Kisah Umat Kristiani di Pandeglang, Rayakan Natal di Halaman Sekolah Sejak Tahun 1949
December 24, 2025 09:07 PM

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Di tengah keterbatasan fasilitas rumah ibadah, umat Katolik di Kabupaten Pandeglang tetap merayakan Natal dengan penuh khidmat. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Malam Natal 2025 kembali digelar di halaman Sekolah Mardi Yuana, Kecamatan Labuan, Rabu (24/12/2025).

Halaman sekolah itu menjadi saksi sejarah panjang umat Katolik Pandeglang dalam merayakan Natal. 

Baca juga: Potret Perayaan Malam Natal 2025 di Gereja HKBP Resort Serang

Sejak 1949, tempat tersebut digunakan sebagai lokasi ibadah karena hingga kini mereka belum memiliki gereja sendiri.

Pantauan TribunBanten.com di lokasi menunjukkan berbagai persiapan telah dilakukan. Halaman sekolah disulap menjadi tempat ibadah dengan hiasan pohon Natal, lilin, serta lampu-lampu dekoratif. 

Kursi-kursi telah disusun rapi, lengkap dengan kitab suci yang akan digunakan umat selama ibadah berlangsung.

Ketua Panitia Natal, Thomas Pairan, mengatakan perayaan Natal tahun ini kembali dilaksanakan di halaman Sekolah Mardi Yuana, sebagaimana tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun.

“Setiap tahun kami merayakan Natal di halaman sekolah ini. Kondisinya dari dulu hingga sekarang masih seperti ini,” ujar Thomas saat ditemui di lokasi.

Ia menjelaskan, tema Natal tahun 2025 adalah “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”. 

Ibadah Malam Natal dijadwalkan berlangsung pukul 19.00 WIB dan akan dipimpin oleh Romo Yustinus Juned Saputra.

Thomas mengungkapkan, penggunaan halaman sekolah sebagai tempat ibadah bukan hanya terjadi saat Natal, tetapi juga untuk kegiatan ibadah mingguan.

“Bukan hanya Natal, ibadah Minggu juga kami laksanakan di sini. Kami beribadah semampunya,” katanya.

Ia mengaku, selama puluhan tahun umat Katolik di Pandeglang telah berupaya mengajukan izin pendirian gereja, namun hingga kini belum juga terwujud.

“Kami hanya bisa mengelus dada. Sudah sangat lama kami menunggu izin pendirian gereja,” ungkapnya.

Umat Katolik di Pandeglang pun berharap adanya perhatian dari pemerintah dan dukungan masyarakat agar mereka dapat memiliki rumah ibadah sendiri.

“Kami mohon doa dan dukungan. Lahannya sudah ada, tinggal perizinannya saja. Harapan kami, suatu hari umat Katolik di Pandeglang bisa beribadah dengan layak di gereja sendiri,” pungkas Thomas.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.