TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya pecah telur memenangkan kader jadi kepala daerah di Sulawesi Selatan.
Namanya Ratnawati Arif, Bupati Sinjai periode 2025-2030.
Yang menarik Ratnawati Arif menang mengalahkan petahana Andi Kartini Ottong yang diusung Partai Golkar.
Capaian itu mewarnai perjalanan PPP di bawah kepemimpinan Imam Fauzan Amir Uskara.
Fauzan menorehkan dua prestasi.
Satu prestasi lainnya mengantarkan kader PPP, Supriadi Arif, jadi Wakil Ketua DPRD Sulsel.
PPP meraih 8 kursi DPRD Sulsel dari 11 daerah pemilihan.
Partai berlambang Kakbah itu hanya kalah dari Nasdem 17 kursi, Golkar 14 kursi, Gerindra 13 kursi.
Fauzan mengungkapkan, dari seluruh DPW PPP se-Indonesia, PPP Sulsel mencatat capaian paling berhasil.
Pernyataan tersebut disampaikan Imam Fauzan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP Sulsel 2025 di Hotel Claro Makassar, Senin (22/12/2025) siang.
Bahkan itu disampaikan di hadapan Ketua Umum DPP PPP, Mohammad Mardiono, serta jajaran pengurus pusat dan daerah.
“Saya ingin sampaikan bahwa dari seluruh DPW PPP provinsi se-Indonesia, PPP Sulsel adalah yang paling berhasil capaiannya,” ujar Imam Fauzan.
Ia menguraikan, keberhasilan tersebut tercermin dari capaian elektoral PPP Sulsel pada Pemilu 2024.
Di tingkat provinsi, PPP Sulsel mencatat perolehan suara lebih dari 100 ribu.
Bahkan untuk pertama kalinya dalam sejarah, PPP berhasil mendudukkan kader sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel, dengan perolehan 8 kursi.
Sementara suara PPP untuk DPRD kabupaten/kota juga meningkat hingga lebih dari 100 ribu suara.
Namun demikian, Imam Fauzan menegaskan capaian tersebut bukan titik akhir perjuangan.
Putra mantan Wakil Ketua MPR-RI Amir Uskara itu mengingatkan seluruh kader agar tidak cepat berpuas diri.
Sebab tantangan partai berlambang Ka'bah ke depan akan semakin berat.
“Apa yang kita capai hari ini bukan akhir dari perjuangan. Kepengurusan DPW PPP Sulsel berikutnya justru memiliki PR yang jauh lebih menantang,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Imam Fauzan juga mengingatkan janji politik yang pernah ia sampaikan di hadapan seluruh DPC PPP kabupaten dan kota se-Sulsel.
Yakni menargetkan kader PPP menduduki posisi kepala daerah.
Janji itu, menurutnya, kini telah terwujud dengan terpilihnya Ratnawati Arif sebagai Bupati Sinjai.
“Hari ini kita bersyukur, salah satu kader terbaik PPP, Ratnawati Arif, sudah menjadi kepala daerah. Ini sekaligus bupati pertama dari PPP di Sulsel sejak tahun 1978,” ungkap Imam Fauzan.
Selain capaian politik, ia juga mengungkap keberhasilan partai dengan telah berdirinya sekretariat DPW PPP Sulsel.
Ini dinilainya sebagai simbol kemandirian dan kesiapan partai menghadapi agenda politik jangka panjang.
Imam Fauzan kemudian menitipkan pesan kepada seluruh kader PPP Sulsel agar menjadikan Pemilu 2029 sebagai momentum kebangkitan PPP di tingkat nasional.
“Pemilu 2029 harga mati PPP harus kembali ke DPR RI. Dan saya mohon, kembalinya PPP ke Senayan itu dimulai dari Sulsel," ujarnya.
Meski kini dipercaya masuk dalam jajaran pengurus DPP PPP sebagai Bendahara Umum, Imam Fauzan menegaskan komitmennya untuk tetap memprioritaskan PPP Sulsel.
“Meskipun saya menjadi pengurus DPP PPP, Insyaallah PPP Sulsel akan selalu kami utamakan,” tutupnya.
Sementara itu, Mardiono keyakini PPP akan kembali duduki kursi DPR RI pada Pemilu 2029.
“Saya yakin PPP akan kembali ke Senayan. Tentu itu harus didukung oleh kerja keras seluruh jajaran partai, termasuk dukungan kuat dari DPW PPP Sulawesi Selatan,” kata Mardiono di hadapan ratusan kader.
Mardiono menegaskan, peran DPW PPP Sulsel sangat strategis dalam menopang kebangkitan PPP secara nasional.
Menurutnya, Sulsel memiliki potensi besar baik dari sisi basis pemilih, kader, maupun capaian elektoral yang telah ditunjukkan pada Pemilu sebelumnya.
Dalam sambutannya, Mardiono juga mengapresiasi kehadiran seluruh kader dan pengurus PPP yang telah berkontribusi menyukseskan pelaksanaan Muswil ke-IX PPP Sulsel.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh kader dan atas terselenggaranya Muswil ke-IX PPP Sulsel dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mardiono menyampaikan Muswil bukan sekadar agenda lima tahunan untuk memilih ketua dan menyusun kepengurusan baru.
Ia menilai Muswil PPP Sulsel memiliki makna strategis sebagai forum konsolidasi internal partai.
“Muswil ini bukan semata-mata hanya untuk memilih ketua dan pengurus baru. Muswil adalah agenda konsolidasi besar kita dalam menyiapkan langkah menuju Pemilu 2029,” tegasnya.
Ia meminta seluruh jajaran PPP, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, untuk menjaga soliditas, memperkuat struktur partai.
Terlebih meningkatkan kerja-kerja politik di tengah masyarakat.
Menurut Mardiono, konsolidasi yang kuat sejak dini akan menjadi kunci utama bagi PPP untuk kembali merebut kepercayaan rakyat dan mengamankan kursi di parlemen Senayan.