Sebulan Pascabanjir, Ratusan Ribu Pengungsi Aceh Masih Bertahan dalam Ketidakpastian
December 23, 2025 11:22 AM

 

PROHABA.CO, BANDA ACEH -  Hampir sebulan berlalu sejak banjir bandang dan longsor melanda sejumlah wilayah di Aceh, namun kondisi ratusan ribu pengungsi masih jauh dari kata pulih.

Bencana besar yang menelan 447 korban jiwa dan menyisakan 31 orang hilang itu meninggalkan luka mendalam, tidak hanya karena kehilangan nyawa dan harta benda, tetapi juga karena ketidakpastian hidup yang kini dialami para penyintas.

Data Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh per Senin (22/12/2025) mencatat sebanyak 378.395 jiwa masih bertahan di pengungsian.

Mereka tersebar di 2.174 titik di berbagai kabupaten/kota.

Hidup di pengungsian bukanlah hal mudah: keterbatasan hunian sementara, minimnya pasokan makanan, serta kurangnya pendampingan sosial bagi kelompok rentan membuat kehidupan sehari-hari terasa semakin berat.

Juru Bicara Posko, Murthalamuddin, mengakui bahwa penanganan pengungsi belum berjalan optimal.

Ia menegaskan bahwa kelompok rentan seperti bayi, lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan ibu melahirkan adalah pihak yang paling merasakan dampak buruk dari situasi ini.

Baca juga: Mualem Turun ke Aceh Utara Salurkan Langsung Bantuan untuk Para Pengungsi

Menurut Murthalamuddin, diperlukan langkah cepat dan terkoordinasi agar penanganan lebih efektif. 

Ia berharap pemerintah pusat dapat memperkuat komando sebagaimana telah diumumkan sebelumnya, sehingga koordinasi lintas lembaga bisa berjalan lebih baik.

Pemerintah Aceh sendiri disebut terus berupaya memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk membantu para pengungsi.

Namun, dengan jumlah pengungsi yang begitu besar, tantangan di lapangan tetap sulit diatasi.

Aceh Tamiang menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbanyak, yakni 150.484 jiwa di 475 titik.

Disusul Aceh Utara dengan 71.035 jiwa di 311 titik, serta Gayo Lues dengan 33.818 jiwa di tujuh titik.

Wilayah lain seperti Bireuen 27.265 jiwa di 109 titik, Pidie 24.369 jiwa di 55 titik.

Aceh Timur terdapat 24.161 jiwa yang tersebar di 820 titik, Pidie Jaya mencatat 18.546 jiwa di 107 titik.

Baca juga: Di Depan Mualem, Mentan Amran Janji Segera Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Aceh

Selain itu, Aceh Tengah menampung 16.537 jiwa di 94 titik, Bener Meriah 6.829 jiwa di 45 titik, Nagan Raya 3.333 jiwa di 127 titik.

Sementara Aceh Tenggara 1.699 jiwa di 23 titik, hingga Kota Lhokseumawe 319 jiwa di satu titik juga menampung ribuan pengungsi.

Angka-angka tersebut menunjukkan betapa besar skala bencana dan kompleksitas penanganannya.

Di balik data statistik itu, terdapat wajah-wajah manusia yang tengah berjuang untuk bertahan hidup.

Anak-anak yang kehilangan sekolah, orang tua yang kehilangan rumah, serta keluarga yang kehilangan anggota tercinta.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa penanganan bencana bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal keberpihakan pada kemanusiaan.

Pemerintah pusat dan daerah dituntut untuk mempercepat langkah, memperkuat koordinasi, dan memastikan kelompok rentan tidak terabaikan.

Tanpa itu, ratusan ribu pengungsi akan terus hidup dalam ketidakpastian yang melelahkan.

(Serambinews/Rianza Alfandi)

Baca juga: Mualem Dampingi Presiden Tinjau Jembatan Teupin Mane, Makan Bersama Pengungsi, Hapus Utang KUR 

Baca juga: Kepala DPKA Syaridin Pimpin Penyelamatan Arsip di Langsa Saat Penyaluran Bantuan 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.