Jelang Akhir Tahun, Terminal Peti Kemas Siapkan Layanan Tambahan untuk Kelancaran Logistik
December 23, 2025 12:03 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Memasuki penghujung tahun 2025, PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) menyiapkan layanan tambahan sebagai langkah antisipasi lonjakan permintaan pengiriman barang. 

Upaya ini dilakukan untuk menjaga kelancaran arus logistik internasional sekaligus memastikan kebutuhan pasar tetap terpenuhi di periode puncak akhir tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia dengan kontribusi 23,51 persen dari total ekspor nonmigas periode Januari–Oktober 2025, senilai US$52,45 miliar.

Kondisi ini menjadikan ketersediaan layanan pelayaran yang andal sebagai faktor penting dalam menjaga daya saing ekspor nasional.

“Kondisi ini menjadikan ketersediaan layanan pelayaran yang andal sebagai faktor penting dalam menjaga daya saing ekspor nasional,” ujar perwakilan PT IPC TPK, Pramestie Wulandary, Senin (22/12/2025).

Sebagai antisipasi lonjakan akhir tahun, CMA CGM membuka layanan adhoc di Terminal Peti Kemas.

Layanan ini hadir untuk menjaga kelancaran arus logistik internasional melalui sistem berthing on arrival dan operasi terintegrasi.

Pramestie menegaskan, layanan adhoc menjadi solusi cepat menutup kekurangan kapasitas angkut tanpa mengganggu jadwal reguler.

“Ke depan, kami membuka peluang kolaborasi dengan berbagai shipping line,” tambahnya.

Baca juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Cek Daftar Ruas Tol yang Terapkan Diskon 20 Persen saat Nataru 2025/2026

Sebagai informasi, PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) adalah anak usaha Pelindo Terminal Petikemas yang bergerak di bidang pengelolaan terminal peti kemas. IPC TPK beroperasi di enam area kerja: Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pontianak (Kalimantan Barat), Panjang (Lampung), Palembang, Teluk Bayur (Padang), dan Jambi.

Layanan tambahan di Terminal Peti Kemas disiapkan untuk menjaga arus logistik akhir tahun. Namun, keterbatasan kapasitas angkut dan koordinasi lintas pelabuhan tetap menjadi tantangan yang perlu dievaluasi agar daya saing ekspor nasional terjaga.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.