TRIBUNNEWS.COM – Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 148 bab 8.
Salah satu materi yang dibahas pada buku pelajaran buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 4 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 148, karangan Henry Nugroho, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 4041 yakni Anak saleh.
Anak saleh adalah anak yang beriman kepada Allah Swt., berakhlak mulia, taat kepada ajaran Islam, serta berbakti kepada orang tua dan bermanfaat bagi orang lain.
Seorang anak disebut saleh bukan hanya karena rajin beribadah, tetapi juga karena perilakunya mencerminkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pada latihan soal kali ini, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas yang ada dalam halaman tersebut.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 4 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 148 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 148: Pengayaan.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 170-173: Meneladani Jejak Langkah Ulama
Pengayaan
1. Pilihlah salah satu aktivitas berikut!
a. Tulislah ayat tentang salam (Q.S. Al-An’am/6: 54; An-Nur/24: 61)
b. Lakukan aktivitas sosial kalian, misalnya membantu korban bencana alam atau mengunjungi panti asuhan. Buatlah laporan aktivitas ini!
c. Cari dan tulislah hadis selain yang telah dipelajari tentang ciriciri munafik!
2. Presentasikan hasil aktivitas kalian!
Jawaban :
a. ayat tentang salam (Q.S. Al-An’am/6: 54; An-Nur/24: 61)
Q.S. Al-An‘ām (6): 54:
وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَاتِنَا فَقُلْ سَلَـٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنۡ عَمِلَ مِنكُمۡ سُوٓءًۢا بِجَهَـٰلَةٍۢ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعۡدِهِۦ وَأَصۡلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
Artinya:
“Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka ucapkanlah: ‘Salamun ‘alaikum.’ Tuhanmu telah menetapkan kasih sayang pada diri-Nya. (Yaitu) bahwa barang siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kejahilan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
b. Melakukan Aktivitas Sosial
Laporan Aktivitas Sosial
Judul: Laporan Kegiatan Sosial Mengunjungi Panti Asuhan
Pada hari Sabtu, kami bersama beberapa teman sekelas melakukan kegiatan sosial dengan mengunjungi sebuah panti asuhan di sekitar lingkungan tempat tinggal kami. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian, empati, dan semangat berbagi kepada sesama, khususnya kepada anak-anak yatim dan kurang mampu.
Dalam kegiatan tersebut, kami membawa bantuan berupa sembako, alat tulis, serta pakaian layak pakai yang dikumpulkan secara sukarela dari anggota kelompok.
Setibanya di panti asuhan, kami disambut oleh pengurus dan anak-anak dengan ramah. Kami kemudian menyerahkan bantuan yang telah kami siapkan dan berinteraksi langsung dengan anak-anak melalui kegiatan bermain, belajar bersama, serta mendengarkan cerita mereka.
Selain memberikan bantuan materi, kami juga berusaha memberikan dukungan moral dengan memberi semangat dan motivasi agar mereka tetap rajin belajar dan tidak mudah putus asa. Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan penuh kebersamaan.
Dari kegiatan ini, kami menyadari bahwa membantu sesama tidak harus menunggu menjadi orang kaya. Kepedulian kecil yang dilakukan dengan ikhlas dapat memberikan kebahagiaan dan manfaat besar bagi orang lain.
c. Hadis tentang Ciri-ciri Munafik
Rasulullah bersabda:
“Ada tiga tanda orang munafik: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis Lain tentang Munafik
Rasulullah bersabda:
“Empat perkara, barang siapa terdapat pada dirinya salah satu darinya, maka ia memiliki satu sifat kemunafikan hingga ia meninggalkannya: apabila diberi amanah ia berkhianat, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila berselisih ia melampaui batas.” (HR. Muslim)
*) Disclaimer:
(Tribunnews.com/Namira)