Endapan Lumpur Tebal Bikin Empat Puskesmas di Bireuen Belum Beroperasi
December 23, 2025 04:54 PM

 

PROHABA.CO, BIREUEN -  Pelayanan kesehatan di empat kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bireuen hingga kini belum dapat berjalan normal.

Empat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dilaporkan masih lumpuh total akibat endapan lumpur sisa banjir bandang yang menutupi area pelayanan hingga halaman gedung.

Hingga Minggu (21/12/2025), empat Puskesmas di Kabupaten Bireuen belum dapat difungsikan kembali pascabanjir bandang.

Hal ini disebabkan halaman hingga ruang pelayanan masih dipenuhi endapan lumpur tebal.

Keempat Puskesmas yang terdampak parah tersebut masing-masing Puskesmas Peusangan Siblah Krueng  (Puskesmas Lueng Daneun), Puskesmas Mon Kelayu, Puskesmas Kutablang, dan Puskesmas Peusangan.

Kondisi ini menyebabkan aktivitas pelayanan kesehatan terhenti sejak bencana terjadi.

Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr Irwan, menjelaskan bahwa upaya pembersihan telah dilakukan oleh masing-masing kepala Puskesmas bersama staf, namun belum maksimal.

“Puskesmas masih dipenuhi endapan lumpur, alat kesehatan dan mobiler terendam banjir.

Baca juga: Tak Hanya Sembako, Karyawan XLSMART Hadirkan Program Trauma Healing bagi Anak Korban Banjir

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Tinjau Lokasi Banjir Bandang Parah di Aceh Timur

Selain itu, tidak tersedianya air bersih menjadi kendala besar dalam proses pembersihan maupun pelayanan,” ujar dr Irwan dikutip Serambinews.com.

Menurutnya, endapan lumpur di halaman luar sangat tebal sehingga sulit dibersihkan secara manual.

“Di dalam ruangan sudah dibersihkan, tetapi lumpur di halaman luar membutuhkan bantuan alat berat.

Jika mengandalkan tenaga manusia, prosesnya akan sangat lama,” jelasnya.

Target Operasional dan Layanan Sementara

Dinas Kesehatan Bireuen menargetkan keempat Puskesmas tersebut dapat kembali beroperasi pada awal Januari 2026.

Dari keempat puskesmas tersebut, kondisi terparah terjadi di Puskesmas Peusangan.

Meski demikian, pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan melalui 34 posko kesehatan yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Terkait kerusakan sarana dan prasarana, Dinkes Bireuen telah mengajukan usulan bantuan ke Kementerian Kesehatan, termasuk pengadaan mobiler baru dari pemerintah pusat.

“Selama ini, obat-obatan didukung oleh para donatur serta Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Aceh.

Kami berharap dukungan ini terus berlanjut, karena jika tidak, stok obat bisa habis dalam beberapa minggu ke depan,” pungkas dr Irwan.

(Serambinews/Yusmandin Idris)

Baca juga: Boat Ketek Terbalik di Bireuen, Satu Penumpang Hilang Diseret Arus Sungai

Baca juga: Mantan Keuchik Karieng Ditahan Kejari Bireuen, Diduga Selewengkan Dana Desa Rp 549 Juta

Baca juga: Jembatan Teupin Mane Kembali Dibuka, Akses Bireuen–Takengon Mulai Normal

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.