Natal 2025, Gereja Katedral Purwokerto Kampanyekan Penguatan Keluarga dan Tobat Ekologis
December 24, 2025 12:00 PM

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Perayaan Natal 2025 di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto mengangkat tema besar tentang keluarga dan kepedulian terhadap lingkungan. 


Tema ini dipilih sebagai respons atas realitas kehidupan keluarga masa kini yang dinilai mulai merenggang akibat berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi.


Ketua Panitia Natal di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Sugeng Walujo, mengatakan Natal tahun ini menitikberatkan pada penguatan kembali peran keluarga sebagai fondasi utama kehidupan.


"Titik beratnya adalah tema keluarga. 


Karena kondisi saat ini, di dalam anggota keluarga biasanya mulai renggang. 


Maka perlu direkatkan lagi, karena ada juga yang bilang teknologi justru membuat keluarga semakin jauh," ujar Sugeng kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (24/12/2025).


Tema besar Natal tahun ini adalah "Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga", yang diharapkan mampu menjadi pencerahan bagi keluarga-keluarga di Indonesia agar kembali menemukan makna kebersamaan, kepedulian, dan kasih dalam kehidupan sehari-hari.


Selain isu keluarga, perayaan Natal juga mengangkat pesan tobat ekologis atau pertobatan ekologis. 


Menurut Sugeng, manusia memiliki tanggung jawab menjaga alam demi keberlangsungan hidup bersama.


"Alam ini perlu dijaga. 


Kalau tidak dijaga ya rusak, dan akhirnya kita juga yang menanggung akibatnya. 


Tobat ekologis ini mengandung maksud bahwa menjaga alam bukan untuk satu dua golongan, tapi untuk semua.


Sepanjang hidup kita harus menjaga ekologi," jelasnya.


Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, seluruh ornamen Natal di Katedral Kristus Raja Purwokerto dibuat dari barang-barang bekas dan limbah. 


Panitia sengaja tidak menggunakan barang baru sebagai bentuk ajakan hidup hemat dan ramah lingkungan.


"Semua ornamen dibuat dari barang bekas, memanfaatkan limbah dan tidak memakai barang baru. 


Sekarang apa-apa harus serba hemat. 


Kita harus kembali menghargai alam dan tidak memakai barang sekali buang.


Bahkan ada ornamen dari bekas karung semen," tambah Sugeng.


Dalam hal persiapan, panitia membaginya ke dalam dua bagian utama. 


Pertama adalah persiapan liturgi, yakni petugas-petugas yang akan melayani jalannya misa Natal. 


Kedua adalah persiapan fasilitas, termasuk penataan tempat duduk, hiasan gereja, tarub, hingga pengamanan.


"Persiapan fasilitas sudah kami lakukan sejak kemarin, karena saat malam Natal biasanya cukup padat," katanya.


Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan umat, dilakukan pula penyisiran keamanan oleh tim Gegana Polresta Banyumas menggunakan metal detector sebelum misa berlangsung.


Perayaan Natal di Katedral Kristus Raja Purwokerto dilaksanakan dalam beberapa kali misa. 


Pada malam Natal, misa digelar dua kali yakni pukul 18.00 WIB dan 21.00 WIB, dengan jumlah umat diperkirakan mencapai 1.500 hingga 1.800 orang.


Sementara pada Hari Natal, misa dilaksanakan tiga kali, yakni pukul 06.00 WIB, 08.00 WIB (misa keluarga), dan 17.00 WIB, dengan jumlah umat diperkirakan sekitar 1.200 hingga 1.500 orang.


Yang menarik, perayaan Natal tahun ini juga menghadirkan nuansa berbeda dalam dekorasi gereja. 


Tidak ada pohon Natal besar seperti tahun-tahun sebelumnya. 


Sebagai gantinya, terdapat puluhan pohon Natal berukuran sedang yang dikirim dari masing-masing lingkungan.


Setiap pohon Natal tersebut dihiasi foto-foto keluarga dari lingkungan masing-masing, sebagai simbol Natal sebagai wahana perekat keluarga


"Ada pohon Natal perwakilan dari masing-masing lingkungan. 


Jadi setiap lingkungan mengirimkan satu pohon yang dihiasi foto keluarga mereka," ujar Sugeng.

Baca juga: Kembali Catat Rekor! Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 24 Desember 2025 Naik


Salah satu umat gereja Katedral, Lusiana, menyambut positif konsep Natal tahun ini. 


Menurutnya, tema keluarga sangat relevan dengan kondisi saat ini.


"Harapannya Natal bisa menjadi perekat dengan keluarga. 


Di pohon Natal yang dihias ini ada foto-foto anggota keluarga. 


Itu menandakan bahwa Natal ini memang sebagai sarana untuk mempererat ikatan keluarga," ungkapnya. (jti) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.