MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kecamatan Panakkukang jadi wilayah pertama yang me-launching program "1 Kelurahan 1 Urban Farming, 1 Maggot, 1 Bank Sampah".
Program ini di-launching pada awal Agustus 2025 lalu.
Program ini dibuat sebagai keseriusan pemerintah kecamatan menjalankan program prioritas Pemkot Makassar, urban farming.
Urban farming merupakan kegiatan bertani atau bercocok tanam di wilayah perkotaan.
Kegiatan ini dilakukan di lahan terbuka maupun ruang terbatas.
Biasanya menghasilkan pangan seperti sayur, buah, tanaman obat, hingga ikan dan ternak skala kecil.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham, prgram ini hadir untuk menguatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Camat Panakkukang Minta Ketua RT RW Turun Tangan Tuntaskan Urban Farming
Camat Panakkukang, Muhammad Ari Fadli menyampaikan, program ini hadir di 11 kelurahan.
Kesebelas kelurahan tersebut, yakni di Karampuang, Karuwisi, Karuwisi Utara, Masale, Pampang, Pandang, Sinrijala, Tamamaung, Tello Baru, Paropo, dan Panaikang.
Urban farming Karuwisi Utara jadi salah satu andalan di Kecamatan Panakkukang.
Di kawasan ini, hamparan sayuran seperti cabai, pakcoy, bayam, dan berbagai tanaman hortikultura tumbuh subur di sela permukiman padat.
Tak hanya bercocok tanam, konsep urban farming Karuwisi Utara juga mengembangkan peternakan skala kecil serta budidaya ikan air tawar menggunakan sistem bioflok.
Kolam-kolam bioflok berisi ikan nila menjadi bagian dari ekosistem pertanian terpadu yang dijalankan warga.
Baca juga: Pemkot Makassar Bangun Dua Kawasan Urban Farming Modern
Hasilnya pun sudah dirasakan langsung, dengan panen yang telah berlangsung beberapa kali dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar.
Program ini tidak sekadar menghadirkan ruang hijau di tengah kota, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan keluarga.
Warga dapat memetik langsung hasil kebun untuk kebutuhan dapur sehari-hari sebelum sebagian lainnya dipasarkan.
“Urban farming ini bukan hanya soal tanam-tanaman saja. Di dalamnya ada kegiatan berkebun, peternakan, sampai pengembangan ikan melalui sistem bioflok,” kata Ari Fadli, Senin (22/12/2025).
Program tersebut bahkan telah menghasilkan panen dalam beberapa periode.
Hasil panen tersebut kini sudah dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
“Sudah beberapa kali panen. Ikannya juga sudah beberapa kali dipanen,” katanya.
Baca juga: Urban Farming di Karuwisih Utara Dorong Kemandirian Pangan Warga
Menurutnya, keberadaan urban farming ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
Sejak awal program ini digagas, Wali Kota Makassar menekankan agar urban farming mampu mencukupi kebutuhan warga di lingkungan sekitar sebelum hasilnya dipasarkan ke luar.
“Tujuan awalnya memang untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar terlebih dahulu. Minimal kebutuhan dapur mereka bisa terpenuhi,” jelasnya.
Kecamatan Panakkukang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi, permukiman, dan perdagangan di Makassar.
Wilayah ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
Pada tahun 2022, berdasarkan data BPS, 7.770 jiwa/km⊃2;.
Namun dengan keterbatasan ruang, Panakkukang tetap mampu menjalankan program pertanian dalam kota ini.(*)