BANJARMASINPOST.CO.ID- DLiverpool sedang berada di titik persimpangan musim yang menentukan.
Bukan hanya soal perebutan gelar, tetapi tentang cara bertahan hidup di tengah badai cedera yang datang beruntun.
Kabar patahnya kaki Alexander Isak saat menghadapi Tottenham Hotspur bukan sekadar laporan medis.
Itu alarm keras di Anfield. Alarm yang membuat manajemen, staf pelatih, dan pemilik klub sadar: menunggu musim panas bukan opsi.
Baca juga: Liverpool Siap Transfer Gila di Januari, Bukan Semenyo, Tapi Pewaris Salah Senilai Rp1,9 Triliun
Di bawah kendali Arne Slot, Liverpool tak ingin mengulang kesalahan lama ketika krisis cedera dibiarkan menggerogoti ambisi.
Maka keputusan diambil: mempercepat perekrutan tiga pemain sekaligus pada Januari. Bek tengah, pemain sayap, dan gelandang tengah—tiga posisi vital yang kini berlubang.
Isak Tumbang, Efek Domino Dimulai
Cedera Alexander Isak datang di saat paling sial. Striker termahal Liverpool itu baru saja menemukan ritme, mencetak gol ketiganya musim ini dalam kemenangan 2-1 atas Spurs.
Namun tekel keras Micky van de Ven membuat kaki Isak terpelintir di sudut yang mengkhawatirkan.
Hasil MRI memang belum diumumkan resmi, tetapi internal klub bersiap menghadapi skenario terburuk: patah tulang dan absen berbulan-bulan.
Isak kini menyusul daftar cedera yang sudah diisi Cody Gakpo, Joe Gomez, Wataru Endo, dan Giovanni Leoni.
Dalam hitungan minggu, Slot kehilangan tulang punggung di tiga lini. Hugo Ekitike memang sedang on fire, tetapi mengandalkan satu penyerang di jadwal padat adalah perjudian.
Di sinilah konteks keputusan Liverpool menjadi jelas. Ini bukan belanja panik, melainkan operasi darurat terencana.
Tiga Posisi, Satu Tujuan: Menjaga Musim Tetap Hidup
Menurut laporan Sky Sports, Liverpool akan mempercepat negosiasi untuk tiga posisi:
Nama paling konkret adalah Marc Guehi. Bek tengah Crystal Palace itu bukan target baru. Liverpool sudah mengejarnya sejak musim panas, bahkan sempat menyepakati persyaratan personal.
Saat itu, harga yang diminta Palace mencapai £35 juta atau sekitar Rp700 miliar. Kini situasinya berubah.
Kontrak Guehi mendekati fase krusial. Palace berada di persimpangan: jual sekarang atau kehilangan nilai.
Liverpool yakin bisa menekan harga di bawah Rp700 miliar, meski harus bersaing dengan Manchester City, Real Madrid, dan Bayern Munich.
Bagi Slot, Guehi adalah profil ideal: cepat, kuat duel satu lawan satu, dan nyaman membangun serangan dari belakang.
Sayap: Semenyo Ditinggal, Bowen Masuk Radar
Kabar paling mengejutkan datang dari sisi sayap. Liverpool memutuskan mengerem minat pada Antoine Semenyo.
Padahal sebelumnya, winger Bournemouth itu disebut sebagai kandidat kuat, apalagi dengan Mohamed Salah yang harus pergi ke AFCON.
Semenyo memiliki klausul rilis £65 juta atau sekitar Rp1,3 triliun di awal Januari, turun menjadi £50 juta atau Rp1 triliun pada musim panas.
Liverpool sudah melakukan pembicaraan awal, tetapi memilih mundur sebelum mengajukan tawaran resmi.
Keputusan ini membuka jalan bagi Manchester City dan Manchester United.
Menariknya, United ingin memosisikan Semenyo sebagai bek sayap, bukan winger murni—sebuah detail taktis yang bisa memiringkan pilihan sang pemain.
Liverpool, di sisi lain, kembali melirik Jarrod Bowen.
Winger West Ham itu sudah lama ada di radar Anfield. Jika performa The Hammers terus menurun, Bowen bisa tersedia dengan harga lebih rasional dibanding Semenyo, sekaligus lebih matang secara taktik Premier League.
Lini Tengah: Mahal, Tapi Perlu
Di sektor tengah, dua nama mencuat: Elliot Anderson dan Adam Wharton. Masalahnya satu: harga.
Anderson dibanderol £80–100 juta atau sekitar Rp1,6–2 triliun.
Wharton diminta £70–80 juta atau Rp1,4–1,6 triliun oleh Palace.
Liverpool sadar angka ini ekstrem untuk bursa Januari. Namun krisis cedera dan tuntutan rotasi membuat opsi mahal tak lagi tabu.
Slot membutuhkan gelandang yang bisa langsung main, bukan proyek mentah.
Statistik Perbandingan: Semenyo vs Bowen (Musim Ini)
Statistik Liga Antoine Semenyo Jarrod Bowen
Sumber: Opta, Squawka
Secara angka, Bowen lebih komplet dan konsisten, sementara Semenyo unggul dalam fisik dan eksplosivitas. Liverpool memilih kepastian jangka pendek ketimbang potensi mentah mahal.
Baca juga: Disebut Setara Van Dijk, Liverpool Siap Pecahkan Rekor Demi Bek Inter Milan
Di tengah semua spekulasi ini, satu keputusan besar akhirnya mengerucut: Mohamed Salah tidak dijual.
Jika sebelumnya sikap klub berada di wilayah abu-abu, kini berubah tegas. Liverpool berniat menghalangi kepergian Salah.
Nilai pasar Salah diperkirakan £50–75 juta atau Rp1–1,5 triliun. Tawaran dari Arab Saudi selalu menggoda.
Namun cedera Isak mengubah segalanya. Liverpool kini memandang Salah bukan hanya bintang, tetapi penyangga stabilitas.
Dalam pembicaraan internal, kubu Salah menegaskan satu hal: ia ingin menjadi pemain inti yang dijamin. Slot dan manajemen tampaknya sepakat.
Tanpa Isak, tanpa Gakpo, tanpa kedalaman sayap, melepas Salah adalah bunuh diri kompetitif.
(Banjarmasinpost.co.id)
