PINRANG, TRIBUN-TIMUR.COM - PLN ULP Kariango Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan santunan kepada keluarga korban tewas tersengat listrik di Desa Padaelo, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang.
Kedua korban adalah adik dan kakak bernama Napia (68) dan I Bondeng (70).
Mereka tersengat listrik, Senin (22/12/2025) pagi.
Manajemen PLN juga telah mendatangi lokasi kejadian dan menyampaikan ucapan duka cita.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Kariango, Andi Nurul Fadhilah Ayu mengatakan, listrik menyengat dua lansia kakak beradik bersumber dari kabel terputus karena angin kencang yang melanda Desa Padaelo, malam sebelumnya.
"Kebetulan lokasi di sana itu sempat juga diterjang puting beliung kemarin. Jaringan itu mungkin sudah sempat goyang saat diterjang puting beliung, kemudian tadi pagi dihantam lagi angin kencang dan hujan deras sehingga satu kabel terputus," kata Andi Nurul kepada Tribun-Timur.com, Selasa (23/12/2025).
Andi Nurul mengungkapkan, listrik menyengat kedua korban bersumber dari kabel tegangan menengah (TM).
Baca juga: Kakak-Adik Napia dan Bondeng Tewas Tersengat Listrik di Pinrang
Kata dia, kabel tersebut diperkirakan memiliki tegangan listrik 6 kilovolt (kV).
"Ketegangan listrik kalau TM itu 20 kV pak, itu kan hanya satu jadi diperkirakan 6 kV," ungkapnya mengatakan.
Setelah mendapatkan laporan adanya dua lansia tersengat listrik, petugas PLN langsung memutus aliran listrik untuk mengevakuasi korban.
Andi Nurul menilai, ketidaktahuan warga mengenai bahayanya menyentuh kabel listrik membuat dua lansia itu tersengat listrik hingga tewas.
"Namanya lansia ya, mungkin korban tidak tahu kalau ada kabel listrik tidak yang boleh dipegang, kemudian dipegang saat pulang kebun itu," ucapnya.
PLN juga telah memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab.
"Kami sudah memberikan santunan kepada keluarga korban dan tentu kami turut berduka cita atas kejadian ini," ujarnya.
Sebelumnya, dua lansia kakak beradik ditemukan tewas usai tersengat listrik.
Dua korban tersengat listrik saat hendak mengevakuasi kabel jaringan tegangan menengah (JTM) yang terlepas dari tiangnya.
Peristiwa itu terjadi di Dusun Benrangnge, Desa Padaelo, pukul 07.30 Wita, Senin kemarin.
Keluarga korban bernama Ramli menjelaskan, saat korban bernama I Bondang datang dari kebunnya, korban tidak sengaja menginjak kabel listrik yang terputus sehingga I Bondeng tersengat listrik.
Beberapa waktu kemudian, adik korban bernama Napia melihat kakaknya tergeletak di tanah berusaha membantu.
Namun kata dia, Napia justru ikut tersengat listrik.
"Ini tante (bibi) saya. I Bondeng pertama yang kena strong (setrum listrik), namanya orang tua mungkin diinjak itu kabel telanjang," katanya kepada Tribun-Timur.com.
"Dilihat sama Napia, mungkin mau bantu tapi ikut juga. Nanti ada saudara saya yang lihat dari atas rumah," lanjutnya.
Ramli mengungkapkan, sejumlah warga termasuk dirinya saat itu tidak berani mendekat dikarenakan kabel yang putus dari tiangnya itu masih dialiri listrik.
"Nanti datang polisi, datang PLN putus kabelnya baru bisa dievakuasi," katanya
Dia pun tidak ingin menyalahkan siapa-siapa dalam peristiwa itu.
"Tidak ada disalahkan karena ini musibah, kami ikhlas. Tadi PLN sudah datang juga," ucapnya.(*)