TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Ambruknya plafon Gedung Olahraga (GOR) Pemuda Tanjung Redeb menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah dan kontraktor pelaksana.
Plafon GOR Pemuda Berau ambruk pada Jumat malam (13/12/2025) .
Insiden yang terjadi beberapa waktu lalu dinilai berpotensi membahayakan masyarakat, mengingat GOR tersebut merupakan salah satu fasilitas olahraga favorit warga Berau yang hampir setiap hari digunakan untuk berbagai kegiatan.
Baca juga: UMSK Berau 2026 Sektor Perkebunan dan Pertambangan Naik 6,65 Persen
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut keselamatan masyarakat yang menggunakan fasilitas publik.
Menurutnya, keterbatasan anggaran tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan kualitas pembangunan, terutama pada fasilitas publik yang bersentuhan langsung dengan keselamatan masyarakat.
“Baik pemerintah selaku pemberi pekerjaan maupun kontraktor yang mengerjakan harus benar-benar memperhatikan kualitas pekerjaan,” tegas Gamalis, Senin (22/12/2024).
Ia mengingatkan bahwa insiden jatuhnya plafon bisa menimbulkan korban jika tidak segera ditangani.
Karena itu, ia meminta kontraktor yang melakukan perbaikan bekerja sesuai standar dan spesifikasi yang ditetapkan.
“Untungnya tidak sampai menimbulkan korban, tapi ini tidak boleh dianggap sepele,” jelasnya.
Gamalis, menekankan bahwa kejadian tersebut harus menjadi bahan evaluasi menyeluruh, baik bagi pemerintah daerah sebagai pemberi pekerjaan maupun kontraktor sebagai pihak pelaksana di lapangan.
“Kita berharap GOR Pemuda Tanjung Redeb ini dapat dibangun dengan lebih baik. Karena mungkin keterbatasan anggaran kemarin maka dilakukan renovasi. Tapi renovasi ini harus menjadi atensi bagi semua elemen,” ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (22/12/2024).
Baca juga: Ombudsman Kaltim Terima 188 Laporan, Aduan TPP Berau Jadi Sorotan
Menurut Gamalis, keterbatasan anggaran tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan kualitas pembangunan, terlebih pada fasilitas umum yang bersentuhan langsung dengan keselamatan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa setiap pekerjaan renovasi fasilitas publik harus mengutamakan aspek keamanan dan kenyamanan pengguna.
Pemerintah daerah dan kontraktor, kata dia, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan hasil pekerjaan sesuai standar.
“Baik pemerintah selaku pemberi pekerjaan maupun kontraktor yang mengerjakan harus benar-benar memperhatikan kualitas pekerjaan,” tegasnya.
Gamalis secara khusus menyoroti insiden jatuhnya plafon yang dinilai sangat berbahaya.
Ia mengingatkan bahwa kejadian serupa bisa menimbulkan korban apabila tidak segera ditangani dengan serius dan menyeluruh.
“Seperti insiden jatuhnya plafon kemarin ini kan berbahaya bagi masyarakat yang sedang berada di sana. Untungnya tidak sampai menimbulkan korban, tapi ini tidak boleh dianggap sepele,” jelasnya.
Ia pun berpesan kepada kontraktor yang nantinya melakukan perbaikan atau renovasi lanjutan agar bekerja sesuai standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan, demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Maka saya berpesan kepada kontraktor yang melakukan perbaikan untuk dapat bekerja dengan benar, agar tidak merugikan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Plafon GOR Pemuda Berau Ambruk, Wabup Gamalis Peringatkan Kontraktor
Ke depan, Gamalis menegaskan pemerintah daerah akan terus mendorong pembangunan yang berbasis pada kepentingan masyarakat, dengan memastikan setiap fasilitas umum aman, nyaman, dan layak digunakan dalam jangka panjang.
“Fasilitas umum harus aman, nyaman, dan bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang,” tutupnya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Berau, Benny Hedryantho, menjelaskan bahwa renovasi yang dilakukan sekitar satu tahun lalu dengan anggaran Rp1 miliar hanya mencakup sisi kanan gedung.
Sementara plafon yang ambruk berada di sisi kiri, yang saat itu dinilai masih dalam kondisi aman.
“Sudah dipastikan plafon yang ambruk itu di sisi kiri, tidak termasuk bagian yang direnovasi kemarin. Sisi kanan yang direnovasi masih aman,” kata Benny, Minggu (14/12/2025).
Benny menjelaskan ambruknya atap plafon tersebut disebabkan adanya rembesan dari salah satu pilar yang bocor akibat intensitas hujan tinggi.
Ditambah adanya kotoran yang tertahan di plafon tersebut. Karena tak mampu menahan tekanan, plafon akhirnya ambruk.
"Jadi ini persoalan baru lagi. Tapi itu segera kami tangani dan akan segera ditutup. Instruksi bupati juga begitu," paparnya.
Benny menerangkan, sebelum direnovasi lebih dulu dikakukan pengecekan menyeluruh.
Saat itu, atap plafon di sisi kiri dianggap masih aman dan tidak mengalami kebocoran. Berbeda dengan sisi kanan yang memang mengalami kebocoran.
Dalam renovasi itu kata dia, tidak hanya sekedar memperbaiki atap bocor dan plafon yang rusak. Tapi, ada beberapa kegiatan juga dilakukan.
"Memang tidak semua atap bangunan direnovasi, hanya sebagian yang dianggap penting dan mendesak saja. Apalagi, saat itu anggarannya juga terbatas," katanya.
Yang jelas kata dia, pihaknya akan berupaya kembali melakukan perbaikan plafon dan komponen yang bermasalah. Apalagi, Bupati Berau telah menginstruksikan agar bangunan GOR tersebut dapat dimanfaatkan secara aman dan nyaman. (*)