi dan ibadah.
"Di perayaan Natal kami minta untuk menjalankan fokus Natal dengan tema "Allah Menyelamatkan Setiap Keluarga" mulai dijalan dari gerakan-gerakan keluarga dengan edukasi dan ibadah," katanya.
Ia juga menyampaikan agar jangan selebrasi ibadah dapat menganggu yang lain serta keamanan dan kedamaian.
"Setiap keluarga kami minta untuk berdoa untuk kasus HIV/Aids meningkat dan kekerasan terhadap anak dan perempuan, juga berbagai kasus di NTT juga di doakan dalam doa syafaat di dalam keluarga, apalagi anak-anak kita bertumbuh di tengah perkembangan teknologi," tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Undana Serahkan Laporan Penilaian Aset Gereja GMIT Paulus
Ia juga mengimbau agar setiap keluarga agar dihitung berdasarkan jumlah anggota untuk bisa melakukan penanaman pohon yang berumur panjang.
Pendeta Samuel juga menyoroti terkait naiknya kasus HIV/AIDS yang akhir-akhir meningkat, ia meminta agar menempatkan manusia dalam kehormatan dan kesetaraan.
"Kenaikan itu bukan hanya angka saja, melainkan ini soal manusia. Edukasi mulai dengan pertama, menempatkan manusia dalam kehormatan dan kesetaraan," ungkapnya.
Selain itu juga, Pendeta Samuel Pandie menyampaikan bahwa GMIT melakukan kerja sama dengan GKI Papua terkait penanganan HIV/AIDS di Papua dan saat itu gereja menangani dengan baik.
"Jadi kami minta sharing pengalaman dan modulnya kami akan sharing kepada keluarga-keluarga, bukan hanya didoakan melainkan juga menjadi edukasi,' pungkasnya.
Menurutnya, perayaan Natal merupakan perayaan paling mahal karena bagaimana anugerah Allah hidup dalam kehidupan kita di Bumi, Tuhan menjadi daging dan manusia.
"Apa yang mahal ini jangan dirusakan misalnya dirusak oleh kesenangan kita atau sebuah perayaan formal. Dan tanda-tanda kebaikan itu dihidupi di setiap keluarga dan di sekitar rumah mungkin dengan tetangga, itu juga belajar menciptakan kehormanisan," katanya.
Terkait bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatera, ia mengatakan ada doa khusus yang dipanjatkan untuk bencana untuk saudara-saudara di Sumatera dan doa untuk saat menghadapi musim hujan, kita berdoa agar kita diberkati terus. (ria)