Renungan Harian Katolik
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
Hari Selasa Biasa Khusus Advent Keempat
Selasa, 23 Desember 2025
Bacaan I: Mal. 3:1-4;4:5-6
Injil: Luk. 1:57-66
“Ia harus dinamai Yohanes”
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Hari ini, kita diajak untuk merenungkan kedatangan Yohanes Pembaptis, tokoh penting dalam sejarah keselamatan.
Bacaan dari Kitab Maleakhi dan Injil Lukas mengungkapkan bagaimana Allah mempersiapkan jalan bagi penebusan melalui kelahiran Yohanes serta arti nama yang diberikan kepada-Nya.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan pertama (Maleakhi 3:1-4; 4:5-6) ini, kita mendengar tentang pengumuman kedatangan utusan Tuhan yang akan mempersiapkan jalan bagi-Nya.
Maleakhi menekankan pentingnya persiapan spiritual sebelum Tuhan datang. Dia juga berbicara tentang pengembalian hati para bapak kepada anak-anak dan anak-anak kepada bapak-bapak mereka, menggambarkan rekonsiliasi dan pemulihan yang dibawa oleh utusan ini. Sedangkan dalam Injil (Luk. 1:57-66)
Santo Lukas menceritakan kelahiran Yohanes Pembaptis dan pentingnya nama yang diberikan-Nya. Pada awalnya, Zakharia tidak percaya bahwa istrinya, Elizabeth, akan melahirkan seorang anak, tetapi setelah melahirkan, dia dianugerahi kemampuan untuk berbicara kembali dan mengkonfirmasi nama Yohanes.
Nama ini memiliki makna besar: "Tuhan telah memberi rahmat," menggambarkan misi Yohanes untuk mempersiapkan hati umat untuk kedatangan Kristus. Refleksi kita atas permenungan ini dengan poin-point tentang Persiapan Hati untuk Allah: Seperti yang disampaikan dalam Maleakhi, kita diajak untuk mempersiapkan hati kita sebelum menerima Tuhan.
Apa langkah-langkah konkret yang dapat kita ambil untuk membersihkan hati dan jiwa kita? Marilah kita renungkan bagaimana kita dapat lebih fokus pada hubungan kita dengan Allah. Makna Nama dan Identitas: Nama Yohanes mengandung makna yang dalam.
Apa makna nama kita dalam konteks iman dan misi kita? Bagaimana nama kita mencerminkan identitas kita sebagai anak-anak Allah? Pertimbangkan tindakan dan sikap yang akan membantu kita mencerminkan karakter Kristus dalam hidup sehari-hari.
Mengatasi Keraguan dan Mempercayai Rencana Tuhan: Seperti Zakharia yang awalnya ragu, kita sering dihadapkan pada situasi di mana iman kita diuji.
Bagaimana kita bisa mengatasi keraguan untuk lebih percaya pada rencana Tuhan dalam hidup kita? Renungkan pengalaman ketika Anda merasakan ketidakpastian dan bagaimana Anda dapat mempercayai Tuhan meskipun tidak memahami sepenuhnya.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: marilah kita belajar dari kisah kelahiran Yohanes Pembaptis dan mempersiapkan diri kita untuk menyambut kehadiran Tuhan.
Kedua, dengan membersihkan hati dan memperkuat iman kita, kita dapat menjadi alat yang berguna dalam rencana keselamatan Allah. Ketiga, semoga nama kita, sebagai umat yang dipilih-Nya, mencerminkan kasih dan tujuan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita.Tuhan memberkati. (*)