Turis Israel Kehilangan Satu Mata Seusai Digebuki Karena Berbicara Bahasa Ibrani di Siprus
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berkewarganegaraan Israel dilaporkan kehilangan penglihatan di satu mata setelah diserang secara brutal di Siprus.
Penyerangan itu dilaporkan terjadi setelah sang pelaku mendengar pria tersebut berbicara di telepon dalam bahasa Ibrani, kata ayahnya kepada Kan News Israel.
Insiden itu terjadi pada Jumat (20/12/2025) kemarin di pintu masuk sebuah hotel di Kota Limassol, tempat korban diduga sedang dalam perjalanan pasca-dinas militer.
Menurut ayahnya, seorang pria mendekati turis tersebut, meminta rokok, dan kemudian menyerangnya.
Baca juga: Media Israel: IDF Hadapi Krisis Personel Militer Besar-besaran, Terparah Sejak 1980-an
Ia dievakuasi ke rumah sakit setempat dan kemudian diterbangkan ke Israel pada hari Minggu, di mana ia menjalani operasi.
"Tetapi dokter tidak dapat menyelamatkan penglihatannya di mata yang terkena pukulan," kata laporan RNTV, Selasa (22/12/2025).
Belum terverifikasi apakah pria tersebut pernah bertugas di Pasukan Pendudukan Israel (IDF).
Kementerian Luar Negeri Israel menyebut tengah menelaah rincian kasus tersebut.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, sang ayah menggambarkan serangan tersebut dan kurangnya dukungan dan pertolongan segera
“Anak saya diserang di pintu masuk sebuah hotel di Siprus, dan semua orang menghilang. Dia dipukuli dengan brutal, terluka di kepala dan wajah, dan dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.”
Ia juga mengkritik konsulat Israel karena tidak aktif di akhir pekan.
“Kami menghubungi pihak berwenang terkait, termasuk konsulat 'Israel', dan tanggapan yang kami terima adalah: 'Hari Minggu, kami sedang liburan.' Ketika seorang warga negara Israel terluka di luar negeri setelah serangan kekerasan, sistem tersebut sama sekali tidak aktif. Tidak ada yang bertanggung jawab, tidak ada tanggapan, tidak ada rasa dukungan.”
Sang ayah mengatakan ada saksi dan dokumentasi medis tentang penyerangan tersebut.
“Kekerasan dan ketidakpedulian seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tulisnya.
Pemuda itu saat ini dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Israel setelah menjalani operasi kompleks yang bertujuan untuk menyelamatkan matanya.