WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Founder Anagata Nusantara Institute Fadly Zikry, menilai kegiatan refleksi akhir tahun 2025 bertajuk “Jejak Aspirasi Rakyat Jakarta” yang diselenggarakan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta patut menjadi catatan penting dalam mengevaluasi berbagai aspirasi masyarakat Jakarta yang terhimpun sepanjang tahun 2025.
Refleksi yang digelar di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Palmerah, Jakarta Pusat, pada Senin (22/12/2025) tersebut diharapkan tidak berhenti sebagai agenda seremonial semata, melainkan dapat ditindaklanjuti dan diwujudkan dalam agenda kerja DPRD DKI Jakarta pada tahun 2026.
“Kita tentu berharap aspirasi-aspirasi yang diserap oleh wakil rakyat benar-benar menjadi pijakan dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran, khususnya di DPRD DKI Jakarta yang berorientasi pada kepentingan rakyat,” kata Fadly dalam keterangannya, Selasa (23/12/2025).
Baca juga: Refleksi Akhir Tahun 2025, Fraksi PDIP DKI Serap Aspirasi Warga Jakarta
Talkshow refleksi akhir tahun ini mengangkat sejumlah isu strategis yang dinilai krusial bagi pembangunan kota dan peningkatan kesejahteraan warga Jakarta, mulai dari persoalan permukiman, ekonomi rakyat, hingga kualitas pelayanan publik.
Fadly menambahkan bahwa sebagai perpanjangan tangan partai di lembaga legislatif, fraksi sejatinya merupakan representasi rakyat yang telah diberi mandat oleh pemilihnya untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
Amanah tersebut dijalankan melalui tiga fungsi utama DPRD, yakni legislasi, pengawasan, dan penganggaran.
Seluruh fungsi itu harus bersumber dari aspirasi masyarakat yang masuk melalui fraksi, hasil reses anggota dewan, serta temuan dalam pengawasan terhadap kebijakan dan produk hukum daerah.
“Aspirasi yang ditampung dari masyarakat inilah yang menjadi sumber informasi dan masukan penting bagi setiap anggota DPRD dalam menjalankan tugasnya, termasuk bagi Fraksi PDI Perjuangan. Kita berharap aspirasi tersebut tidak hanya dibahas dalam rapat-rapat, tetapi benar-benar diwujudkan menjadi kebijakan yang berdampak,” tutur Fadly.
Ia juga mengapresiasi langkah Anggota DPRD DKI Jakarta, khususnya Fraksi PDI Perjuangan, yang telah mengunjungi 1.080 titik dan menyapa sekitar 162.000 warga Jakarta.
Upaya tersebut dinilai penting agar tidak ada wilayah maupun persoalan warga yang terlewat dari perhatian wakil rakyat untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah daerah.
“Tidak ada alasan untuk tidak menemui rakyat di Jakarta Ini. Kondisi geografisnya yang sangat mudah di jangkau jangan sampai ada satu jengkal pun wilayah yang luput dari pengamatan wakil rakyat dan pemerintah,” ujarnya.
Menurut Fadly, Fraksi PDI Perjuangan memiliki tantangan tersendiri dalam menjalankan perannya. Di satu sisi, PDI Perjuangan merupakan partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno (Bang Doel).
Baca juga: Gelar Refleksi Akhir Tahun, Fraksi PDIP DPRD DKI Siap Tampung Masukan Kritis dari Warga
Namun di sisi lain, fraksi juga harus menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.
“Di sinilah peran krusial partai pemenang pemilu. Di satu sisi harus menjalankan fungsi pengawasan, di sisi lain juga menjaga keberlangsungan pemerintahan. Tantangannya adalah bagaimana Fraksi PDI Perjuangan mampu menjalankan politik pengawalan sekaligus pengawasan, memastikan setiap kebijakan Pemprov DKI Jakarta tidak hanya lahir dari ruang rapat, tetapi berangkat dari suara warga dan kembali pada kepentingan rakyat,” jelasnya.
Ia menilai kolaborasi antara DPRD dan pemerintah daerah menjadi peluang besar untuk mewujudkan aspirasi masyarakat melalui penyusunan RPJMD maupun pembahasan APBD setiap tahunnya, terlebih di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.
“Refleksi akhir tahun ini diharapkan menjadi ruang dialog yang memperkuat hubungan antara wakil rakyat, pemerintah daerah, dan masyarakat Jakarta dalam merumuskan arah pembangunan yang semakin inklusif dan berkeadilan di tahun-tahun mendatang,” papar Fadly.