TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengalami penurunan pada tahun 2025.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mencatat pada tahun 2023, ada 180 kasus, tahun 2024 ada 169 kasus, dan sejak awal sampai November tahun 2025 ada 147 kasus.
"Jadi, kalau kita lihat, trennya memang banyak turun ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Tri Widyantara, kepada awak media, Selasa (23/12/2025).
Dikatakannya, rata-rata di Bumi Projatamansari yang terkena kasus HIV berasal dari usia produktif.
Akan tetapi, dari catatan yang ada, terbanyak pertama berasal dari usia 20-29 tahun dan terbanyak kedua berasal dari usia 40-49 tahun.
Menurut Agus, anak muda banyak terkena kasus tersebut diduga dari adanya hubungan seksual yang tidak aman.
Tidak hanya itu saja, kata Agus, ada kemungkinan terpapar dari penggunaan jarum suntik.
"Tapi kalau kita liat ya, ini dari hubungan seksual yang tidak aman," jelas Agus.
Baca juga: Sepanjang Tahun 2025, Polres Bantul Berhasil Ungkap 125 Kasus Narkoba
Untuk mengantisipasi kasus tersebut, kini pihaknya melakukan beberapa penanggulangan.
Salah satunya berupa eduksi pencegahan HIV/AIDS hingga melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Selain itu, Dinas Kesehatan Bantul juga melakukan upaya skrining untuk menjaring kondisi pada klompok-klompok tertentu.
Tujuannya agar kasus tersebut tidak menyebar pada orang lain.
"Jadi, kami mengimbau kalau melakukan hubungan seksual dilakukan dengan pasangan resminya. Jangan dengan orang lain, apalagi kepada orang yang tidak diketahui riwayat kesehatannya. Ini sangat penting," tutup dia.(*)