Waspada Pilihan Sayur bagi Penderita Asam Urat, Ini Daftar yang Sebaiknya Dibatasi
December 24, 2025 12:32 AM

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Kadar asam urat yang meningkat di dalam tubuh dapat memicu terbentuknya kristal kecil yang menumpuk di area persendian. 

Kondisi ini kerap menimbulkan keluhan berupa nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, hingga peradangan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Jika tidak dikendalikan dengan baik, asam urat dapat berkembang menjadi masalah kesehatan jangka panjang yang menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Oleh karena itu, menjaga pola makan menjadi langkah penting bagi penderita asam urat. Selain membatasi konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan dan makanan laut tertentu, pemilihan sayuran juga tidak boleh dianggap sepele. 

Selama ini, sayuran identik dengan makanan sehat dan aman dikonsumsi setiap hari. Namun faktanya, tidak semua jenis sayuran ramah bagi penderita asam urat.

Beberapa sayuran diketahui mengandung purin dalam jumlah cukup tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kandungan purin tersebut dapat dipecah menjadi asam urat dan berpotensi meningkatkan kadarnya di dalam darah. 

Inilah alasan mengapa penderita asam urat perlu lebih selektif dalam memilih sayuran yang akan dikonsumsi.

Lantas, jenis sayuran apa saja yang sebaiknya dihindari atau setidaknya dibatasi oleh penderita asam urat? 

Berikut ini adalah daftar pantangan sayuran yang perlu diperhatikan agar kadar asam urat tetap terkontrol dan risiko kekambuhan dapat diminimalkan.

• ‎Musim Durian di Kayong Utara, Pedagang Tawarkan Bonus Harga

Sayuran yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Berikut beberapa jenis sayuran yang disarankan untuk dibatasi konsumsinya oleh penderita asam urat guna menjaga kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah timbulnya nyeri sendi yang berulang.

1. Bayam

Bayam adalah salah satu sayuran berdaun hijau yang kaya nutrisi, namun kandungan purinnya cukup tinggi. Purin dalam bayam bisa diubah menjadi asam urat dalam tubuh, yang kemudian meningkatkan risiko serangan asam urat.

Oleh karena itu, penderita asam urat sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi bayam.

2. Asparagus
Asparagus juga termasuk sayuran dengan kandungan purin tinggi. Meski kaya akan vitamin dan mineral, asparagus sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah kecil atau dihindari oleh penderita asam urat.
Mengonsumsi asparagus dalam jumlah banyak bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.

3. Kembang kol

Kembang kol merupakan sayuran yang sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Namun, sayuran ini juga memiliki kandungan purin yang cukup tinggi, yang bisa meningkatkan kadar asam urat.
Bagi penderita asam urat, lebih baik memilih sayuran rendah purin seperti wortel atau mentimun daripada kembang kol.

4. Jamur
Jamur adalah sumber protein nabati yang banyak digemari, tetapi sayangnya, jamur juga mengandung purin tinggi. Konsumsi jamur dalam jumlah besar dapat memperparah gejala asam urat.
Oleh karena itu, bagi penderita asam urat, jamur sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas.

5. Kacang polong

Kacang polong, termasuk kacang polong hijau, memiliki kandungan purin yang cukup tinggi dibandingkan jenis sayuran lainnya.

Meskipun kacang polong kaya akan serat dan protein, konsumsi dalam jumlah besar tidak dianjurkan untuk penderita asam urat.

Sayuran alternatif untuk penderita asam urat

Sebagai pengganti, penderita asam urat dapat mengonsumsi sayuran rendah purin seperti:
- Wortel: kaya akan serat dan antioksidan.

- Mentimun: memiliki kandungan air tinggi, yang membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.

- Paprika: mengandung vitamin C yang dapat membantu mengurangi kadar asam urat.

Penderita asam urat perlu berhati-hati dalam memilih sayuran untuk dikonsumsi.

Bayam, asparagus, kembang kol, jamur, dan kacang polong adalah beberapa sayuran yang sebaiknya dihindari karena kandungan purinnya yang tinggi.

Menggantinya dengan sayuran rendah purin dapat membantu menjaga kadar asam urat tetap stabil, sehingga gejala asam urat bisa lebih mudah dikelola.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.