- ubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem mempersilakan korban banjir memanfaatkan kayu gelondongan yang berada di lokasi terdampak untuk kebutuhan mendesak.
Kayu tersebut dapat digunakan, antara lain, untuk membangun tempat pengungsian sementara atau keperluan lain bagi para korban bencana.
“Kayu gelondongan yang ada di lokasi banjir silakan diambil untuk kebutuhan korban, namun tetap harus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara,” ujar Mualem saat meninjau lokasi banjir bandang di Desa Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, Sabtu (20/12/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Mualem didampingi Wakil Bupati Aceh Tenggara Heri Al Hilal, Sekda Yusrizal ST, Ketua DPRK Aceh Tenggara Dr Denny Febrian Roza SSTP MSi, serta sejumlah pejabat OPD terkait.
Rombongan meninjau kerusakan parah di Desa Lawe Penanggalan, termasuk Pondok Pesantren Badrul Ulum, rumah warga, serta kondisi jalan nasional yang dipenuhi material banjir.
Mualem juga menegaskan, Pemerintah Aceh akan bekerja maksimal bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR dan Kementerian PKP untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur, seperti jalan nasional, jembatan, dan rumah warga.
“Saat ini kebutuhan yang paling mendesak adalah rumah bagi para korban pengungsian. Sambil menunggu pembangunan rumah, kita sudah meminta Dinas Sosial dan para donatur menyediakan tenda pengungsian,” katanya.
Ia meminta agar setiap kepala keluarga korban banjir disediakan tenda pengungsian berukuran 4x4 meter agar para pengungsi dapat tinggal dengan lebih layak dan nyaman, terlebih menjelang bulan Ramadan.
Selain itu, bantuan sembako dan kebutuhan pangan lainnya juga harus dipastikan tersedia.
Pemerintah Aceh, lanjut Mualem, akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Tenggara dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
Program: Local Experience
Editor: Akmal Khoirul Habib