Harga Tiket Jakarta-Manado Tembus Rp11,5 Juta, Warga Kawanua Terpaksa Batal Natal di Kampung Halaman
December 23, 2025 12:12 PM

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado – Sejumlah warga Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang berada di Jakarta terpaksa membatalkan rencana Natal di kampung halaman akibat melonjaknya harga tiket pesawat Jakarta-Manado jelang Hari Raya Natal 2025.

Salah satunya dialami Jusuf Kalengkongan, warga Manado yang mengaku kesulitan mendapatkan tiket pulang ke Manado.

Menurut warga Kawanua ini, tiket untuk tanggal tersebut sudah habis, sementara tiket yang tersisa pada 24 Desember 2025 hanya tersedia dari maskapai tertentu dengan harga sangat tinggi.

Warga Kawanua merujuk pada orang-orang Minahasa dari Sulawesi Utara, terutama dari Manado, yang memiliki arti "teman sebangsa" atau "orang sebangsa".

“Cari tiket pulang ke Manado untuk hari ini tanggal 23 sudah habis. Tanggal 24 tinggal tiket Batik yang ada, tapi satu orang per tiket Rp 11,5 juta. Kami ada empat orang, itu sudah bisa makan satu kampung atau jadi DP mobil baru,” kata Jusuf Kalengkongan saat dihubungi wartawa Tribunmanado.co.id, Indri Panigoro via Facebook, Selasa (23/12/2025).

Jusuf Kalengkongan menilai kondisi ini ironis, mengingat Manado dikenal sebagai Kota Natal.

Namun, tingginya harga tiket justru membuat warga kesulitan pulang merayakan Natal bersama keluarga.

“Odoh memang kwa ini Manado Kota Natal,” katanya dengan nada kecewa.

Akibat mahalnya harga tiket, Jusuf dan keluarganya memutuskan untuk merayakan Natal di Jakarta dan baru kembali ke Manado setelah Natal.

“Jadi tanggal 26 saja, Natal di Jakarta lalu pulang Manado besoknya,” ujarnya.

Jusuf juga berharap pemerintah daerah dapat mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat menjelang hari besar keagamaan.

Menurutnya, penambahan jadwal penerbangan pada H-2 Natal bisa menjadi salah satu solusi.

“Sebenarnya alangkah baiknya Pemprov sudah antisipasi, mungkin dengan menambah jadwal penerbangan di H-2 Natal,” katanya.

Meski memahami secara aturan perhubungan harga tiket mengikuti mekanisme pasar, Jusuf menilai kondisi tersebut tetap memberatkan masyarakat.

“Secara peraturan perhubungan mungkin tidak wajar, tapi secara bisnis tergantung harga pasar,” sebutnya.

Ia menambahkan, kondisi ini semakin berat karena keluarganya sedang berduka.

Jusuf menyebut mertua mereka baru saja meninggal dunia dan dimakamkan pada 19 Desember lalu, sehingga keluarga berencana pulang ke Manado.

“Kami tinggal di Manado, Dek. Kami ke Jakarta karena mertua meninggal dan baru dikuburkan tanggal 19 kemarin,” ungkapnya.

Sebagai perbandingan, Jusuf menyebut harga tiket Jakarta–Manado pada kondisi normal berkisar Rp 2,2 juta hingga Rp 2,8 juta.

Bahkan, pada waktu tertentu, tiket maskapai berbiaya rendah bisa diperoleh dengan harga lebih murah.

“Normalnya di Rp 2,2 juta sampai Rp 2,8 juta. Malah AirAsia bisa Rp 1,7 juta sampai Rp 2 juta kalau normal,” pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.