TRIBUNKALTIM.CO - Memasuki paruh kedua kompetisi Super League 2025/2026, dinamika bursa transfer kembali menjadi sorotan utama pecinta sepak bola nasional.
Klub-klub peserta berlomba memperkuat skuad demi menjaga konsistensi performa atau memperbaiki hasil yang sempat menurun.
Di antara tim yang aktif melakukan manuver penting adalah Borneo FC Samarinda dan Bali United, dua klub papan atas yang sama-sama mendatangkan pemain asing baru dengan peran strategis.
Bursa transfer sendiri merupakan periode resmi yang ditetapkan operator liga, di mana klub diperbolehkan merekrut, melepas, atau meminjam pemain.
Dalam konteks Super League Indonesia, bursa transfer paruh musim sering dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim pada putaran pertama, sekaligus menambal kebutuhan taktis yang belum terpenuhi.
Baca juga: Rival Persiba Balikpapan di Championship dapat Bantuan dari Borneo FC Samarinda
Bagi Borneo FC, langkah di bursa transfer kali ini terbilang krusial. Meski masih bertengger di puncak klasemen, performa tim berjuluk Pesut Etam sempat mengalami penurunan dalam beberapa pertandingan terakhir.
Situasi tersebut mendorong manajemen bergerak cepat dengan mendatangkan pemain asing anyar yang diharapkan mampu menjaga stabilitas dan daya saing tim hingga akhir musim.
Borneo FC resmi memperkenalkan Marcos Astina sebagai pemain baru pada 21 Desember 2025.
Pemain berusia 29 tahun itu direkrut untuk memperkuat sektor penyerangan tim dalam menghadapi putaran kedua Super League 2025/2026.
Marcos Astina merupakan pemain asal Amerika Selatan yang dikenal beroperasi sebagai gelandang serang, yakni posisi yang bertugas menghubungkan lini tengah dan lini depan, sekaligus berperan dalam menciptakan peluang serta mencetak gol.
Bergabung dengan Borneo FC menjadi pengalaman pertamanya bermain di kompetisi sepak bola Indonesia, setelah sebelumnya menghabiskan karier profesionalnya di luar negeri.
Dalam pernyataan resmi klub, manajemen Borneo FC menyebut kehadiran Astina diharapkan mampu memberikan dimensi baru dalam skema permainan tim.
Sepanjang putaran pertama, Borneo FC telah mencetak 27 gol dari 15 pertandingan, sebuah catatan produktif yang ingin terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Berdasarkan data Transfermarkt, nilai pasar Marcos Astina saat ini berada di kisaran Rp4,35 miliar, angka yang mencerminkan kualitas dan pengalaman yang ia miliki.
Sebelum bergabung dengan Borneo FC, Astina tercatat tampil reguler bersama klub sebelumnya dengan kontribusi gol dan assist yang konsisten.
Kehadirannya diyakini akan memperkaya variasi serangan Borneo FC, terutama dalam menghadapi lawan-lawan yang bermain bertahan rapat.
Kemampuan membaca ruang, visi bermain, serta ketenangan dalam penguasaan bola menjadi aspek yang diharapkan bisa langsung beradaptasi dengan gaya permainan Super League.
Konsistensi Borneo FC dan Tantangan Menjaga Puncak Klasemen
Secara performa, Borneo FC menjalani awal musim Super League 2025/2026 dengan impresif.
Tim asuhan pelatih Fabio Lefundes berhasil menyapu bersih 11 pertandingan awal dengan kemenangan, sebuah pencapaian yang menempatkan mereka sebagai kandidat kuat juara.
Namun, grafik performa tersebut sempat menurun dalam beberapa laga terakhir. Borneo FC harus menerima kekalahan dari Bali United dengan skor tipis 0-1, kemudian takluk 1-3 dari Persib Bandung, serta ditahan imbang Persebaya Surabaya 2-2.
Rangkaian hasil tersebut menjadi alarm bagi tim pelatih untuk melakukan evaluasi, terutama dalam menjaga konsistensi permainan.
Meski demikian, hingga pekan ke-14, Borneo FC masih kokoh di puncak klasemen dengan 34 poin, unggul tiga angka dari Persib Bandung yang membuntuti di posisi kedua.
Kondisi ini membuat langkah merekrut Marcos Astina dinilai sebagai keputusan strategis, bukan reaktif, guna memastikan tim tetap kompetitif hingga fase akhir musim.
Dengan kedalaman skuad yang semakin baik, Borneo FC berharap mampu menjaga momentum positif sekaligus mengantisipasi jadwal padat dan potensi cedera pemain.
Bali United Datangkan Teppei Yachida, Perkuat Kreativitas Lini Tengah
Selain Borneo FC, Bali United juga memanfaatkan bursa transfer paruh musim dengan mendatangkan pemain asing baru.
Klub berjuluk Serdadu Tridatu resmi merekrut Teppei Yachida, gelandang serang asal Jepang, pada Selasa, 23 Desember 2025.
Pemain berusia 24 tahun itu didatangkan dari klub Liga 2 Jepang, RB Omiya Ardija. Kepastian transfer Yachida diumumkan langsung oleh CEO Bali United, Yabes Tanuri, yang menyampaikan harapan besar terhadap kontribusi sang pemain di sisa kompetisi musim ini.
Yachida dikenal sebagai pemain muda dengan mobilitas tinggi dan kemampuan teknis yang baik.
Dalam sistem permainan modern, gelandang serang seperti Yachida memiliki peran vital dalam mengatur tempo, membuka ruang, serta menjadi penghubung antar lini.
Bali United menilai karakter tersebut sesuai dengan filosofi permainan tim yang mengandalkan penguasaan bola dan transisi cepat.
Kehadiran Yachida juga diharapkan mampu memberikan persaingan sehat di lini tengah Bali United, sekaligus menambah opsi taktik bagi pelatih dalam menghadapi lawan-lawan dengan karakter permainan berbeda.
Bursa Transfer sebagai Penentu Arah Persaingan Gelar
Bursa transfer paruh musim kerap menjadi titik balik perjalanan sebuah tim dalam satu musim kompetisi.
Tidak sedikit klub yang berhasil bangkit setelah melakukan rekrutmen tepat sasaran, begitu pula sebaliknya.
Dalam konteks Super League 2025/2026, langkah Borneo FC dan Bali United menunjukkan keseriusan kedua tim dalam menjaga ambisi masing-masing.
Bagi Borneo FC, kedatangan Marcos Astina bukan sekadar menambah pemain asing, tetapi juga sinyal kuat bahwa klub berambisi menjaga posisi puncak dan melangkah lebih jauh menuju gelar juara.
Sementara Bali United, dengan merekrut Teppei Yachida, berupaya memperkuat fondasi permainan demi hasil yang lebih konsisten di putaran kedua.
Dengan kompetisi yang masih panjang dan persaingan papan atas yang kian ketat, efektivitas pemain baru dalam beradaptasi akan menjadi faktor penentu.
Publik sepak bola Tanah Air pun menantikan sejauh mana kedua rekrutan asing ini mampu memberikan dampak nyata bagi klub masing-masing.