PROHABA.CO, LANGSA – Pemerintah Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) bergerak cepat merespons dampak banjir di Kota Langsa. 

Kepala DPKA, Dr Syaridin, S.Pd, M.Pd, memimpin upaya penyelamatan dokumen negara yang terendam air di Kota Langsa di sela-sela penyerahan bantuan kemanusiaan di sana, Minggu (21/12/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Syaridin tidak hanya menyalurkan bantuan dari Pemerintah Aceh, tetapi juga menyerahkan bantuan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) untuk masyarakat dan jajaran pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Langsa.

Bantuan tersebut berupa tikar, selimut, kain sarung, beras, mi instan, hingga kebutuhan dasar lainnya.

Syaridin berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga yang sedang berupaya bangkit pascabencana.

"Kunjungan dan penyaluran bantuan ini adalah wujud kepedulian Pemerintah Aceh serta Perpusnas untuk mendampingi masyarakat di masa sulit ini," ujar Syaridin yang juga merupakan mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Langsa tersebut.

Baca juga: Dukung Tumbuhnya Generasi Gemar Membaca, DPKA Hadirkan Ruang Baca Ramah Anak di Pustaka Aceh

Baca juga: DPKA Gelar Gerakan Aceh Membaca di Aceh Utara, Ini Kata Syaridin

Saat meninjau Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Langsa, ditemukan banyak koleksi buku dan arsip penting dalam kondisi basah dan tertutup lumpur.

Syaridin bersama tim teknis langsung turun tangan memilah dokumen yang masih bisa direstorasi.

Ia juga memberikan arahan teknis mengenai prosedur pengeringan dan penanganan arsip agar tidak rusak permanen.

“Pemulihan fisik bangunan memang penting, namun penyelamatan arsip tak juga kalah penting. Ini adalah upaya menjaga ingatan kolektif dan identitas daerah agar tidak hilang akibat bencana,” tegasnya.

Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Aceh melalui DPKA dalam memastikan bahwa layanan literasi dan kearsipan di daerah tetap terjaga, meski di tengah situasi darurat. 

Baca juga: DPKA Dorong Penguatan Keamanan dan Akses Arsip ke Seluruh SKPA dalam Sosialisasi SKKAAD

Syaridin menginstruksikan tim lokal untuk terus melakukan pendataan aset yang rusak agar proses rehabilitasi dapat segera dilakukan oleh pemerintah pusat maupun provinsi. (*)