TRIBUNPALU.COM - Berikut Sinopsis Film berjudul Uang Passolo.
Film drama komedi Uang Passolo ini dijadwalkan tayang serentak di Bioskop mulai 8 Januari 2026.
Film ini disutradarai oleh Andi Burhamza serta diproduseri Nicki RV dan Mohit NV.
Melalui naskah yang ditulis Chairul Rijal Juanda, film ini mengangkat fenomena sosial tentang tradisi sumbangan pernikahan atau yang akrab disebut Uang Passolo.
Uang Passolo adalah tradisi pemberian uang sumbangan atau amplop dari para tamu undangan kepada penyelenggara hajatan, khususnya dalam pesta pernikahan di kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan.
Sederet pemeran utama dalam film ini diantaranya, Imran Ismail, Mashita Asapa, Tuming, Abu, Jadhe Thamrin, Adhi Basto, Khalifah Intania, dan Sukri Basto.
Baca juga: Sinopsis Film Modual Nekad, Bakal Tayang 31 Desember 2025
Cerita film Uang Passolo berpusat pada sosok Biba (Mashita Asapa), seorang guru berpenghasilan pas-pasan yang menjalin kasih dengan Rizky (Imran Ismail).
Rizky sendiri dikisahkan sebagai seorang videografer pernikahan yang sedang berjuang bangkit dari keterpurukan kondisi ekonominya.
Pasangan ini memiliki impian sederhana, yakni menggelar pesta pernikahan kecil-kecilan untuk memulai lembaran hidup baru bersama.
Namun, rencana tulus mereka terhambat oleh keluarga Biba yang sangat mengedepankan gengsi dan status sosial di mata masyarakat.
Keluarga Biba bersikeras mengadakan pesta mewah dengan harapan bisa mendapatkan banyak "uang passolo" untuk menutup biaya acara.
Situasi menjadi kacau ketika daftar tamu membludak, serta desakan penggunaan katering mahal hingga hiburan elekton selama dua malam.
Di tengah tekanan itu, Biba juga harus menghadapi dilema karena impiannya membangun rumah untuk sang ibu menjadi terancam.
Mimpi tersebut semakin rumit setelah mendapati kenyataan bahwa tanah keluarga harus digadaikan demi menutupi biaya pernikahan yang selangit.
Perjalanan cinta Biba dan Rizky pun dipenuhi momen mengharukan serta kecelakaan lucu akibat campur tangan keluarga yang berlebihan.
Film ini mengajak penonton merenungi kembali arti kebahagiaan sejati yang tidak melulu diukur dari kemewahan sebuah pesta pernikahan.
Baca juga: Film Horor Riba Sudah Tayang di Bioskop, Ini Sinopsis Filmnya
Imran Ismail
Mashita Asapa
Tuming, Abu
Jadhe Thamrin
Adhi Basto
Khalifah Intania
Sukri Basto
1.Sangat Dekat dengan Realita
Konflik dalam film ini bukan sekadar fiksi, melainkan potret nyata kehidupan masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan.
Banyak pasangan muda yang merasa terjepit antara keinginan menikah sederhana dengan tuntutan orang tua yang ingin pesta besar demi gengsi.
Penonton akan merasa ceritanya adalah cerminan hidup mereka sendiri.
2. Mengangkat Sisi Lain Uang Panai
Jika sebelumnya publik sudah mengenal fenomena Uang Panai (mahar), film ini masuk ke babak selanjutnya, yaitu pesta pernikahan itu sendiri.
Film ini membongkar dapur dibalik pesta mewah: bagaimana biaya katering dikalkulasi dengan harapan balik modal dari amplop tamu.
3. Komedi Satir yang Segar
Budaya passolo penuh dengan momen lucu sekaligus miris.
Misalnya, tamu yang "catat-mencatat" siapa yang memberi amplop besar, atau kepanikan keluarga saat menghitung hasil amplop di malam hari.
Hal-hal ini menjadi bahan komedi yang realistis dan tidak dipaksakan.
4. Isu Pengorbanan Orang Tua
Poin tentang Biba yang ingin membangun rumah untuk ibunya namun terhambat karena tanah digadaikan demi pesta, memberikan kedalaman emosi pada film ini.
Ini bukan sekadar komedi tertawa, tapi juga drama yang menyentuh hati tentang pengorbanan dan bakti anak.
5. Lokalitas yang Menjual
Belakangan ini, film dengan muatan lokal yang kuat (seperti film-film Makassar atau Batak) terbukti sukses besar secara nasional.
Penonton Indonesia senang melihat keunikan budaya daerah yang dibawakan dengan dialek asli dan karakter yang jujur.
(*)
