Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Ratusan warga Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Boyolali, menggelar aksi unjuk rasa, Selasa (23/12/2025).
Aksi spontan tersebut dipicu belum cairnya dana pembangunan fisik desa yang bersumber dari Dana Desa dan bantuan gubernur.
Dalam aksi itu, warga menuntut Pemerintah Desa Jeruk segera melunasi bantuan pembangunan fisik dengan total anggaran sekitar Rp 300 juta.
Dana tersebut sedianya digunakan untuk mengganti biaya pembangunan infrastruktur yang telah selesai dikerjakan.
Adapun titik kegiatan fisik yang telah dibangun berada di sejumlah dukuh:
Pembangunan fisik tersebut dilaksanakan secara swakelola atau oleh warga sendiri.
Warga mengungkapkan, sebelum dana desa dicairkan, pembangunan fisik di sejumlah titik sudah lebih dulu dilaksanakan dengan menggunakan uang pribadi masyarakat.
Uang tersebut dipinjamkan warga secara swadaya demi memastikan pembangunan tetap berjalan.
“Kami terpaksa patungan dan meminjami uang agar pembangunan tidak mangkrak. Namun, sampai sekarang belum juga diganti,” kata Ketua Paguyuban RT, Pardi Purwanto.
Keterlambatan pencairan dana tersebut membuat warga resah.
Sebagian masyarakat mengaku harus menutup kebutuhan lain karena dana pribadi mereka masih tertahan untuk pembangunan desa.
Baca juga: Kronologi Warga Jeruk Boyolali Geruduk Kantor Desa, Emosi Dana Talangan Tak Kunjung Cair
Dalam aksi itu, warga mendesak pemerintah desa agar bertanggung jawab dan segera menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada masyarakat.
Mereka juga meminta penjelasan terbuka terkait penyebab keterlambatan pencairan dana pembangunan.
Pantauan TribunSolo.com, warga menyampaikan aspirasi secara bergantian di depan kantor desa.
Meski sempat diwarnai pembakaran ban bekas hingga memasuki kantor desa, aksi tersebut tetap berlangsung kondusif.
Warga berharap tuntutan itu segera ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan gejolak lanjutan di tengah masyarakat Desa Jeruk. (*)