TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – 16 korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas menonjol yang terjadi di KM 420 Tol Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari, sekitar pukul 00.45 WIB.
Dari total 33 penumpang, 16 orang dipastikan meninggal dunia, sementara belasan lainnya masih menjalani perawatan medis.
Terhadap korban jiwa, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menanggung seluruh proses penanganannya.
“Untuk 16 korban meninggal, Pemprov Jawa Tengah menanggung seluruh proses, mulai dari pengangkutan, identifikasi, hingga pengawalan menggunakan ambulans sampai ke rumah duka masing-masing,”kata Ahmad Luthfi saat memberikan keterangan, di Kamar Jenazah Kariadi, Senin (22/12/2025).
Luthfi memastikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian yang memiliki kewenangan penanganan kecelakaan lalu lintas.
Selain korban meninggal, Pemprov juga memberikan perhatian penuh kepada korban luka.
Baca juga: Fakta Kecelakaan Bus Tewaskan 16 Orang, Sopir Ternyata Masih Baru
Dinas Kesehatan Jawa Tengah telah diterjunkan untuk membantu penanganan medis terhadap sekitar 11 penumpang yang masih dirawat.
“Dinas Kesehatan sudah turun tangan untuk membantu proses perawatan para korban yang selamat,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Luthfi juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat, khususnya yang melakukan perjalanan pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), agar lebih memperhatikan kondisi fisik dan kendaraan.
Baca juga: BREAKING NEWS- 15 Penumpang Bus PO Cahaya Trans Tewas di Tol Krapyak Semarang akibat Bus Terguling
Menurutnya, Jawa Tengah merupakan jalur utama pergerakan nasional saat musim mudik dan liburan, sehingga potensi kelelahan dan kejenuhan pengemudi sangat tinggi.
“Kalau capek, berhenti. Jangan dipaksakan. Silakan istirahat di rest area, hotel, atau mampir ke UMKM dan warung. Warga di rumah sedang menunggu dengan harapan kita tiba dalam kondisi selamat,” ucapnya.
Ahmad Luthfi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan,” tuturnya.
Ia menambahkan, Pemprov akan membantu percepatan santunan Jasa Raharja bagi para korban serta memastikan seluruh ambulans untuk korban meninggal telah disiapkan hingga ke luar daerah.
Tak hanya itu, melalui Dinas Perhubungan, Pemprov Jawa Tengah telah menyiagakan posko terpadu di seluruh terminal selama masa Nataru.
Posko tersebut digunakan untuk pengecekan kendaraan dan konsultasi bagi sopir angkutan umum.
“Kecelakaan lalu lintas sering dipicu oleh pelanggaran, seperti mengantuk atau kondisi kendaraan yang tidak fit. Maka pengecekan ini penting agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya. (Rad)