TRIBUNMATARAMAN.COM, MAGETAN - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magetan terpilih Diana Amaliyah Verawatiningsih mendapat tugas berat untuk menata masa depan partai.
Pasalnya, partai yang berlambangkan kepala banteng tersebut mengalami dua kali kekalahan, pada Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Kami harus berani bercermin dan melakukan koreksi diri yang mendasar, pascakekalahan beruntun,” ujar Diana, di Magetan Selasa (23/12/2025).
Mantan Anggota DPRD Jawa Timur tersebut menilai, sejak era reformasi, kursi pimpinan DPRD Magetan tidak pernah lepas dari PDI Perjuangan.
“Baru pada Pemilu 2024 kemarin itu terjadi. Bagi kami, itu peringatan keras. Ada yang perlu dievaluasi,” ucapnya.
Diana Sasa, sapaan lekatnya, tidak hanya menyinggung soal kehilangan posisi pimpinan DPRD, tapi juga penurunan 4 kursi legislatif yang diraih PDIP pada Pemilu 2024.
“Penurunan ini sebagai sinyal bahwa kepercayaan rakyat perlu dibaca lebih teliti. Artinya, ada jarak yang harus kami perbaiki. Partai tidak boleh merasa besar hanya karena sejarah masa lalu. Zaman berkembang, rakyat makin pintar, situasi politik dinamis,” tuturnya.
Baca juga: Rawan Bencana Alam, PT KAI Daop 7 Madiun Mitigasi Sejumlah Perlintasan Sebidang Kereta Api
Kekalahan PDI Perjuangan dalam dua Pilkada terakhir di Magetan, sebagai bahan evaluasi yang tidak boleh dianggap remeh.
Seluruh capaian dan kemunduran tersebut menjadi catatan penting, bagi PDI Perjuangan Magetan.
“PDI Perjuangan Magetan harus dibangun dengan keseimbangan antara pengalaman kader senior dan energi generasi muda, agar regenerasi berjalan sehat dan tidak terputus dari akar ideologi,” katanya.
Diana menegaskan bahwa amanah memimpin DPC bukan sebagai jabatan, melainkan tugas ideologis untuk menata ulang organisasi dan mengembalikan kepercayaan rakyat Magetan.
“Ini tugas berat. Tapi kalau mau jujur, rapi, dan turun ke rakyat, saya percaya PDI Perjuangan Magetan masih punya masa depan,” tandas Diana.
(Febrianto Ramadani/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
