Teks Ibadah Sabda Rabu 24 Desember 2025, Perayaan Malam Natal
December 23, 2025 11:17 AM

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa ibadah sabda, Rabu 24 Desember 2025 perayaan malam Natal.

Teks ibadah sabda lengkap renungan harian katolik dengan warna liturgi putih.

Teks misa ibadah sabda disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa malam Natal dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Misa Natal Kamis 25 Desember 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Persiapan Misa

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.  

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  PELETAKKAN KANAK YESUS DAN PENYALAAN LILIN Bagian ini dapat dilakukan pada awal perayaan Sabda. Sebaiknya semua lampu dipadamkan. Jika ada nyanyian maklumat Kelahiran Yesus Kristus, maka maklumat itu bisa dinyanyikan. 

Setelah maklumat kelahiran selesai dinyanyikan, dengan penerangan lilin, para petugas liturgi 
berarak masuk. Pemimpin membawa patung kanak Yesus. Mereka menuju kandang Natal yang sudah disiapkan dan meletakkan patung kanak Yesus itu di palungan di dalam gua Natal tersebut. Sesudah itu, kedua lilin yang ada di depan gua Natal dinyalakan, menyusul lilin di altar. Lampu-lampu pun dinyalakan, dan dinyanyikan lagu Pembuka. Pemimpin dan petugas liturgi lalu memberi hormat pada kanak Yesus, lalu berjalan menuju ke depan altar, memberi hormat seperti biasa dan mengambil tempat di depan untuk memulai ibadah Malam Natal. 

01. TANDA SALIB DAN SALAM  

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA   

P : Selamat malam semuanya. Malam ini kita berkumpul di sini untuk merayakan Kelahiran Penyelamat kita, Yesus Kristus. Sebagaimana dikatakan oleh Nabi Yesaya dalam bacaan pertama nanti, kita semua telah melihat terang yang bersinar. Kita pun bergembira karena kita semua menjadi hidup. Rasul Paulus menegaskan bahwa Kristus menjadi manusia agar kita dibebaskan dari segala kejahatan dan agar kita dikuduskan.  

Mari kita buka hati kita untuk menerima Dia yang datang dan lahir di kandang hati kita yang hina. Ketika kita membiarkannya masuk ke dalam kehinaan kita, maka kita pun dikuduskan-Nya. Dia mau berjalan bersama kita, agar kita dapat dituntunNya kepada jalan yang benar.  Kita ingat pada malam yang penuh rahmat ini, situasi dunia kita yang masih diliputi peperangan, konflik, dan bencana. Kita juga ingat semua mereka yang kesulitan mencari makan karena krisis ini. Kita bawa semua mereka ke hadapan Tuhan, agar mereka tidak merasa sendirian dan mereka dan kita semua mendapatkan bantuan untuk keluar dari krisis ini.  [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Di hadapan Tuhan yang datang dan kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa,  serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan 
Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini. Pada saat lagu Kemuliaan dinyanyikan, seorang petugas bisa membunyikan lonceng gereja sampai lagunya selesai dinyanyikan]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
 U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Allah Bapa kami di surga, tiada orang yang pernah 
melihat Engkau. Dalam diri Yesus Putra-Mu, Engkau demikian dekat. Dialah cahaya dalam kegelapan, keselamatan dalam bahaya, dan kedamaian dalam kegelisahan. Bukalah kiranya hati dan budi kami, agar berani mewartakan sukacita ini kepada siapa pun yang Engkau sayangi.  Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di 
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07 BACAAN PERTAMA (Yes. 9:1-6) 

L : Bacaan dari Kitab Yesaya Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap 
dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran 
dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN   

Refren (Luk. 2:11) 
Hari ini telah lahir bagi kita, 
seorang Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan. 

Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya. (Refren) 

Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya  dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib  di antara segala suku bangsa. (Refren) 

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai. 
(Refren) 

Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. I a akan menghakimi dunia dengan keadilan,  dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Tit. 2:11-14) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan 
semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginankeinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Luk 2:10-11) 

11. INJIL (Luk. 2:1-14) 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Malam ini, kita merayakan Hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Allah yang mahakuasa, mahasuci dan luar biasa agung, memilih untuk menjadi seorang manusia dan berjalan bersama kita. Kita dalami satu dua hal dari kisah ini.  Pertama, Natal, Tuhan-beserta-kita. Sudah sejak lama, 
Tuhan mendampingi umat-Nya. Ia menuntun umat Israel melewati padang gurun menuju Tanah Terjanji. Di Tanah Terjanji, Tuhan tetap membimbing mereka agar mereka hidup baik dan selamat. Semua tuntunan ini ada yang didengarkan, ada yang tidak didengarkan. Tuhan tidak bisa berbicaralangsung tetapi memakai manusia (seperti nabi-nabi) untuk menegur dan meneguhkan sesamanya. Lebih banyak mereka tidak didengarkan karena mereka bukan dari surga. Mereka mendengarkan tentang surga tetapi bukan dari surga. Maka, pada saatnya, Tuhan sendiri memutuskan untuk datang ke dunia. Ia menjadi salah satu dari kita manusia. Pertama-tama bukan untuk mengalami hidup sebagai manusia, melainkan untuk menunjukkan kepada manusia jalan keselamatan menuju kehidupan kekal. Tuhan mau berjalan bersama kita, agar kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri perbuatanperbuatan ajaib-Nya; agar kita bisa mendengarkan dengan telinga kita sendiri Sabda-Nya yang menuntun kita kepada keselamatan. Kita bersyukur karena Tuhan sudi datang dan menunjukkan jalan kepada kita menuju surga. Jika ada orang yang datang dari surga, berkata tentang surga, dan mengajak orang ke surga, maka kita tidak punya pilihan lain, selain menerima-Nya dan mengikuti-Nya, karena kita pasti selamat. Itulah sebabnya, Natal merupakan momen Tuhan hadir dalam keluarga kita dan berjalan bersama kita. 
Kedua, Natal, persatuan surga dan dunia. Dalam Injil, kita mendengarkan bahwa para malaikat menampakkan diri kepada para gembala untuk menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus Kristus. Kisah ini menunjukkan bahwa para penghuni surga berbahagia dan turut merayakan kelahiran Tuhan di tengah umatNya. Kegembiraan ini mereka bagikan juga kepada umat-Nya. Yang menarik adalah mereka memilih para gembala. Pemilihan ini menyimbolkan kesederhanaan dan kepolosan. Para gembala itu hidupnya sederhana dan bergantung dari kemurahan Tuhan. Jika ada hujan, maka padang akan hijau dan makanan ternak akan banyak. Mereka juga hidup dalam kepolosan karena tidak ada yang dapat disembunyikan. Tugas mereka dilihat oleh semua orang. Surga dialami di dunia ini ketika orang hidup sederhana, apa adanya, dan jujur 
dengan kehidupannya.  Natal merupakan upaya penghadiran surga ke dunia. Ada damai, kesederhanaan, kepolosan, dan kegembiraan. Inilah nilai-nilai surgawi. Kita diajak untuk terus mempertahankan nilai-nilai ini agar kita bisa menghadirkan dan merasakan surga di dunia ini. Karena itu, jika kita masih bermusuhan, kita upayakan berdamai, sebab Tuhan sendiri datang dan bersantap bersama kita semua. Natal hanya akan memiliki makna jika kita menjabat tangan orang yang kita jengkeli atau yang bermusuhan dengan kita. Semoga Natal membawa kedamaian dalam hati kita. Kemuliaan di surga tinggi dan damai di bumi bagi orang yang berkenan kepada 
Tuhan. Selamat Natal untuk kita semua. 

13. HENING SEJENAK 
14 SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, seorang Putra telah lahir bagi kita. Immanuel, Tuhan-beserta-kita, itulah nama-Nya. Dengan pengantaraan Dia yang terbaring di palungan, marilah kita menyampaikan 
doa-doa kepada Allah, Bapa kita:  

P : Bagi Gereja kita. Semoga iman akan perutusan Yesus mendorong Gereja Kudus agar selalu membarui diri dan masyarakat seturut kehendak Bapa. Marilah kita mohon…  
P : Bagi perdamaian dunia. Semoga nyanyian para malaikat sungguh terwujud di dunia kita kini, sehingga di antara umat manusia terciptalah: perdamaian dan kerukunan, bukan perang dan permusuhan; kebahagiaan dan kegembiraan, bukan penderitaan dan kesedihan. Marilah kita mohon… 
P : Bagi orang yang menderita. Di tengah kegembiraan Natal ini, banyak juga orang yang menderita karena bencana, kelaparan, penyakit, dan kemiskinan. Semoga kita dan orang-orang lain yang 
berkehendak baik, terdorong mengulurkan tangan untuk menolong mereka dengan hati yang penuh cinta kasih. Marilah kita mohon…  
P : Bagi kita yang berkumpul di sini. Semoga kita yang merayakan dan mengalami suasana Natal malam ini, tidak melupakan mereka yang terpencil dan menderita, serta membawa makna perayaan ini ke rumah dan tempat tinggal kita masing-masing. 
Marilah kita mohon… 

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 

P : Allah yang mahabaik, Engkau senantiasa beserta kami. Dengarkanlah doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atauAjakan Berbagi.  

17.  DOA PUJIAN  

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.] 

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah sudi menjadi manusia untuk menyelamatkan kita dan 
membawa kita kepada hidup yang kekal. Maka marilah kita memuji Dia dan berseru: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. 
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. 
P : Ketika kami jauh daripada-Mu, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menunjukkan kami jalan yang benar untuk kembali kepada-Mu. Oleh Roh Kudus, Ia lahir dari rahim perawan Maria. Maka kami pun berseru: 
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. 
P : Ketika Sabda-Mu menjadi manusia, Ia memancarkan di hadapan kami, keagungan-Mu yang tak 
terperikan. Engkau, Allah yang tak kelihatan, kini dapat kami kenal dalam diri Putra-Mu, Juru selamat kami. Maka kami pun berseru: 
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. 
P : Oleh kehadiran Putra-Mu di tengah kami, kabut yang menyelimuti hati dan budi kami ditembusi 
sinar surgawi. Maka terbukalah cakrawala baru sehingga kini kami dapat mendambakan kasih karunia dan penyelamatan-Mu yang tadinya tak terbayangkan. Maka kami pun berseru: 
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. 

P : Atas karya-Mu yang agung itu, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu dengan berseru: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah 
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormatiSakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------------------------------------------------- 
18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri 
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya 
sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah 
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah 
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan 

Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu 
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena 
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah 
sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku 
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan 
mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Natal. 

21. MENDOAKAN MAZMUR 150 

P : Marilah kita mendoakan Mazmur 150 untuk memuji kebesaran Tuhan dalam karya-Nya yang agung. Yang memiliki Alkitab, kita buka Mazmur 150 dan kita doakan bersama.  

Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! 
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! 
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, 
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang 
hebat! 
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,  
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! 
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,  
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan 
seruling! 
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, 
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! 
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! 
Haleluya!   
Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus, 
Seperti pada permulaan, sekarang selalu dan 
sepanjang segala abad. Amin. 

22.  AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari terkasih, kelahiran Bayi Betlehem membuat segalanya baru. Kemuliaan Allah tampak nyata bagi semua orang. Allah tidak memperhitungkan dosa dan kesalahan ktia, sehingga 
mengutus Putra-Nya sebagai Juruselamat. Kita diminta agar mau menerima
Nya. Semoga kita mampu melihat kemiskinan palungan sebagai tanda kebesaran Allah yang mencintai kita. Maka, merayakan Natal juga berarti siap berbagi dan solider dengan orangorang miskin. Selamat Natal!.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Tuhan Allah kami, kami bersukacita merayakan kelahiran Sang Penebus. Kami bersyukur atas karya agung ini. Semoga dengan cara hidup yang pantas, kami Engkau perkenankan masuk ke dalam persekutuan dengan Dia.   
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  
 
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kelahiran Penyelamat  kita ini sudah selesai.  
U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP. (sumber: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.