Peraih 3 Medali Sea Games Asal Pangkep Rusdi Lelang Jersey Bantu Bangun Masjid di Kampung Halaman
December 22, 2025 11:56 PM

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Atlet Timnas Sepak Takraw Putra asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) Rusdi melelang jerseynya yang digunakan pada Sea Games Thailand 2025.

Penyumbang satu medali perak dan dua medali perunggu untuk Indonesia itu melelang jersenya untuk membantu pembangunan Masjid Nurul Makrifat di kampung halamannya, Pulau Balang Lompo, Kecamatan Liukang Tupabbiring.

Untuk menuju Pulau Balang Lompo bisa melalui Pelabuhan Paotere, Kota Makassar dan Pelabuhan Maccini Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep.

Estimasi perjalanan kurang lebih 1,5 jam menggunakan jolloro.

Rusdi melelang jersey berwarna merah dengan nomor dada 9. Ada lambang Garuda di dada sebelah kiri.

Ia mengaku sejak awal meniatkan membantu pembangunan Masjid Nurul Makrifat.

Makanya, ia sangat bersyukur bisa membawa pulang satu medali perak dari nomor mix dan dua medali perunggu dari nomor beregu di Sea Games Thailand.

“Saya dari awal ada niat bantu pembangunan masjid, bersedekah sekaligus bisa mendapat pahala,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (22/12/2025).

Baca juga: Debut di SEA Games Thailand, Atlet Dayung Sulsel Sumbang Perak untuk Indonesia

Ia menyampaikan, jersey dilelang sepasang plus bola sepak takraw. Dibuka dengan harga Rp 1 juta.  

Lelang berlangsung dua hari, Senin-Selasa (22-23/12/2025).

“Mungkin sampai besok kalau sudah lumayan harganya. Lelang dari harga Rp 1 juta,” ucapnya.

Profil Rusdi

Rusdi lahir pada 5 Januari 2000 di Pulau Balang Lompo, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep.

Awalnya, ia menekuni sepak bola.

Namun, ia memutuskan pindah haluan ke sepak takraw sejak duduk di kelas empat empat sekolah dasar (SD).

Ia melihat senior di kampungnya  berhasil mengharumkan nama Indonesia lewat sepak takraw.

Apalagi, di pulau tempatnya tinggal banyak melahirkan atlet sepak takraw berprestasi.

“Dari situ saya berpikir sepak takraw untuk membawa dan membanggakan orang tua, kampung halaman dan negara,” ucapnya.

Rusdi berposisi sebagai killer. Killer dalam sepak takraw bertugas mengeksekusi serangan dengan smash tajam serta memblokir.

Tak ayal, gerakan Rusdi sering kali melompat tinggi dengan memutar tubuh di udara untuk menendang bola ke lapangan lawan,

Kadang pula melompat tinggi menepis smash lawan.

Atlet berusia 25 tahun itu mengaku posisinya sebagai killer terus diasah dengan gerakan berulang.

Masukan dari senior, pelatih dan pengalaman bertanding semakin menyempurnakan tekniknya.

“Semakin banyak ilmu didapat dari senior, pelatih dan pengalaman. Sudah 11 tahun saya main takraw,” ucapnya.

Baca juga: Zainuddin Amali Disebut Pihak Paling Bertanggung Jawab Atas Kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025

Banyak prestasi tingkat nasional hingga internasional telah didapat oleh Rusdi.

Rusdi menjadi andalan Sulsel meraih medali emas di PON XX Papua 2021 dan PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.

Di kancah internasional, Rusdi telah berpartisipasi di tiga Sea Games.

Rusdi menyabet medali emas di nomor double event putra dan medali perak di beregu putra pada Sea Games Vietnam 2022.

Setahun berselang di Sea Games Kamboja 2023, Rusdi membawa pulang dua medali emas di nomor double event tim dan satu medali perak di nomor kuadran.

Konsistensi mendapat medali dipertahankan Rusdi di Sea Games Thailand 2025.

Meski medali emas tak diraih lagi. Ia harus puas menyabet satu medali perak di nomor mix dan dan dua medali perunggu di nomor regu.

Ia mengaku lawan semakin kuat. Kini bukan hanya Thailand sebagai pesaing, tapi Malaysia. Buktinya Malaysia mampu meraih medali emas setelah 34 tahun.

Kompetisi sepak takraw di Negeri Jiran berjalan. Kejuaran digelar rutin.

Sedangkan di Indonesia, minim turnamen.

“Kekurangan Indonesia tidak ada liga, tidak ada turnamen. Turnamen satu kali empat tahun, PON,” ucap Rusdi. (*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.